Channel


Bulan menggantikan matahari, bintang-bintang bertaburan di langit malam. Angin dingin malam hari menusuk kulit pucat dan kasar milik seorang pemuda yang sedang merokok sambil duduk di atas kap mobil.

Manik putihnya yang terpampang melirik kearah kiri, terdengar suara langkah kaki dari arah situ, lalu tak selang lama suara bass milik seseorang terdengar.

“Boo!”

Ia melirik malas lalu membuang puntung rokoknya ke atas aspal jalan, “Lama sekali, kau cewek ya?”

Si rambut pirang naik ke atas kap mobil lalu mendudukan dirinya di samping pemuda bermanik putih itu, “Kok tau?~”

Jong Gun mendesis, “Menjauh, bangsat!” bentaknya saat jemari Jung Goo menusuk-nusuk bahunya.

“Ahahaha! Kau ini, susah sekali diajak bercanda!” Goo mendongak menatap langit, dengan tangan sebelah kirinya menyangga tubuh.

“Beberapa hari yang lalu saat tengah malam aku tak sengaja bertemu dengan gadis yang bersamamu di kafe loh~”

Gun merogoh saku celananya mengambil sebungkus rokok sekaligus pematiknya, ia ingin merokok lagi. Apa kabar paru-paru?

“Jangan ganggu dia,” ucap Gun penuh tekanan, pemuda itu dengan santai menyalakan rokok lalu menghisapnya perlahan.

Goo tersenyum, “Wah! Kau begitu sayang padanya ya?”

Gun tak menjawab, Goo terkekeh, “Ku kira kau gay, ternyata sudah punya cewek toh.”

Pemuda berambut klimis itu memicingkan matanya tak suka, “Sorry. Aku tak sama sepertimu.”

“Heh! Aku suka perempuan ya!”

Malam itu, duo mythic beradu mulut hingga pagi menjelang, sampai lupa pulang.

•••

Klek!

Pintu kamar terbuka, lalu seseorang masuk dengan santai. [Name] yang tengah sibuk menata buku-bukunya kedalam tas tak perlu buang-buang waktu untuk menoleh melihat siapa yang baru saja masuk, parfum mint campur musk tercium, sudah cukup membuatnya tahu siapa orang itu.

“Sudah siap?” [Name] menggeleng sambil memasukkan beberapa spidol kedalam tasnya, hari ini ada pelajaran seni, “Sebentar, aku belum pakai kaus kaki.”

Orang itu berjalan kearah lemari pakaian lalu membukanya, berjongkok mengambil sebuah kaus kaki putih polos yang terlipat rapi di urutan paling bawah almari.

“Sudah sarapan kan?”

“Yosh!”

Park Jong Gun, pemuda itu berjalan kearah [Name] lalu menarik bahu gadis itu untuk duduk ke atas pinggiran kasur, kemudian ia berjongkok di depannya dan memakaikan gadis itu kaus kaki.

“Eh? Biar aku saja-”

“Semalam kau tidur nyenyak kan?” [Name] mendelik, “Iya.”

“Pulang nanti kau mau ku jemput?”

“Tidak usah, aku mau pulang bersama Yerim.”

“Ya, kalau berubah pikiran, hubungi aku.”

Selesai. Kedua kaki jenjang [Name] sudah terbalut kaus kaki.

Gun berdiri dari posisinya, [Name] ikut berdiri. Gadis dengan surai silver yang sudah diikat rapi itu langsung berlari keluar kamar, sebelumnya ia menyambar tasnya terlebih dahulu yang diletakkan di atas meja belajar.

“Jangan berlari! Kau pakai kaus kaki, [Name]!”

“Ayo berangkat!” teriak [Name] dari depan, gadis itu mengenakan sepatunya cepat-cepat sebelum Gun datang dan membantunya memakaikan.

•••

“Kau kan cantik tuh, kenapa tak coba bikin channel newtube?”

[Name] menggaruk tengkuknya kikuk, “Aku tak punya bakat.”

Yerim yang duduk di sampingnya menepuk bahu gadis itu, “Makan tanpa upload ke instagrang, itu kan bakatmu, kawan!”

[Name] menyipitkan matanya, “Iya kah?”

Gadis bersurai pirang yang duduk di hadapan [Name] menopang dagunya, “Tak perlu bakat! Kau kan cantik tuh, hanya perlu bertingkah imut saja di depan kamera! Fix! Kau pasti langsung melejit!”

“Lihat channel-ku, sudah sembilan puluh ribu subscribers!” gadis pirang itu menunjukkan layar ponselnya, akun newtube-nya terpampang.

“Kau bikin konten apa?” tanya Yerim sambil mendekatkan wajahnya ke layar ponsel gadis itu lalu menyipitkan matanya.

Gadis pirang itu memutar bola matanya, “Yang kukatakan tadi lah!”

[Name] memasang raut kaget, “Serius? Kau hanya bertingkah imut? Subscribers-mu sebanyak itu?!”

“Iya! Untung banyak!” ia membalik ponselnya, “Kalian tak sadar ya? Lihat ponselku, ini baru loh! Hasil dari channel newtube-ku!”

Yerim melotot, “Ini Hphone keluaran baru kan?! Ini mahal banget, gila!”

[Name] mengerjapkan matanya, “Iya kah? Aku tak tahu ada keluaran baru.”

“Segeralah bikin channel, [Name]. Manfaatkan dirimu sebaik-baiknya!” gadis itu memasukan ponselnya ke dalam saku lalu bangkit dari duduknya.

“Kalau sudah berhasil, jangan lupa padaku loh ya~” kemudian dia pergi, meninggalkan [Name] dan Yerim yang diam di tempat dengan raut tak percaya, lebih tepatnya cengo.

“Itu serius? Hanya bertingkah imut? Seperti.. nya! Ichi, ni, san. Seperti itu?!”

“Entahlah, perasaanku hal ini akan jadi buruk. Jangan dicoba!” ucap [Name] pada Yerim yang terlihat tertarik.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top