9. Tas Merah Muda
Tera melangkahkan kakinya di sepanjang koridor. Para murid berseragam merah putih berbondong-bondong berjalan ke arah berlawanan dengan Tera. Wajah lesu mereka tertutup canda dan tawa. Sang gadis menyunggingkan senyum, seumuran mereka memang belum memiliki beban.
Tera menghentikan langkahnya ketika ponselnya berdering.
"KBM-ku sudah selesai. Kamu di mana?"
"Aku di koridor dekat lapangan."
"Tunggu di sana."
Tera menatap sekitar setelah mematikan teleponnya. Ia tersenyum lebar ketika melihat seorang gadis kecil mengejar seorang lelaki sebaya yang mengambil tas merah mudanya.
"Balikin, Ar! Aku mau pulang!" Gadis itu berteriak. Namun, temannya tetap berlari menjauh sambil sesekali menoleh ke belakang dan menjulurkan lidahnya.
Tera membelalak ketika gadis kecil itu terjatuh. Ia segera berlari dan berlutut di hadapan sang gadis. "Kamu baik-baik saja?"
Tera melirik lutut gadis kecil itu yang memerah. "Sakit, ya?" Ia meniup-niup lutut tersebut.
"Ani, maaf."
Tera menoleh ketika mendengar suara imut di sampingnya. Itu adalah lelaki yang sudah mengambil tas gadis kecil di hadapan Tera.
"Kamu jahat!"
Tera menghela napas ketika melihat mata Ani mulai memerah. Ia mengulurkan tangan membantu gadis itu berdiri, kemudian membersihkan rok merah yang dikenakannya.
"Lain kali jangan nakal sama perempuan. Kamu harus jaga dia." Tera tersenyum sambil mengusap kepala lelaki itu.
Tanpa Tera tahu, sedari tadi gerak-geriknya diperhatikan oleh calon suami yang kini makin terpana melihatnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top