Strawberry Ice Cream
[Full Name] : Gun! Aku ingin es krim!
"Ck. Merepotkan."
Gun menatap malas pesan yang dikirimkan [Name] baru saja, ia melirik jam dinding di ruangannya, pukul 2.14. Siang hari.
Tanpa ada niat membalas pesan, Gun langsung mematikan ponselnya lalu menaruh kembali ke atas meja.
Pintu ruangan diketuk lalu tak sampai lima detik pintu itu terbuka, seorang gadis berwajah cantik masuk kedalam ruangan, tangan kirinya menenteng sebuah paperbag, entah apa isinya.
"Kak, bisa kau antar aku ke suatu tempat?"
"Apa? Ke mana?"
Crystal, gadis yang masuk ke dalam kategori sepuluh jenius itu mendudukkan dirinya di atas sebuah sofa kosong di tengah-tengah ruangan lalu memangku paperbag di tangannya di atas paha.
"Ke SMA JAEWON, aku ada janji bertemu dengan seseorang di sana."
Gun mengeryitkan keningnya, "Kau sudah meminta izin pada ayahmu?" Crystal menggeleng.
"Buat apa? Toh ini hanya urusan kecil.. tak masalah tak meminta izin darinya."
Gun menghendikan bahunya lalu menyambar sebuah kunci mobil di atas meja dan bangkit dari duduknya, Crystal ikut berdiri.
"Nanti mau kutunggu atau kutinggal?" ucap Gun sambil berjalan keluar ruangannya diikuti gadis cantik itu.
"Kakak tinggal saja, aku akan sedikit lama."
"Baiklah."
•••
"Di sini?"
"Iya, terimakasih ya, Kak. Nanti jam-" Crystal menghentikan ucapannya sebentar lalu melihat jam tangannya, "4.15, jemput aku di sini lagi, oke?"
"Hm, hati-hati."
"Tentu!" Crytal keluar dari mobil lalu menyebrang jalan, masuk kedalam kawasan SMA JAEWON.
Gun memperhatikan punggung Crystal hingga menghilang di balik gerbang masuk SMA. Kemudian pemuda itu menginjak pedal gas-nya lagi, menjauh dari kawasan sekolah.
'Coklat atau stroberi?'
•••
Ting tong!
Bel pintu kamar nomor 505 dipencet, tak selang lama pintunya terbuka.
"Siapa ya- Eh, Gun? Wah! Kau benar-benar bawa es krim?"
[Name] muncul dari balik pintu dengan pakaian serba oversize-nya.
Gun mengulurkan sebuah plastik berwarna putih berisi tiga cup es krim dengan rasa yang sama pada gadis itu, stroberi. [Name] menerimanya dengan wajah senang.
"Ayo masuk, akan kubuatkan teh." Ucap [Name] sambil membuka pintu lebih lebar, dan mempersilahkan Gun masuk.
"Kau sendirian?" ucap Gun sambil mencopot sepatunya lalu menaruhnya di rak dekat pintu.
"Aku kan memang tinggal sendirian." Ucap [Name] yang sudah berada di dapur, gadis itu menaruh plastik berisi es krim di tangannya di atas meja bar.
"Maksudku, kucingmu?"
"Ah! Dia? Hari ini dia kutaruh di salon."
Gun menutup pintu lalu berjalan kearah ruang tengah, mendudukkan dirinya di atas sebuah sofa panjang di dekat dinding.
"Dua sendok teh gula, kan?" ucap [Name] sambil menaruh secangkir teh hangat buatannya ke atas meja di hadapan Gun.
Gun mengangguk kemudian menyeruput teh hangat itu sedikit. Ia menghelakan nafasnya, "Aku ingin tidur, bisa kau bangunkan aku nanti pukul 4?"
"Ya, tidurlah," [Name] menjawab sambil berjalan kearah dapur, hendak mengambil es krim yang Gun berikan tadi.
[Name] mengambil se-cup es krim dari dalam plastik lalu menaruh dua lainnya ke dalam freezer, kemudian ia kembali ke ruang tengah.
"Tidurlah di dalam kamarku- Eh? Sudah tidur?" [Name] terperangah saat melihat kekasihnya sudah tertidur dengan posisi duduk bersandar di sofa.
"Ouw.. kau pasti lelah sekali ya." [Name] berdiri di depan pemuda yang sudah tertidur pulas itu, nafasnya naik turun teratur.
[Name] sedikit membungkuk lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Gun, kacamata hitam masih bertengger di batang hidung pemuda itu, si pemilik surai silver terkekeh.
"Dasar.." [Name] mencopot kacamata hitam dari wajah Gun lalu menaruh benda itu di atas meja, kini terlihat jelas mata dengan bekas luka yang lumayan menyeramkan.
[Name] mendudukkan dirinya di samping Gun yang tertidur sambil duduk, gadis itu mulai memakan es krim stroberinya sambil menatap wajah pemuda itu dari samping.
"Kau bisa bertingkah lucu juga ya..?" lirih [Name] saat Gun memiringkan sedikit kepalanya kearahnya lalu bergumam tak jelas, kedua matanya tertutup.
"Padahal sudah tua."
[Name] mendengus geli lalu lanjut memakan es krimnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top