10. Kembaran

Suara decitan dari ayunan yang dimainkan oleh Tera terdengar. Kaki jenjangnya mendorong agar ayunan terus berayun. Bibir mungilnya bersenandung kecil.

"Oh, bulan tolonglah daku katakan padanya." Tera menatap langit malam sambil tersenyum. "Ku cinta dia."

"Sebesar itu cinta kamu sama dia?"

Tera menoleh, membalas tatapan sang lawan bicara yang kini berdiri di hadapannya. Ia mengangguk kecil. Matanya menatap sekitar taman yang temaram. "Dari kecil aku selalu bersama dia. Dan di taman ini pertama kali aku dengar namanya."

"Banjar," Tera menatap manik hitam teduh yang mirip sekali dengan kekasihnya. "Kembaranmu."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top