04
"Bodoh dan kekanakan ugh sungguh merepotkan."
Krystal berjalan sendirian dilorong yang lumayan sepi, setelah dia meninggalkan Seulgi yang sekarang entah pergi kemana.
Terkadang, dia bingung kenapa dirinya harus repot repot mengurus hubungan mereka, memang ada satu alasan, dia adalah adik dan juga sahabat dari kedua pasangan itu. Jadi mau tidak mau dia mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada mereka.
Ditambah dia selalu menjadi bantal kekesalan mereka berdua ketika keduanya bertengkar karna kesalah pahaman hal sepele.
"Kak krystal!"
Panggilan dari seorang gadis yang berada sedikit jauh didepan nya membuat dirinya menghentikan langkahnya, terlihat gadis itu sedikit berlari ke arahnya.
"Apa?" Tanya Krystal dengan nada dingin dan terkesan cuek.
"Kak Jongin mengatakan bahwa dia mengajak mu kencan buta setelah kelas hari ini berakhir." Sahutnya dengan sedikit takut takut karena Krystal terlihat tidak begitu tertarik dengan ajakan yang baru saja ia sampaikan, "Ku harap kamu memenuhi keinginannya, kasihan dia.."
"Ya~" Krystal meninggikan suaranya untuk memperingati gadis itu "Kenapa kamu mau disuruh suruh seperti ini? Lagi pula aku tidak akan berkencan buta dengan nya." Sahut Krystal.
Gadis yang kini berhadapan dengan nya hanya menunduk kebingungan, "B-baiklah, aku akan menyampaikan nya." Dia membungkuk sopan lalu hendak pergi namun Krystal langsung menahan tangan nya.
"Kamu pikir kamu pesuruh? Kembali ke kelas mu, aku akan bicara padanya dan ingat lain kali jangan pernah mau disuruh seperti ini oleh siapapun." Tukas Krystal.
Krystal tidak mengerti mengapa ada orang didunia ini yang mau melakukan apapun demi orang lain. Bukankah hal itu hanya akan menyiksa diri sendiri?
"Terimakasih, tapi jangan memarahi Kak Jongin karena telah menyuruhku, aku selalu menawarkan diri untuk membantunya melakukan sesuatu." Sahutnya terlihat seperti benar benar memohon agar Krystal yakin dengan perkataan nya.
Apa katanya? Dia selalu menawarkan diri untuk membantunya? Ini lebih parah dari apa yang sebelumnya Krystal pikirkan. Ia menyilang kan kedua tangan nya didepan dada, lalu menatap gadis yang lebih pendek darinya "Kau menyukainya?" Tanyanya.
Gadis itu tidak menjawab dia malah kembali menundukkan kepalanya lebih dalam.
"Aku hanya bertanya, jangan berfikir bahwa aku akan marah karena kamu menyukai nya." Tukas Krystal.
Krystal melihat gadis itu sedikit mengangguk, namun detik selanjutnya dia langsung mengangkat kepalanya dan menggeleng kuat "T-tidak, permisi aku duluan." Sahut nya lalu terburu buru pergi dari hadapannya.
Krystal hanya memutar matanya malas, begitu banyak orang aneh yang ditemuinya di kampus ini.
-
"Hey Soojung!" Laki laki berkulit hitam manis itu tersenyum sambil mengangkat tangan nya begitu Krystal memasuki kantin.
Dia terlihat sedang duduk bersama Sehun disana, Krystal berjalan menghampiri meja mereka.
"Ya! Kamu menyuruh salah satu junior untuk menyampaikan apa yang ingin kamu katakan padaku?" Tanpa basa basi Krystal langsung menanyakan hal itu.
"Benar, kenapa?" Tanya Kai.
"Payah!" Tukas Krystal "Kau pikir menyuruh orang lain hanya karena kau seorang senior itu keren? Kau terlihat seperti gadis remaja SMA tingkat akhir yang merasa memiliki kekuasaan penuh, memalukan." Cibir krystal.
Seketika harga diri Kai jatuh oleh gadis dingin tersebut, kemudian Krystal menatap Sehun yang sedang menertawakan sahabatnya sendiri itu, lalu dia menarik paksa tangan Sehun lalu menyeretnya pergi.
"Ayo pergi dari sini, tidak baik untukmu berlama lama bersama Jong-in, kau bisa menjadi seperti dia karena kau idiot dan gampang terhasut olehnya."
"Hey! Bukankah itu keterlaluan?"
"Maaf kalau begitu, tapi aku hanya membicarakan fakta." Sahut Krystal terus menyeret Sehun.
-
"Tadi kau bilang kau akan bersemangat saat melihat mereka."
Jennie melirik Sooyoung sebentar lalu kembali menatap minuman ditangan nya, sepertinya dia sama sekali tidak tertarik.
"Lihat lah ke depan, bukan kah anak laki laki yang minggu lalu kau sukai ada disana?" Sooyoung menunjukan salah satu anak laki laki yang sedang bermain basket dilapangan.
"Huft, Membosankan..."
"Ada apa dengan mu? Apakah dunia berhenti berputar? Apa mungkin jiwa kita baru saja tertukar? Bisa bisa nya kamu tiba tiba seperti ini, kemana perginya otak gila mu itu? Huh?"
Tanya Sooyoung yang tidak tahan melihat Jennie tiba tiba bertingkah seperti ini.
"Lihat mereka ada didepan matamu Jen!"
Tapi Jennie masih saja menatap sesuatu yang acak dengan tatapan malas nya, kalian tau betapa menyebalkan nya ketika melihat seorang gadis bersandar dikursi namun punggung nya setengah membungkuk ditambah ekspresi wajah nya yang seperti itu.
Menyebalkan sekali, apalagi ketika dia hanya mengatakan 'ya' dan 'tidak' sebagai jawaban disetiap pertanyaan Sooyoung.
"Aku tahu, tapi aku sedang tidak menyukai siapapun sekarang. Kenapa kamu memaksaku?"
"Benarkah? Tapi aku yakin besok lusa atau bahkan nanti sore juga kamu sudah menaksir seseorang." Timpal Sooyoung.
"Apa menurutmu aku segila itu?" Tanya Jennie tidak terima.
"Tidak tahu tapi aku percaya itu selalu terjadi. Tapi sudahlah, ayo pergi dari sini, lebih baik kita menganggu anak lain dari pada berdebat." Timpal Sooyoung.
"Ku rasa kamu yang gila sekarang."
- F -
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top