SEWINDU -24 -Naik Motor Cross-
"Tidak butuh banyak orang yang baca karya saya. Cukup punya satu dan dia setia menunggu kelanjutannya"
-Greenpeanute-
ps : Itu yang di mulmed suaminya aku ya, bareng Taylor Swift😋
•••
"Gezza, kamu yakin udah sembuh? Kalo belum, Gaby gak papa kok enggak pergi main motor cross nya," ucap Gaby memperhatikan Gezza yang sedang memakai baju cross nya.
Gezza melirik Gaby melalui cermin di depannya, gadis itu sedang duduk di kasurnya.
"Udah sembuh kok gue, kan udah di rawat sama perawat cantik," jawab Gezza sambil tersenyum.
Gaby tersipu malu. "Ih Gezza gombal deh! Gaby tau kalo Gaby itu cantik, tapi gak usah diumbar-umbar gitu dong," ucap Gaby mesem-mesem alay.
Gezza berbalik dan menatap Gaby. "Idih? Yang bilang kalo lo perawatan cantik siapa? Barusan gue ngomongin perawat yang di bawa sama bang Garra pas periksa gue," ucap Gezza terbahak kencang.
Wajah Gaby berubah menjadi sebal, bibirnya mengerucut menatap Gezza penuh perhitungan.
"Makanya kamu kalo ngomong yang jelas dong! Jangan ambigu, kan aku jadi geer!" Ketus Gaby.
Tawa Gezza semakin pecah saat melihat wajah cemberut Gaby, gadis itu merajuk sambil memeluk guling Gezza.
"Gue enggak ambigu kok, lo-nya aja yang ngarep gue bilang cantik. Kan Gezzacio anak yang baik, harus jujur dan tidak boleh berbohong," ucap Gezza.
"Terserah kamu aja! Kamu juga jelek, gantengan juga bang Garra!" balas Gaby masih dengan wajah galaknya.
"Bang Garra itu belum ada apa-apanya dibandingkan gue, dia itu gak ada abs, sedangkan gue ada."
"Emang ukuran ganteng dari ada atau enggaknya abs? Kalo aku bilang ya, Genta juga punya abs tapi dia gak sombong kaya kamu." ucap Gaby kesal.
Gezza yang sedang memakai minyak rambut, langsung berbalik arah saat mendengar ucapan Gaby.
"Lo bilang apa tadi? Genta ada abs?!" tanya Gezza tajam.
Gaby mengangkat dagu nya lalu mengangguk pongah, dan itu membuat Gezza kesal seketika.
"Bilang sama gue kapan lo liat abs nya Genta?" desis Gezza tajam.
"Kepo!"
Gezza mengeram kesal. "Bilang Gaby! Atau lo mau ikan cupang lo gue kasi baygon!" Gezza mengancam Gaby dengan jurus andalannya.
Gaby mendengus sebal. "Issh ngacamnya enggak elite, kampungan!"
"Udah jawab aja sih!"
"Waktu itu pas olahraga!" ketus Gaby.
"Dimana?"
Gaby mendelik sebal pada Gezza. "Dimana? ya di sekolah lah!"
"Apa?! Ayo lo cerita?!" desak Gezza.
"Gak mau ah! Kan udah dikasih tau tadi." balas Gaby mengelak.
"Lo ngintip cowok ganti baju ya?"
"Kalo iya kenapa? Gak suka emang?" Gaby menantang Gezza.
Gezza menggeleng dan menarik Gaby menuju balkon kamarnya.
"Cerita gak? Atau gue jatohin nih!" ancam Gezza mendorong badan Gaby ke arah pagar pembatas balkon.
Awalnya Gaby sedikit terkejut dan takut, namun ia berhasil menyembunyikan nya dan bersikap sok biasa saja. Sampai saat Gezza menggendong dan mengarahkannya ke bawah.
"GEZZAAAA JANGAN MAIN-MAIN NANTI DI LEWATIN SAMA SETAN GEZZAAAA!" teriak Gaby ketakutan
"Cerita atau gue lepasin? Lagian setannya kan lo," ucap Gezza memberi pilihan.
"IYA IYA! INI GABY CERITA TAPI TURUNIN DULU. NANTI GABY JATUH TERHEMPAS KE BAWAH!" teriak Gaby heboh.
"Janji ya?"
"Iya lambe!" Gaby mencaci maki Gezza.
Gezza menurutkan Gaby dengan kesal, mendengar Gaby pernah melihat abs nya Genta membuat darah Gezza langsung mendidih.
"Cerita sekarang!" tuntut Gezza tak sabaran.
Gaby mendengus menatap Gezza. "Jadi waktu itu pas olahraga, Gaby gak sengaja masuk kelas ambil minum, eh di sana ada Genta yang lagi ganti baju, yah keliatan deh abs-nya, karena udah setengah masuk ya udah deh masuk aja."
Gezza berdecak keras. "Ya udah! Besok-besok kalo mau masuk kelas liat dulu orang di dalam lagi ngapain, cukup sekali aja lo kaya gitu ya, awas kalo di ulang! Gue jatuhin lo dari dari pohon beringin?"
"Iya!"
***
"GEZAAAAA AYO NGEBUT LAGI. HAHAHAHA!" Gaby berteriak girang saat Gezza memboncengnya menaiki motor cross menerjang jalanan tanah.
Gezza terkekeh geli "Ya udah Lo pegangan yang erat, entar kita jumping di sana." tunjuk Gezza dengan dagu pada gundukan tanah.
"IYAAA." jawab Gaby mempererat pelukannya nya.
.
.
.
Gezza tersenyum geli melihat Gaby begitu antusias saat diajak bermain motor cross.
Dalam ekspetasi Gezza, gadis itu akan merengek ketakutan hingga meminta diturunkan.
"Ngeennng... Ngeennng! Brumm... Tiiiin! Woi awas woi tabrak nih haha."
"Udah sih, Lo ngapain naik motor kaya anak TK gitu?"
Gaby yang sedari tadi duduk diatasnya motor sambil menirukan deruman suara kendaraan itu, seperti anak kecil.
Lalu menoleh pada Gezza dengan tatapan galaknya.
"Ishh! Kamu ganggu orang lagi balapan aja!" ucap Gaby kesal.
Gezza menepuk keningnya saat mendengar ucapan Gaby. "Halu banget sih lo, jelas-jelas itu motor lagi di standar. Dasar masa kecil kurang bahagia."
Gaby mendengus sebal "Biarin! Dari pada kamu, dewasa sebelum waktunya."
"Maksudnya apa?" tanya Gezza dengan tatapan tak suka.
"Muka kamu tuh! Kaya om om, tua! Karena keseringan marah!"
"Eh! Enak aja, gue ini masih muda, muka gue itu baby face bukan kaya om om. Mata lo aja yang butek!" ucap Gezza kesal.
"Iya nih mata Gaby butek kayanya. Kan Gezza udah tua, kok Gaby bisa suka ya? Apa jangan-jangan Gezza melet Gaby?" tanya Gaby dengan wajah polosnya.
"Melet pala lu lonjong! Udah turun dari motor gue, entar standarnya bengkok gak kuat nahan berat badan lo!" ketus Gezza.
Gaby turun dari motor Gezza dengan bibir mengerucut dan duduk di samping Gezza yang tengah berteduh di bawah pohon.
Gaby melirik Gezza yang sedang mengerinyit menatap ke lapangan tanah di depannya, karena cuaca yang panas.
"Gezza, Gaby bikin cookies almond nih. Kamu gak?" tawar Gaby merogoh tas kecilnya.
Gezza menatap kotak kecil yang baru saja dikeluarkan Gaby "Buat gue?"
Gaby memutar mata jengah "Bukan! Buat semut merah yang berbaris di dinding menatap ku curiga seakan penuh ta--"
Gezza menutup mulut Gaby dengan tangannya "Gak usah nyanyi, suara lo fals!" ketus Gezza lalu merebut kotak kecil itu dan melahap isi didalamnya.
Gaby hanya diam menyaksikan lelaki yang ia cintai itu memakan masakannya dengan lahap.
"Enak gak?" tanya Gaby.
Gezza mengangguk "Enak banget. Belajar masak yang lain dong, jangan kue manis mulu, ntar suami lo ini diabetes," ucap Gezza percaya diri.
Gaby menampilkan cengirannya "Hehe besok Gaby belajar bikin masakan yang pedes banget, biar suami Gaby ini diare," ujar Gaby dengan wajah tanpa dosa.
"Kampret! Lo mau gue hamil lagi? Ntar lo nangis-nangis kaya kemaren."
"Jangan dong, kasihan kamu gak ada yang tanggung jawab." ucap Gaby sambil terkekeh.
"Sableng emang lo." ucap Gezza. Lalu mereka terkekeh bersama.
"Eh Gaby, kalo udah lulus SMA lo mau kuliah dimana?" tanya memulai lagi pembicaraan.
"Umm, kayanya Gaby gak kuliah deh." jawab Gaby.
Gezza mengerinyit heran "Loh Kenapa? Lo cewek, kuliah aja biar ada gelar," ucap Gezza, menyuapkan satu cookies ke mulut Gaby.
"Gak papa gak punya gelar, Gaby pengen buka toko kue aja, jadi pebisnis hehe."
Gezza mengangguk paham "Tapi kalo lo kuliah, wawasan lo lebih luas, biar nanti lo bisa ajarin anak-anak lo sendiri," ujar Gezza.
"Nanti Gaby pikir lagi deh. Kalo Gezza kuliah gak?" tanya Gaby.
Gezza mengangguk "Kuliah dong, gue mau kuliah bisnis biar nanti bisa bantu papa," jawab Gezza.
Gaby tersenyum "Bagus kalo gitu, Gaby doain semoga cita-cita Gezza tercapai. Aamiin."
"Aamiin, cita-cita lo juga. Kalo gak tercapai biar nanti gue yang bikinin toko kue buat lo," ujar Gezza dengan senyum tulusnya.
"Baik banget sih!" seru Gaby berhamburan memeluk Gezza dan di balas oleh pemuda itu.
Gezza merangkul bahu Gaby yang duduk di samping nya sambil menatap lapangan yang diterpa cahaya matahari sore yang semula nya panas, kini berubah jadi jingga.
"Gue kan kalah lomba lari, kok tetap dibikinin cookies sih?"
"Gak papa, Gaby kan menang karena curang kemarin. Bentuk tanggung jawab dan rasa bersalah," jawab Gaby santai.
Gezza berdecak sebal "Sialan, gue pikir karena lo sayang sama gue!"
"Makanya kurang-kurangin baca chat fake yang di Twitter, Gezza!"
***
TBC
SIAPA DISINI YANG SUKA BACAIN CHAT FAKE DI TWITTER ATAU DI INSTAGRAM? HAYO NGAKU. HAHAHA.
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA YA. MAKASIH.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top