HATIKU TETAP UNTUKMU
Tidak terasa satu semester lagi Ily menyelesaikan pendidikannya. Dia pun lolos seleksi dan menjadi wanita pertama dari Indonesia yang lolos untuk menjadi salah satu perwira di MS. Rotterdam. Kabar itu pun terdengar di telinga Al. Segala sesuatu yang bersangkutan di kapal semuanya Al harus tahu, karena dia adalah nahkoda pimpinan tertinggi di atas kapal. Kapal bersandar di dermaga Kanada. Ily harus menyusul kapal itu ke Kanada.
Al bingung dengan perasaannya. Di sisi lain dia bahagia karena akan lebih dekat dengan Ily, tapi hatinya was-was karena dia juga akan lebih sering bertemu dengan Ali. Al merasa frustrasi memikirkan kekhawatiran yang mungkin bisa saja terjadi. Apa pun dapat terjadi jika Tuhan sudah menghendaki.
Al merasa bosan berdiam diri di dalam kamar, hingga akhirnya dia memutuskan untuk berkeliling di kapal. Al berjalan menyusuri setiap ruang dan tempat pembelanjaan yang ada di atas kapal itu. Hingga tidak sengaja dia menabrak seorang wanita yang sedang terburu-buru.
"I'm Sorry, Sir," ucap wanita itu menunduk.
Al terpaku menatap wanita di hadapannya. Tinggi, cantik, kulit putih bersih, rambut pirang lurus nan panjang.
"Cinta."
***
Dengan perasaan bahagia dan girang Ily masuki di geladak dasar kapal. Orang yang pertama menyambut kedatangannya bukanlah yang dia harapkan. Dengan senyum mengembang lebar di bibirnya serta kedua tangan terentang lebar, Ali menyambut hangat kehadiran Ily. Dia berlari kecil menyambut pelukan Ali. Mereka melepas rindu yang sudah menggunung karena lama tidak berjumpa.
"I miss you, Barbie," ucap Ali ketika Ily berada di peluknya.
"I miss you too, Bang," balas Ily girang memelukan Ali yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri.
Ali melonggarkan pelukannya dan memegang kedua bahu Ily. Mereka saling memandang dan tersenyum lebar.
"Welcome to MS Rotterdam Chief Officer," ucap Ali dengan senyum bangga.
"Thank you Bass," jawab Ily bahagia akhirnya ia dapat mewujudkan cita-cita dan keinginannya yang ingin lebih dekat dengan pujaan hatinya.
"Bang, di mana King?" tanya Ily tak sabar ingin bertemu Al. Tatapannya penuh rindu.
"Kita cari dia, sebelumnya kamu harus mengganti pakaian dan meletakan barang-barangmu di kamar barumu," ajak Ali membantu Ily menyeret koper besarnya.
Ali merangkul bahu Ily posesif memasuki lift menuju ke lantai kabin kru. Dari kejahuan ternyata ada dua pasang mata melihat mereka dengan sorotan dingin.
"Al, apa dia Ali?" tanya wanita yang berdiri di sampingnya.
"Iya Ta, dia Ali," jawab Al memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
"Apa dia juga bekerja di sini?" timpal Cinta masa lalu yang dulu pernah hampir menghancurkan persahabatan Al dan Ali.
"Iya Cinta, dia KKM di kapal ini," ujar Al menahan cemburu.
"Kalian memang sahabat sejati. Bermain bersama, saling mendukung dan meraih cita-cita pun bersama," puji Cinta tersungging senyuman sangat manis di bibir ranumnya.
"Tapi, tidak untuk Cinta dan rasa cinta," celah Al lalu terkekeh menoleh ke sampingnya.
Cinta tertawa lepas mendengar selorohan Al.
"Lo lebih beruntung, karena cinta yang Cinta miliki ternyata buat lo, bukan untuk Ali," ujar Cinta di tengah tawanya.
"Itu dulu, jangan dibahas lagi. Masa lalu," sahut Al. "Aku takut jatuh cinta lagi sama Cinta," sambung Al bercanda.
Mereka pun tertawa bersama mengingat masa lalu ketika masih mengenakan seragam putih abu-abu.
***
Ali dan Ily menyusuri setiap ruang dan tempat di kapal. Ali berhenti berjalan saat melihat Al bersama seorang wanita sedang bercanda gurau di kursi terbuka haluan kapal. Ily bingung melihat sikap Ali yang terpaku, lalu ia mengikuti arah pandang matanya. Mata Ily memanas melihat Al sedang berbisik di telinga Cinta. Air bening menggantung di pelupuk matanya. Ali menyadari kesedihan Ily, lalu dia genggam tangannya erat.
"Bie, kamu jangan lemah karena cinta. Kamu harus kuat dan tegar," ucap Ali menoleh Ily memberi semangat.
Ily memaksakan diri tersenyum dan menyeka air matanya.
"Iya Bang, aku pasti bisa dan aku wanita yang kuat," ucap Ily berusaha menguatkan dirinya sendiri.
"Kita hampiri mereka," ajak Ali menggandeng tangan Ily menghampiri Al dan Cinta.
"Selamat siang, Kapten Al?" sapa Ali dari belakang.
Al dan Cinta terkejut dan menoleh ke belakang. Ali terpaku melihat wanita yang sedang bersama Al.
"Hai, Bass!" ucap Al memudarkan senyum ketika matanya tertuju pada tangan Ali yang sedang menggenggam erat Ily.
Al tersenyum miring, rasanya ingin sekali dia pergi dari sana.
"Ini Kap, perwira baru kita yang menggantikan Mualim I," ujar Ali formal.
"Iya, saya sudah tahu," jawab Al datar menatap Ily sekilas. "Cinta, perkenalkan ini Ily. Ily perkenalkan ini Cinta," ujar Al memperkenalkan Cinta dan Ily.
"Cinta." Cinta mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah. Dengan berat hati Ily menerima uluran tangan Cinta dan ia jabat.
"Ily," ucapnya memperlihatkan senyum palsu.
"Baiklah, selamat bergabung di SM Rotterdam Cheif Officer. Kami harapkan kerja sama yang baik," ucap Al mengulurkan tangan pada Ily.
Ily terperanga sakitnya bukan main mengdengar kata-kata Al. Ini bukan Al-nya, dia tidak mengenal King-nya lagi. Bukan sambutan seperti ini yang Ily harapkan. Hatinya pedih dan dia menahan sesak dalam dadanya. Sekuat tenaga dia menahan sakit hatinya. Ily perlahan menyambut tangan Al.
"Terima kasih, Kap," ucap Ily dengan suara parau tersangkut di tenggorokan.
Saat kulit kedua tangan itu bergesekan ada desiran darah yang mereka rasakan. Rasa rindu keduanya sudah menumpuk, ingin rasanya mereka berpelukan menumpahkan kerinduan yang sudah menggunung dengan cara mereka sendiri.
"Al gue duluan ya?" pamit Cinta menyadarkan Al dan Ily yang masih saling berpandangan dan tangan bertautan.
Al melepas genggaman tangannya. Ada rasa tidak rela yang mengalir di dalam hati keduanya ketika jabatan berakhir.
"Bareng saja Ta, tadi kan kita ke sini bareng, baliknya juga bareng," ujar Al membuat hati Ily semakin terluka.
"Kita duluan ya, Li," pamit Cinta menatap Ali sekilas dengan senyum tipis.
Al hanya membalas dengan senyum sangat tipis. Mereka berlalu meninggalkan Ali dan Ily yang masih mematung menatap kepergian mereka. Air mata Ily jatuh tak tertahankan. Ali menariknya ke dalam pelukan. Dia meluapkan air matanya dalam pelukan Ali. Tidak mereka sadari, Al menoleh ke belakang, melihat Ali memeluk Ily dan mengelus kepalanya.
"Mungkin Ali memang yang terbaik untukmu Ly, biar aku yang mundur. Semoga kalian bahagia," kata Al membatin dan melanjutkan langkahnya bersama Cinta.
***
Ily menangis terisak di dalam kamar. Dia meluapkan emosi yang tertahan di hati dengan menangis sepuasnya.
"Apa salahku Al, sampai kamu tega menyakiti hatiku hingga seperti ini?" tukasnya dalam isak yang memilukan. "Siapa Cinta?" gumam Ily lirih memikirkan nama Cinta.
Ily beranjak dari tempat tidur dan membasuh muka menghilangkan sisa air mata yang sudah membasahi seluruh permukaan wajahnya. Walau matanya terlihat sembap dan hidungnya merah, namun dia merasakan lapar. Ily keluar dari kamar menuju ke ruang makan awak kapal. Di sana ramai, banyak orang sedang makan malam.
"Selamat malam, Chief?" sapa mereka saat berpapasan dengan Ily.
Dia hanya membalas dengan anggukan dan senyuman.
"Duduk di sini, Chief," ajak seseorang dari belakangnya. Ily menoleh dan tersenyum.
"Baik, Bass Ali," katanya lirih.
"Kamu mau makan malam dengan apa? Ada ikan, daging, dan telur," tawar Ali duduk berhadapan dengan Ily.
"Aku mau makan buah saja. Sudah malam, mau diet biar perut aku nggak buncit," ujar Ily lalu mereka terkekeh bersama.
Semua orang yang berada di ruang makan itu menikmati makan malamnya dengan bercanda gurau, tertawa lepas, kekeluargaan sangat terasa di tengah-tengah mereka. Seketika tawa dan berisik menjadi lenyap saat Al masuk ke ruangan itu. Bukannya mereka takut, hanya mereka merasa segan pada orang yang berkuasa di kapal itu.
"Selamat malam, Kap?" sapa mereka serentak.
Al hanya menganggukkan kepala dengan wajah datar tersirat kesan berwibawa. Dia berjalan santai berniat untuk mengambil makan malamnya, namun langkahnya terhenti saat melihat Ali dan Ily duduk di meja yang sama hanya berdua.
"Kok, tolong antar makan malam saya ke kamar," perintah Ali pada koki.
"Siap, Kap!" sahut koki lalu dengan cepat menyiapkan makan malam untuk Al.
Tanpa memandang Ali dan Ily, Al berlalu begitu saja.
#######
Cinta come back!
Apakah Al akan CLBK dengan Cinta? Aduh deg dag dig dug der!
Terima kasih untuk vote dan komentarnya.
Love you all....
Muuuuuaaaahhhh
Cium jauh dari aku.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top