SEWINDU -20- Insiden jentik-jentik!

"Terlihatlah bodoh, namun diam-diam kau menyimpan banyak karya. Dari pada banyak berkicau namun nyatanya kau tidak memiliki apa-apa"

-Greenpeanute-

•••

"Gaby? Lo ngapain main comberan? Kaya gak punya kerjaan aja sih? Kalo gak punya, kerumah gue aja, cucian kotor gue numpuk di kamar!" ucap Gezza, terkikik geli.

"Kamu pikir aku pembantu?!" ucap Gaby, tetapi masih fokus pada ember air di depannya.

"Iya, pembantu. Pembantu pribadi gue lebih tepatnya," ucap Gezza.

Gaby menoleh kebelakang. "Eh! Gezza, kamu habis jogging ya? kok enggak ngajak aku sih?" bukannya menjawab pertanyaan Gezza, Gaby malah balik bertanya.

"Iya abis jogging. Pengen sih ngajak lo, tapi setelah gue pikir-pikir, ngajak lo sama aja gue jadi pengasuh balita. Rewel! Ribet! Bikin pusing!" jawab Gezza. Cowok itu ikut berjongkok di samping Gaby.

Gaby berdecak sebal. "Kamu tuh yang rewel. Orang kalo lapar ya makan, lah kamu malah teriak, Mama lapaaar! dasar manja!" ejek Gaby membalas Gezza.

"Nah! Di situ istimewanya perempuan. Memanjakan kaum laki-laki, apalagi kalo udah jadi suami. Beuuh! Dapat pahala!" ucap Gezza antusias.

"Gezza?" panggil Gaby.

"Apa sayang," jawab Gezza sembari terkekeh.

"Kamu bisa diem gak? Jentik-jentik nya jadi sembunyi karena denger suara jelek kamu," ucap Gaby setengah berbisik.

Gezza melogo. "Allahu Akbar. Jadi lo dari tadi jongkok di sini, cuma karena jentik-jentik?" tanya Gezza.

"Iya Gezza ganteng, kamu diem dulu ya. Nanti kalo aku enggak dapat jentik-jentik, kamu yang aku kasi ke Kuno," ucap Gaby mengancam Gezza dengan mangacungkan jaring kecilnya.

"Kasi aja! ntar gue tinggal panggil Momo biar dia makan tuh Si kuno, kurang normal! Ikan cupang jelek!" balas Gezza tak mau kalah.

"Coba aja kalo berani! Momo Si kucing jelek itu bakalan aku goreng! Barengan sama ikan asin yang sering dia curi!"

"Wah nantangin!" seru Gezza.

Cowok itu berdiri, dan langsung menendang ember yang berada di pinggir comberan hingga air dalam ember itu berserakan ke jalanan beserta jentik-jentik, hasil budidaya Gaby. Ember itu sengaja di buat Gaby supaya ada jentik-jentik di sana.

"Hem! Mamam tuh jentik-jentik!" setelah mengucapkan itu, Gezza langsung berlari kencang menghindari Gaby yang mengejarnya.

"Gezza! Kurang manis kamu!" Gaby meneriaki Gezza yang terus berlari menghindarinya.

Gezza terus berlari mengitari komplek perumahan mereka. "TOLOONG! BAPAK, IBUK, SAYA MAU DICULIK SAMA GABY! KATANYA MAU DIJADIIN MAKANAN IKAN CUPANG! SAYA TAKUUT. HAHAHA!" Gezza berteriak kegirangan.

Gaby mengambil beberapa batu kecil yang ada di pinggir jalan, dan berlari mengejar Gezza sambil melempari cowok itu dengan batu yang ia pungut tadi.

"Rasaain! Terima lah iniii!" seru Gaby terus melempar batu pada Gezza.

"Gak kena, gak kena! Wleee!" Gezza mecibir ke arah Gaby yang sedang kesal.

Gaby terus mengejar Gezza dengan amarah yang menggebu-gebu.

***

"Udah dong, jangan ngambek sama gue. Kalo lo ngambek, gue becanda sama siapa dong? Masa minta Mama beliin monyet, kan mahal," ucap Gezza.

Sedari tadi cowok itu terus berusaha membujuk Gaby yang merajuk. Mereka berdua duduk di pinggir lapangan tenis komplek.

Gaby mendelik tajam pada Gezza. Cewek itu menggerutu sambari terus menyuapkan es krim kedalam mulutnya. "Pokoknya ya, kamu harus tanggung jawab! Cariin aku jentik-jentik buat makan Kuno hari ini!" ucap Gaby marah.

"Mau cari di mana? Masa gue masuk dalam comberan, ntar ganteng gue ilang. Emang lo mau punya pacar jelek?" tanya Gezza.

"Gak papa jelek, yang penting itu dia baik! Dan gak jahat kaya kamu!" ketus Gaby.

"Gue baik kok! Sejak kapan gue jahat?"

"Sejak negara api menyerang! Gini ya Gezza, aku bilangin, kamu itu dari kecil sampe sekarang, jahat!"

"Idih! Kalo gue jahat, gak bakalan gue traktir lo es krim sampe dua cup! Kampret dasar! Kagak tau terima kasih," umpat Gezza, lalu menoyor kepala Gaby.

Gaby menatap tidak suka pada Gezza. "Aku bilangin Mama Gishel ya! kamu toyor-toyor kepala aku, ini di dalamnya otak tau!" ancam Gaby.

Mendengar ancaman itu, sontak Gezza menampilkan cengirannya. "Jangan dong! Emang lo gak kasihan liat gue dicubit sama Mama, masa lo tega sih sama pacar sendiri," ucap Gezza memelas.

Gaby yang pada dasarnya baik, akhirnya kasihan juga. "Abis kamu sih, kan aku bodoh. Terus kamu toyor-toyor kepala aku, nanti aku jadi tambah bodoh," ucap Gaby melunak.

"Siapa yang bilang lo bodoh? Sini kasi tau orangnya, biar gue tendang sampe Bukittinggi dia!" ucap Gezza berkilat marah.

"Papa aku yang bilang, Za," jawab Gaby dengan kepala tertunduk.

Gezza terdiam sejenak, lalu merangkul bahu Gaby. "Gini ya Gaby. Kata Greenpeanute, penulis terkenal itu loh. Enggak ada manusia yang dilahirkan menjadi bodoh, hanya saja mereka tidak seberuntung manusia lain yang bisa sukses dengan cara yang mudah. Jadi jangan minder ya. Gue aja bahagia bisa jadi pacar lo, kalau tau gini udah dari sd dah lo gue tembak," ucap Gezza membangun kembali semangat Gaby.

Gaby tersenyum pada Gezza dengan mata berkaca-kaca. "Gezza kok jadi bijak sih sekarang? Nanti Gaby makin susah move on kalo suatu saat tiba-tiba Gezza pergi ninggalin Gaby, karena kamu ketemu perempuan yang lebih baik," ucap Gaby.

"Kalo gitu jangan move on, buat apa lo ngelupain seseorang yang udah jadi takdir lo. Gue enggak butuh orang yang sempurna, gue cuma butuh orang yang tulus."

"Aaaa...! Gezza bikin Gaby makin baper aja sama kamu! Sini-sini, Gaby suapin es krim," Gaby menyodorkan sendok plastik berisi es krim ke mulut Gezza.

Gezza dengan senang hati menerima suapan itu. "Baru peka lo ternyata, padahal dari tadi gue nunggu lo nawarin," ucap Gezza.

"Kenapa kamu enggak bilang aja? Aku pasti bagi kok!" timpal Gaby.

"Ya kan gue nunggu lo peka Gaby. Kadang cowok itu pengen dipaksa, dibujuk sama ceweknya," ujar Gezza.

Gaby langsung beridir. "Ya udah kalo gitu! Ayo kamu jajanin aku lagi, aku masih lapar! Ayo aku maksa loh," ucap Gaby menarik Gezza berdiri.

"Itu namanya lo meras gue! Udah Gab! Gue berubah pikiran, lebih baik lo belajar move on dari gue mulai sekarang. Bisa tekor gue kalo sama lo sampe tua," ucap Gezza memberatkan badannya.

"Tuh kan, perhitungan. Katanya cowok suka dipaksa," sungut Gaby.

"Gak denger!" Gezza menutup sebelah telinga dan matanya, membiarkan Gaby menarik-narik tangan kirinya.

"Ayo! Ih pelit nih Gezza!"

Gezza membuka matanya. "Eh! Lo mau jentik-jentik gak?" tanya Gezza tiba-tiba.

Mendengar itu, Gaby langsung mengangguk antusias. "Iya mau! Kamu mau cariin ya?" tanya Gaby girang.

"Kita beli aja!" Gezza berdiri, dan memunguti sampah bekas makanan ringan mereka.

"Beli di mana?" tanya Gaby, berjalan di belakang Gezza yang membuang sampah.

"Beli sama bang Riko, kan dia pengusaha ikan cupang!" jawab Gezza.

"Oh iya ya! kok Gaby lupa ya. Hehe," ucap Gaby cengengesan.

Gezza tersenyum geli. "Udah tua sih!"

"Gaby lupa bukan pikun!" protes!" Gaby.

Gezza mengabaikan saja protes dari Gaby, Mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan.

"Eh! Btw ya Gab. Kok bisa sih lo kasih nama ikan cupang itu Kuno, alias kurang normal? Maknanya apa coba?" tanya Gezza dalam perjalanan mereka menuju rumah bang Riko.

"Itu karena aku inget sama kamu pas beli ikan itu," jawab Gaby.

Dahi Gezza berkerut. "Maksudnya?" tanya Gezza.

"Maksudnya, kamu itu kurang normal! Makanya aku kasih nama Kuno, biar pas liat ikan itu, aku bisa inget sama kamu terus, Haha!" setelah mengucapkan itu, Gaby berlari meninggalkan Gezza yang ingin menumpahkan kekesalannya.

"Kampret lo! Dasar Gaby bantet kaya Bombom!" teriak Gezza mengejar Gaby.

Dan hari ini mereka habiskan dengan saling menegejar satu sama lain. Mereka seperti terbawa kembali ke dalam memori masa kecil mereka yang indah. Di mana tidak ada rasa benci, hanya ada kasih sayang di antara mereka.

***

TBC

SIAPA NIH DI SINI YANG SERING MAIN LARI-LARIAN SAMBIL NGELEDEKIN TEMEN WAKTU KECIL?

BTW GUE EMANG BENER TERNAK JENTIK LOH SAMA TEMEN-TEMEN, KARENA RATA-RATA ANAK KOMPLEK GUE PUNYA IKAN CUPANG.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top