Kim Tae Hyung

Benar-benar konyol.

Taehyung memintanya untuk ikut dengannya ke lokasi syuting drama yang akan ia bintangi, tapi sesaat mereka sampai Taehyung menyuruhnya untuk duduk diam layaknya kucing penurut di ruang ganti. Laki-laki itu juga melarangnya untuk keluar apalagi sampai berjalan-jalan di lokasi. Kalau begitu untuk apa Taehyung meminta ikut!?

[Name] memainkan ponselnya dengan perasaan jengkel, tergoda untuk menelpon seseorang agar menemaninya di ruang ganti yang membosankan ini.

Parahnya, kejadian ini tidak hanya berlangsung satu kali atau dua kali, namun berkali-kali. Walaupun [Name] sudah menolak, alien itu selalu memiliki alasan dan berbagai macam kalimat memohon atau bujukan agar ia ikut. Bodohnya, [Name] tidak pernah berhasil menolak permintaan Taehyung yang satu itu.

Gadis itu meletakkan ponselnya di atas meja, kemudian mengeluarkan botol minum dari dalam tas yang ia bawa. Suara sutradara meneriakkan kata istirahat terdengar sampai ruang ganti Taehyung. Kalau tebakannya benar, sebentar lagi alien kesayangannya akan datang dan mulai bersikap manja padanya.

“Jagiya ...” panggil Taehyung dengan nada manja. “Aku haus ...”

“Memangnya di sana gak ada minuman? Kamu gak capek tiap kali istirahat ke sini mulu? Ngapain sih ke sini mulu?” tanya [Name]. Tangannya menyodorkan botol minum yang langsung disambar dan diteguk habis oleh Taehyung.

“Buat nemenin kamulah. Masa iya, aku ngajak kamu ke sini, tapi kamunya gak ngeliat aku sih?” balas Taehyung.

“Kamunya aja yang aneh. Ngajak aku ke sini kok aku gak boleh jalan-jalan, disuruh ngedekam doang di ruang ganti. Kenapa sih kamu gak ngebolehin aku jalan-jalan, seenggaknya aku bisa ngeliat kamu pas lagi akting,” tanya [Name] dengan jengkel.

“Biarin aja,” Taehyung menjulurkan lidahnya kekanakkan. “Aku gak mau kamu naksir sama pemain yang lain, soalnya mereka juga gak kalah ganteng sama aku. Kan gak lucu, berangkat bareng sama aku, pulangnya sama yang lain. Jaga-jaga aja takutnya kamu gak sayang sama aku lagi.”

[Name] berusaha menahan diri untuk tidak tersenyum saat kekasihnya memamerkan deretan giginya yang putih. Pertahanan [Name] runtuh saat Taehyung merebahkan kepalanya di bahu [Name], hidungnya bergesekkan dengan leher [Name]. Kedua lengan Taehyung memenjarakan gadisnya dalam pelukan.

“Kenapa jadi manja kayak gini sih?” [Name] mengusap belakang kepala Taehyung lembut, memanfatkan waktu singkat yang mereka berdua punya.

“Emangnya gak boleh manja sama Jagiku sendiri?” Taehyung bertanya balik. “Atau kamu maunya aku manja sama gadis lain?”

[Name] memukul bahu Taehyung keras. “Coba aja kalau berani. Aku bakal minta Namjoon-oppa buat ngebakar kamu hidup-hidup.”

“Gak jadi ah. Kalau kekasihku aja serem kayak gini, aku gak yakin bakal ada gadis yang deketin aku. Nanti keburu disate sama kamu,” Taehyung menggelengkan kepalanya cepat, tapi tertawa terbahak saat melihat ekspresi seram kekasihnya.

Seseorang mengetuk pintu lalu menjulurkan kepalanya sedikit. “V-sshi maaf mengganggu, tapi sekarang giliranmu.”

Taehyung mengangguk sopan, lalu beradu tatap dengan [Name]. Bibirnya menempel di dahi [Name] sejenak. “Kamu tunggu di sini ya, jangan nakal. Aku sayang kamu.”

[Name] menatap punggung Taehyung sama ia menghilang di balik pintu. Gadis itu menggigit bibir was-was. Sejujurnya, [Name] selalu penasaran dengan kemampuan akting Taehyung. Ia sudah berencana mengintip lokasi diam-diam, tapi ia takut dengan reaksi Taehyung saat laki-laki itu mengetahuinya.

Masa bodoh dengan reaksi Taehyung nanti, toh semarah apapun kekasihnya, Taehyung tidak mungkin menggantungnya kan? Dengan segenap keberanian yang berhasil ia kumpulkan, [Name] keluar dari ruang ganti dan berjalan perlahan ke arah lokasi.

Matanya berbinar kagum saat mendapati Taehyung tengah melakukan syuting. [Name] bisa melihat dengan jelas ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghayati perannya. Senyum terulas dibibir [Name]. Taehyung-nya berusaha dengan keras.

“Maaf. Apa kau gadis yang selalu ditemui V-sshi saat istirahat?” tanya salah satu staff berperawakan jangkung. “Boleh kutanya apa yang kau lakukan untuknya?”

“Hah?”

“Aku penasaran terapi macam apa yang kau berikan padanya di ruang ganti. Karena saat ia merasa tertekan dan tidak bisa melakukan satu scene dengan baik, V-sshi akan menyempatkan diri untuk ke ruang gantinya. Setelah itu, ia akan kembali dengan raut wajah senang dan aktingnya akan melebihi ekspektasi sutradara,” jelas staff itu tanpa melihat ke arah [Name]. Matanya terpaku pada Taehyung, hal yang sama juga [Name] lakukan.

[Name] tertegun saat matanya beradu dengan mata Taehyung. Laki-laki itu terkejut dengan sosok [Name] yang melihatnya di lokasi, tapi rasa terkejutnya berganti dengan senyuman lebar ala Kim Taehyung yang selalu menular pada siapapun yang melihatnya.
Gadis itu mengacungkan kepalannya dan berkata. “Hwaiting!” tanpa suara. Taehyung hanya mengangguk lalu kembali fokus dengan aktingnya.

Seketika [Name] teringat dengan salah satu kalimat bujukan yang sering Taehyung keluarkan saat memintanya ikut ke lokasi syuting.

“Ayolah, Jagi. Ikut denganku, ya, ya? Kamu itu semangat aku. Kalau semangatku aja gak ikut, gimana aku mau konsen aktingnya? Ikut denganku ya? Aku janji gak akan ngecewain kamu atapun ARMY, ya?”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top