18. Rumah Sakit

Sudah lima hari Banjar terbujur kaku di ruangan ICU. Selama itu pula Tera menemaninya. Gadis itu selalu pulang pergi ke rumah dan rumah sakit, tidak memedulikan kondisi tubuhnya yang lelah.

"Kapan kamu bangun? Apakah kamu betah di rumah sakit yang bau obat-obatan ini?" Ter tersenyum lirih. "Setahuku kamu benci rumah sakit. Jadi, ayolah bangun."

Tera menunduk menahan air mata. Dirinya merasa bersalah setelah tahu apa penyebab kecelakaan Banyu. Pria itu sengaja ingin membatalkan pernikahan hanya untuk kebahagiaan Tera. Walau melanggar janji kepada kembarannya, Banyu hanya ingin Tera bahagia.

"Tolong … bangun jika kamu ingin aku bahagia," lirihnya sebelum tangis itu kembali pecah.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top