1. Di Usiaku
Di usia yang cukup matang, Banjar tidak lagi menabung untuk traveling, tetapi untuk menikahi orang terkasih, Teralisa.
"Jangan terlalu sibuk bekerja, ingat kondisimu."
Sang ibu memberi pesan sebelum Banjar berangkat bekerja dengan kemeja biru dongker yang melekat di tubuhnya.
"Aku harus sesegera mungkin."
"Jangan buru-buru. Umurmu masih kepala dua dan baru lulus S2. Tera pasti mengerti."
Setelah membenarkan kancing kemeja di lengannya, Banjar menghampiri sang ibu. Ia tersenyum sambil memegang bahu ibunya dan berkata, "Waktuku sebentar lagi, Bu."
Banjar memeluk sang ibu, berharap jika wanita yang kini di dekapannya tak akan bersedih ketika dia telah tak di samping ibunya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top