PRESENT
SATURDAY,
SEPTEMBER 08, 2018
Rasanya begitu aneh ketika menginjakkan kaki di rumah keluarga Knight tanpa Star di sampingku, tanpa Dave mengetahuinya, dan justru bersama Kai beserta kedua temannya yang tidak begitu kukenal.
Segala hal dari rumah ini masih sama seperti terakhir kali aku datang yaitu ketika perayaan 4th of July (keluarga Knight suka berpesta) kecuali satu peliharaan baru yang kini sedang tidur di atas sofa sedangkan Kat, kucing keluarga Knight yang lain, terlihat tengah sibuk dengan salah satu mainannya.
"Kucing baru?" tanyaku pada Kai sembari melepas sepatuku. Keluarga Knight memiliki peraturan ketat mengenai sepatu. Tak ada satupun yang diperbolehkan untuk menginjakkan kaki di atas lantai rumah ketika mereka memakai sepatu.
"Yup! Kau tahu siapa namanya?" Kai bertanya.
"Kit," jawab Yuta sebelum aku sempat memberikan respon kepada Kai.
"Yeah. Namanya Kit," kata Kai.
"Kit Kat?" tanyaku diikuti dengan tawa kecil.
"Dave yang memberi nama," kata Kai, ia melepas kaus yang ia kenakan membuatku segera mengalihkan pandanganku ke arah lain hanya untuk mendapati bahwa Yuta dan Ray juga sudah melepas kaus mereka. Aku mengalihkan pandanganku pada meja. Meja. Benda yang tidak akan melepas pakaian mereka karena mereka bahkan tak memiliki pakaian untuk dilepas.
"Uhh nama yang bagus," kataku pelan.
Aku bisa mendengar Kai tertawa kecil sebelum akhirnya ia berteriak. "Mom, lihat siapa yang datang!"
"Ray dan Yuta? Tidak tertarik!" Grace menimpali, entah dari mana, yang segera membuat Ray dan Yuta melayangkan protes mereka.
"Ya, mereka, tapi ada yang lain juga. Ke marilah!" pinta Kai.
Aku bisa mendengar langkah kaki kecil sampai akhirnya sosok Grace telah berdiri di ruang tamu dengan apron yang melapisi bajunya. Ketika kedua mata hijau Grace menemukanku, senyum wanita itu melebar.
"Sunny!" Grace berteriak, ia kemudian membawaku ke sebuah pelukan erat yang berhasil membuat mataku membulat. "Sudah lama kau tidak ke sini!" ujar Grace setelah ia melepas pelukannya.
"Uh yeah."
"Bagaimana keadaanmu?"
Sama sekali tidak baik-baik saja. "Aku baik."
"Bagaimana yang lainnya?"
Mom depresi. "Baik-baik saja."
Seolah tahu bahwa aku berbohong, Grace melempariku sebuah senyuman kecut. Kedua tangannya ia letakkan di atas pundakku dan memberikannya sebuah remasan kecil. Ia kemudian melepaskannya di saat bersamaan dengan matanya yang teralih pada Kai dan teman-temannya.
"Cepat mandi!" Grace memerintah.
"Kai, bajuku masih ada di sini 'kan?" Ray bertanya.
"Yeah yeah ... ayo cepat ke kamarku!"
Kai, Ray, dan Yuta bergegas pergi menuju ke kamar Kai yang berada di lantai kedua.
Saat ketiganya tak lagi terlihat, Grace berkata padaku, "mau membantuku untuk membuat makan malam?"
Tanpa berpikir panjang, aku mengangguk.
---
"Bisakah kau memanggilkan Dave untukku?" Grace bertanya ketika menu makan malam sudah siap dihidangkan, "dia sedang berada di bawah, tak akan bisa mendengarkan apapun dari sini."
Aku mengangguk dan segera melangkah pergi dari dapur, menuju ke arah sebuah pintu yang ketika dibuka segera menunjukkan sebuah tangga yang membawaku ke arah ruang bawah tanah.
Ruang bawah tanah milik keluarga Knight telah disulap sedemikian rupa menjadi sebuah home theatre. Grace sempat berkata padaku bahwa dulunya ruangan itu sangatlah biasa, hanya tempat bagi anak-anak untuk bermain dengan bebas, tapi sekarang areanya dirubah total. Beberapa kali aku dan Star masuk ke ruangan ini untuk menonton bersama dengan Dave dan Kai, terkadang Grace dan Derek juga akan ikut menonton.
Ketika kakiku akhirnya menapak pada lantai ruang bawah tanah, mataku menemukan sosok Dave tengah duduk di salah satu sofa, tangannya berada di dalam mangkuk berisi popcorn tetapi tak bergerak sedikitpun. Matanya memandang lurus ke arah layar di hadapannya yang kini tengah menayangkan deretan nama kru film.
Rupanya bukan hanya Mom yang kehilangan dirinya.
Aku berdehem, dan syukurnya itu sudah cukup untuk membuat Dave terlempar dari lamunannya, ia menoleh ke arahku dan matanya melebar.
"Sunny!" ia memekik, "apa yang kau lakukan di sini?"
"Grace menyuruhku untuk memanggilmu, makan malam sudah siap," jawabku.
"Oh. Kau di rumah ini sedari tadi?"
Aku mengangguk. "Kai mengajakku."
Senyum kecil terlukis di wajah Dave. "Kalian sekarang menjadi lebih dekat huh?"
Aku mengangkat bahuku. Kai dan aku memang jauh lebih dekat dibanding sebelumnya, tapi aku juga tak bisa mengatakan bahwa kami benar-benar dekat.
"Aku akan menata sebentar, setelah itu aku akan ke atas."
Aku mengangguk kemudian berbalik pergi. Entah mengapa berada di ruangan yang sama dengan Dave sedikit membuatku merasa aneh, apalagi setelah melihat sendiri kondisi Dave yang sebenarnya.
Aku selalu berasumsi bahwa Dave menerima kematian Star lebih baik dariku, dari Mom, atau dari orang lainnya, dan kini aku tahu bahwa asumsiku adalah salah. Jika aku berpikir lagi, aku seketika merasa bodoh karena sempat berpikiran sedemikian rupa.
Dave adalah kekasih Star. Hubungan mereka memang tidak terjalin selama bertahun-tahun, tapi aku tahu bahwa mereka memiliki koneksi yang begitu dalam. Sangatlah tidak masuk akal jika Dave menerima begitu saja kematian Star.
Semua orang kehilangan Star.
Bukan hanya aku atau Mom.
Tapi semua orang yang mengenalnya dengan baik.
[-][-][-]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top