0.6 Kim Daehwa


Siang sudah berganti malam, dan Alisha masih setia memainkan ponselnya di kamar enggan untuk bangkit. Sudah satu jam setelah ia melakukan makan malam sendirian di mansion itu, karena Ryu masih melakukan pekerjaannya di kantor. Wanita itu kini tengah serius menggulir layar ponselnya membaca lebih teliti tentang kehidupan Ryu.

Menurut informasi yang ia baca, pria itu adalah anak tunggal dari keluarga Daesung. Ayah dan ibunya mengurus bisnis di Eropa dari Ryu umur lima belas tahun. Orang tuanya akan mengunjungi pria itu satu tahun sekali setiap tahun baru. Alisha mamahami mengapa Ryu begitu semena-mena dengan kekuasaannya, karena pria itu jauh dari orang tuanya.

Ryu bertunangan dengan seorang wanita keturunan Eropa bernama Selena Kim pada tahun 2017, dan wanita itu mengalami kecelakaan secara tragis pada tahun 2018. Mungkin sesuatu yang Bi Mirang maksud tiga tahun lalu adalah kematian tunangannya. Alisha hanya bisa menebak sesuatu di balik itu semua, dan alasan Ryu pernah dipenjara dulu. Atau mungkin Ryu penyebab kematian ....

Alisha menggeleng, menepis pikirannya yang terlalu berlebihan. Wanita itu mengacak rambutnya kasar karena terlalu banyak berfikir sedari tadi, kemudian ia menyibak selimutnya, dan duduk. Ia meraih gelas di sampingnya dan meminum air putih hingga tandas. Ia melirik jam di sampingnya, sudah jam sembilan lewat dua belas menit, dan Ryu masih belum pulang. Bagaimana ia akan membuat pria itu tertarik padanya jika ia jarang menghabiskan waktu dengan Ryu.

Wanita itu kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan hendak ke luar dari kamarnya. Ia ingin memanjakan matanya kembali dengan menjelajah setiap ruangan di mansion itu.

Setelah menutup pintunya rapat, ia menoleh ke sekitarnya melihat keadaan di sana. Terlihat sepi, hanya dua penjaga yang berdiri di depan salah satu kamar dengan wajah yang terkantuk-kantuk. Sepertinya Ryu hanya memperketat penjagaan di lantai bawah.

Alisha mulai melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia menangkap suara yang begitu aneh di samping kamarnya. Bukankah Bi Mirang mengatakan kamarnya bersebelahan dengan kamar Ryu, tapi ia tidak tahu kamar Ryu ada di sebelah kanan atau kiri. Alisha mulai mengikuti asal suara, di sebelah kiri kamarnya.

Alisha mendekatkan telingannya di pintu kamar itu, suaranya terdengar seperti seseorang yang tengah menonton film. Bukankah tidak ada orang di mansion itu kecuali Alisha dan beberapa pelayan. Apakah ada hantu di tempat ini?

Dengan hati-hati, Alisha membuka pintu kamar itu yang kebetulan tidak dikunci. Ia melangkah dengan hati-hati ke dalam ruangan yang sangat gelap itu, Alisha menghentikan langkahnya ketika samar-samar melihat seorang pria muda dengan laptop di depannya yang masih menyala menampilkan beberapa hantu di dalamnya tengah beraksi, sepertinya pria itu tengah menonton film horor. Wanita itu berjalan mengendap-ngendap menuju saklar untuk menyalakan lampu, agar ia dapat melihat siapa di sana.

Hanya beberapa detik lampu menyala begitu terang, pria misterius itu sontak berdiri dengan tatapan terkejut.

"Hwaaa ... mataku!"

Alisha menutup matanya rapat-rapat setelah melihat pemandangan tidak mengenakan di depannya. Ia melihat pria asing yang masih bertelanjang dada, dan hanya mengenakan boxer di bagian bawahnya memperlihatkan sesuatu yang menonjol di sana.

"Siapa kau?" Tanya Alisha, kemudian mengambil vas bunga yang tergeletak di sampingnya.

Pria itu segera mengambil pakaiannya yang tergeletak di kasur, dan langsung memakainya "Siapa kau?!"

"Ada apa Nona?" Tanya Bi Mirang yang langsung menghampiri Alisha. "Tuan muda Daehwa, maafkan Nona Alisha," lanjutnya kemudian membungkuk.

"Tuan muda?" Tanya Alisha dengan raut kebingungan. Bukankah Ryu anak tunggal di keluarga ini? Lalu siapa pria ini sebenarnya?

Seseorang yang dipanggil Tuan muda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan mencoba menyembunyikan rasa malunya dengan memasang raut wajah dingin. "Wanita baru lagi?" Tanya Daehwa pada Bi Mirang, kemudian menghela napasnya guna menenangkan pikirannya kembali karena terlalu terkejut. Ia tahu wanita di depannya ini pasti target berikutnya Ryu. Selama ini, tidak ada yang berani memasuki kamarnya kecuali kakaknya itu. Namun wanita ini dengan lancang memasuki kawasan itu dan mengganggu kegiatannya.

"Siapa dia? Dan berapa umurnya?" Bisik Alisha pada Bi Mirang yang langsung mendapat senggolan keras wanita paruh baya di sampingnya.

"Dia adik Ryu. Umurnya 18, Nona." Dengan nada yang begitu rendah, Bi Mirang mencoba menjawab pertanyaan Alisha.

Alisha langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan, dan tertawa begitu keras, pria di depannya itu ternyata masih berumur delapan belas tahun. Dan juga, baru pertama kali ia melihat seseorang yang menonton film horor, dan melakukan ... "Kau---"

Bugh ...

Belum sempat Alisha melanjutkan ucapannya, sebuah bantal sudah menimpa wajahnya terlebih dahulu. Wanita itu melihat wajah Daehwa yang begitu memerah, dan tingkahnya yang semakin aneh.

"Bawa wanita ini pergi."

Daehwa melirik Alisha tajam, dalam tatapannya yang mematiakan itu seakan-akan ia tengah memberi peringatan pada Alisha agar tidak mengatakan apa yang wanita itu lihat beberapa menit lalu.

Dalam beberapa detik, Bi Mirang langsung membawa Alisha pergi dari sana. Ia tidak ingin Daehwa marah dan mengadu kepada Tuan Ryu. Kakaknya itu akan langsung menghukum siapa saja yang menganggu pria itu.

°°°

"Apa dia adik Ryu?" Tanya Alisha setelah ia dan Bi Mirang memasuki kamarnya.

"Dia adik Nona Selena Kim, yang sudah dianggap adik Tuan Ryu." Bi Mirang mulai menjelaskan apa yang tidak Alisha tahu di tempat itu. "Walaupun dia bukan adik kandung Tuan Ryu, akan tetapi Tuan Ryu begitu menyayanginya dan tidak akan membiarkan siapa pun menganggu adiknya."

Alisha mengangguk dan mulai mencerna penjelasan Bi Mirang. Berarti pria kecil itu tidak punya siapa-siapa di Korea, kemudian Ryu mengasuhnya karena dia adik tunangannya. Itu masuk akal, tapi kenapa sedari Alisha datang ke tempat itu ia tidak melihat Daehwa sama sekali.

"Kenapa aku tidak liat dia dari pagi?" Tanya Alisha mulai penasaran.

Bi Mirang mengambil baju tidur coklat kemudian ia ulurkan untuk Alisha pakai. "Tuan muda bersekolah di asrama, tadi sore pas Nona di kamar, Tuan Daehwa pulang, dan langsung masuk kamarnya."

Bi Mirang tersenyum melihat ekspresi penasaran Alisha. Wajahnya terlihat begitu menggemaskan ketika dahinya berkerut. Dari delapan wanita yang Ryu bawa, baru pertama kali ada yang menanggapi Bi Mirang, dan tidak seenaknya menyuruh wanita paruh baya itu. Ia berharap wanita ini menjadi tujuan terakhir tuannya.

"Jangan tunggu Tuan Ryu, dia selalu pulang larut," ujar Bi Mirang.

"Siapa yang menunggu dia," tukas Alisha. Ia bahkan tidak berpikiran menunggu pria itu pulang, lagian dia bukan istrinya Ryu yang harus menunggu pria itu pulang baru boleh tidur. Dia hanya ... Entahlah, wanita itu juga bingung sebenarnya dia siapa di sini. "Baiklah, aku mau ke kamar mandi terus tidur."

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top