SEWINDU -55- The Perfect Song For You

"So I say a little prayer. And hope my dreams will take me there. Where the skies are blue. To see you once again, my love"

PS : Silahkan putar lagu yang ada di mulmed.

•••

Gaby meringis ngilu saat air panas menyentuh kulitnya yang terluka, ketika Yasmine dengan perlahan membasuh seluruh tubuh Gaby.

"Makasih udah mau kesini dan ngebantuin Gaby," ujar gadis di dalam bathup itu dengan suara pelan. Namun, masih bisa didengar oleh Yasmine.

Yasmine mengusap kening Gaby yang basah karena guyuran air "Gak papa, bunda senang ngebantu Gaby," jawabnya tersenyum lembut.

Gaby tersenyum bahagia melihat wanita itu. Kali ini Gaby bisa melihat dengan jelas rambut Yasmine yang lurus karena wanita itu melepas hijabnya.

"Bunda rambutnya bagus ya," ujar Gaby pada Yamine yang memapahnya berjalan keluar dari kamar mandi.

Yasmine tersenyum kecil "Biasa saja itu, rambut Gaby lebih bagus," sanggahnya.

"Enggak, rambut Gaby gak selembut ini," balas Gaby menyentuh suarai panjang milik Yasmine.

"Mungkin rambut Gaby sering kena matahari, coba deh pakai hijab biar terlindung," saran Yasmine.

Gaby berpikir, lalu ia mengaduh sakit saat Yasmine mengangkat lengannya kirinya untuk memasang pakaian.

"Maaf ya sayang, bunda gak sengaja," balas Yasmine cepat saat mendengar ringisan dari gadis itu.

"Gak papa kok, mau gak mau harus diangkat tangannya." Gaby mengulas senyum.

Yasmine membelai pelan kening Gaby dan balas tersenyum.

"Bunda dari kapan mulai pakai hijab?" tanya Gaby dengan rasa penasaran.

Yasmine memutar mata ke kanan dan ke kiri berpikir sejak kapan ia mulai mengenakan kerudung yang menutup kepalanya. "Sejak kapan ya? mungkin dari SD kali," jawabnya.

Gaby membulatkan mulutnya "Dari Sd ya, terus Bunda ke sekolah gak pernah dikepang rambutnya?"

Yasmine mengangguk sembari tersenyum "Pernah dong, bahkan Bunda pernah coba macam-macam gaya kunciran. Tapi, kalau keluar rumah atau ada tamu yang datang ke rumah, kuncirannya di tutup pakai kerudung."

Gaby ber'oh' ria "Gak panas emangnya?"

"Awalnya memang panas, tapi lama-lama jadi terbiasa. Malahan sekarang Bunda rasanya risih kalau tidak pakai kerudung."

"Gaby jadi ingin pakai kerudung," ujar Gaby.

"Bagus banget, Gaby pasti lebih cantik kalau pakai kerudung," balas Yasmin.

"Iya kah?" seru Gaby tak percaya. Yasmine mengangguk sembari tersenyum meyakinkan.

"Pasti banyak cowok yang klepek-klepek sama Gaby. Kaya Papa yang jatuh cinta sama Bunda for at first sight," ujar Gaby menaik turunkan alisnya menggoda.

Yasmine bersemu karena godaan itu, ia mengalihkannya dengan berjalan menuju meja rias, lalu mengambil sisir dan menyisir pelan rambut Gaby. Gadis itu menurut saja pada Yasmine.

"Oh iya, Gaby udah putus ya sama Gezza?" tanya Yasmine berniat membalas menggoda Gaby.

"Kok bunda tahu? Stalking ya?" tanya Gaby memicing curiga.

"Dih, ngapain bunda stalking. Kemarin waktu kita makan sosis bakar rumah Gezza itu, teman-teman kamu kan pada godain Gezza, bilangnya jangan dekat-dekat sama mantan, takutnya gagal move on. Bunda ambil saja kesimpulan kalau kalian putus," jelas Yasmine.

Gaby mengangguk mengiyakan "Iya Gaby udah putus sama dia, karena dia jahat banget."

"Jahat kenapa? biasanya juga romantis kalian berdua."

"Iya jahat banget malah, masa dia jadiin Gaby hadiah taruhan sih? Akutu ga bisa diginiin." Gaby berujar dramatis, lalu sedetik kemudian mereka tertawa bersama.

Saat mereka tertawa bersama, tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Gemma yang berniat memanggil kedua wanita itu.

Namun, pria itu malah mendapat teriakan dari Yasmine dan lemparan bantal dari Gaby.

Yasmine buru-buru meraih kerudungnya dan menutup rambutnya dengan cepat.

"Ih! Papa kalo mau masuk kamar perempuan itu ketuk dulu," berang Gaby pada pria itu.

Gemma memalingkan muka dan menutup pintu kembali, sembari meminta maaf pada putrinya dan Yasmine.

***

Gemma berkali-kali menggaruk kepalanya, hingga membuat cowok yang ikut duduk di sebelahnya keheranan.

"Kenapa Om? kok dari tadi garuk-garuk mulu?" tanya Gezza bingung.

Gemma menggeleng "Gak papa kok," jawabnya.

Pria itu sekarang merasa malu karena telah membuka pintu kamar anak gadisnya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Bagaimana jika Yasmine marah padanya, karena Gemma telah melihat wanita itu yang sedang melepas hijabnya.

Gemma meminta bantuan Yasmine untuk membantu anak gadisnya mandi, bukan bermaksud ingin memerintah, tapi ia merasa tidak mungkin mengambil alih pekerjaan itu, gadisnya sudah besar, bukan bayi mungil yang dulu pernah ia mandikan.

Awalnya Gemma ingin meminta bantuan Gishel, namun, Gezza mengatakan jika wanita itu pergi ke rumah mertuanya sejak tadi pagi.

Mereka turun ke lantai bawah, setelah Yasmine membantu Gaby berpakaian. Di sana sudah ada Gemma dan Gezza yang menunggu.

***

Gaby menatap aneh pada Gezza yang tak henti-hentinya tersenyum lebar. Cowok itu menoleh dan langsung menoel pipi Gaby.

Gadis itu menatap dengan tatapan horor, "Kamu kenapa? kesurupan?"

Gezza menggeleng dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya "Aku gak papa," jawabnya.

"Nakutin kamu!" ujar Gaby.

Gaby kembali menatap ke depan poster kesehatan yang terpampang di dinding rumah sakit. Saat ini mereka sedang menunggu antrian mengambil obat di apotek.

Hanya ada Gezza dan Gaby, Yasmine dan Gemma memilih untuk keluar sebentar karena ada urusan.

"Gaby, balik dari sini, ikut aku bentar ya!" pinta gezza.

"Ikut kemana? Kalau jauh-jauh Papa gak bolehin," balas Gaby.

"Gak jauh-jauh kok, cuma di rumah aku saja."

"Oke deh!"

***

"Kita ngapain ke kamar kamu?" tanya Gaby bingung.

"Kamu tenang aja duduk dulu di sini ya, jangan banyak bacot." Gezza menuntun Gaby untuk duduk di tepian kasurnya.

Setelah itu, Gezza berjalan membuka kain putih yang menutupi piano upright kebanggaannya. Lalu, cowok itu mengeluarkan kursi yang tersimpan di bawah piano itu.

"Ayo sini duduk!" suruhnya menepuk bagian kursi yang kosong di sebelahnya, dengan maksud agar Gaby duduk di sana.

Gaby berdiri dan menuruti perintah Gezza. Cowok itu tersenyum lebar sembari mengusap lembut pucuk kepala Gaby.

"Aku mau nyanyi buat kamu, semoga kamu suka ya," ucap Gezza.

"Nyanyi lagu apa?" tanya Gaby penasaran.

Gezza tersenyum manis, menatap Gaby penuh cinta dan kasih sayang "A perfect song for a perfect girl like you."

Setelah itu, ia mulai menekan tust piano dan mengalunlah suara indah dari alat musik tersebut.

I An empty street
Jalanan terasa sepi

An empty house
Rumah terasa kosong

A hole inside my heart
Terasa ada lubang di hatiku

I'm all alone
Aku sendiri

The rooms are getting smaller (smaller)
Semua ruang terasa semakin sempit

I wonder how
Aku bertanya-tanya bagaimana semua terjadi

I wonder why
Aku bertanya-tanya kenapa semua terjadi

I wonder where they are
Aku bertanya-tanya dimanakah

The days we had
Hari-hari kebersamaan kita dulu

The songs we sang together (Oh yeah)
Lagu-lagu yang kita nyanyikan bersama

Gaby terkejut dengan nyanyian yang Gezza lantunkan. Lagu lama, namun ini adalah salah satu lagu kesukaan Gaby.

And, oh, my love
Dan, oh, cintaku

I'm holding on forever
Aku kan bertahan

Reaching for a love that seems so far
Merengkuh cinta yang tampak begitu jauh

So I say a little prayer
Maka kupanjatkan doa

And hope my dreams will take me there
Dan berharap mimpi-mimpiku kan membawaku ke sana

Where the skies are blue
Ke tempat di mana langit biru

To see you once again
Tuk bertemu denganmu sekali lagi

My love
Cintaku

Overseas from coast to coast
Seberangi lautan

To find the place I love the most
Tuk temukan tempat yang paling kusuka

Where the fields are green
Di mana ladang menghijau

To see you once again
Tuk bertemu denganmu sekali lagi

My love
Cintaku

Gaby hampir saja menitikkan air mata mendengar suara merdu Gezza mengalun indah di dalam kamar. Tak hanya ruangan itu saja, suara cowok itu juga ikut masuk ke dalam hati Gaby. Ia tidak menyangka Gezza bisa seromantis ini.

I try to read
Kucoba membaca

I go to work
Aku pergi bekerja

I'm laughing with my friends
Aku bercanda tawa dengan teman-temanku

But I can't stop to keep myself from thinking (Oh no)
Tapi tapi bisa kuberhenti memikirkan(mu)

To hold you in my arms
Tuk mendekapmu

To promise you, my love
Tuk berjanji padamu, cintaku

To tell you from my heart
Tuk katakan padamu dari hatiku

You're all I'm thinking of
Engkaulah yang selalu kupikirkan

I'm reaching for a love that seems so far
Kan kurengkuh cinta yang tampak jauh

So...
Maka...

Lagu dan alunan piano itu terhenti, bertepatan dengan Gezza yang menatap dalam mata Gaby yang berkaca-kaca.

"Gaby, aku tau kalau selama ini aku udah jahat sama kamu. Tapi jauh di dalam sini." Gezza menunjuk dadanya "Dalam hati aku yang terdalam, aku sangat mencintai kamu. Mungkin sekarang bahasa aku terdengar monoton dan kaku, ini agar kamu nyaman dan gak pergi lagi karena sikap kasar aku."

Gezza menggenggam jemari Gaby "Gaby, aku suka sama kamu lebih dari kamu suka sama aku. Rasa ini ada saat kali pertama kita berbicara."

Gaby tidak tahan untuk tidak menitikkan air matanya. Ternyata Gezza juga menyukainya, bahkan lebih lama darinya.

"Be mine again, I promise never to repeat my mistakes. I won't let you get hurt."

•••

Tbc

Maaf lama update.

Btw itu lagi Westlife yang paling gue suka. Pertama kali denger bapak gue muternya di rumah dan langsung nyesep di hati. Eaaak alay banget dah!😂

Oke jangan lupa votementnya. Kapan perlu spam komen🤣

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top