36 | Luna

Akhir-akhir ini kepalaku dipenuhi Kak Elio. Aku bingung bagaimana merespons pesan di sticky notes itu. Aku menyukainya? Sangat. Aku ingin berpacaran dengannya? Tentu saja. Namun, aku harus bilang apa? Aku ingin membahas soal ini dengannya di momen yang pas, tetapi selalu ada halangan dan aku tidak mau membahasnya lewat chat. Atau ... yah, malah aku yang ciut ketika ditanya duluan. Aku jadi merasa bersalah terus menggantungkan perasaan cowok itu. Padahal Kak Elio sudah dua kali bertanya apakah aku sudah selesai membaca novelnya atau belum.

Namun, yang terpenting sekarang adalah Helena. Siapa dia? Aku mungkin ngantuk berat malam itu, tapi aku yakin tidak salah dengar. Lalu ucapan Kak Elio, 'Jangan tinggalin aku lagi', maksudnya apa? Tubuh Kak Elio sampai gemetaran hebat waktu membisikkan kata-kata itu.

Entah mengapa firasatku buruk soal ini. Sudah pasti cewek yang namanya Helena ini adalah orang yang dikenal Kak Elio, 'kan? Apa jangan-jangan cowok itu mendekati cewek lain selain aku? Tebar jala dong namanya? Kalau itu benar ... Kak Elio berengsek!

Awalnya, aku tidak mencari tahu soal ini karena takut mengetahui kebenarannya. Namun, sebagian kecil dari diriku mendesakku untuk bergerak. Berita buruk apa pun, akan lebih baik jika diketahui secepatnya, 'kan?

Akhirnya, aku mengaktifkan kembali kemampuan stalking-ku. Kucari nama 'Helena' di following akun Instagram Kak Elio. Ternyata tidak mengeluarkan hasil apa-apa. Namun, aku menemukan akun Instagram lain milik Kak Elio. Akun pribadinya, bukan profesional yang hanya berisi portfolio fotografinya. Sejauh ini normal. Kak Elio mengunggah foto bersama keluarganya, teman-temannya, dan terkadang berpose sendirian di tempat-tempat ikonik, seperti gapura Bali, Kawah Putih, dan patung Merlion di Singapura. Angle, filter, dan pencahayaannya bagus, jauh berbeda dari akunku. Benar-benar mencerminkan media sosial seorang fotografer.

Aku pun menekan tombol follow. Rasanya aneh kalau aku hanya mengikuti akun profesionalnya saja. Aku juga ingin mengenal Kak Elio secara personal. Dia 'kan ... calon pacarku.

Aduh, Luna, fokus!

Tidak ada yang mencurigakan dari Instagram pribadinya. Jika ingin nekat, sekalian saja aku pinjam ponselnya dan mengecek WhatsApp-nya. Namun, siapa pula aku? Pacar saja bukan. Lagi pula, itu terlalu berlebihan. Aku tidak ingin menjadi seposesif itu.

Aku mengecek kolom tagged photos. Sekali lagi, tidak ada yang aneh. Banyak foto-foto Kak Elio bersama teman-temannya di berbagai tempat. Ternyata sejak dulu cowok itu memang social butterfly. Ada pula foto keluarga besarnya di Hari Raya. Pokoknya normal layaknya akun cowok-cowok kebanyakan. Sampai ... aku scroll terus ke bawah. Jempolku berhenti ketika melihat Kak Elio berswafoto dengan seorang cewek.

Mataku membelalak. Aku yang awalnya berbaring di ranjang otomatis duduk tegak saking kagetnya. Cewek ini ... kok mirip aku? Jantungku tiba-tiba berdetak kencang. Jempolku yang bergetar hebat menekan tag nama yang tertera di foto itu.

Helena Anindita.

Sampailah aku di profil cewek itu. Tidak ada yang aneh, semua normal, hanya saja orang ini punya lebih sedikit followers daripada aku. Dan ... ia berfoto dengan Kak Elio, berkali-kali, di berbagai tempat. Banyak sekali. Di kampus, di restoran, bahkan ... di Kawah Putih, bersama ... dua pasangan paruh baya lainnya yang kutebak adalah orang tuanya Helena.

Dadaku seperti ditinju amat keras. Aku kalut, kepalaku mendadak pusing. Kucek unggahan terakhir. Cewek itu mengikat rambut cokelat panjangnya menjadi buntut kuda, mengenakan dres bunga-bunga dan kardigan putih. Ia berfoto di depan sebuah tembok dengan ornamen khas Jepang.

Rasanya aneh. Seperti melihat diri sendiri dalam wujud yang lebih ideal. Apa aku punya dres bunga-bunga seperti ini? Apakah aku sefeminin dan sebersinar ini? Tentu saja tidak.

Namun, bukan itu saja yang menyita perhatianku, melainkan jumlah likes dan comment yang masuk. Banyak sekali, sampai ratusan. Ketika membaca comment di unggahan terakhirnya, aku jauh lebih terkejut lagi.

Rest in peace, Helena. May we meet again in the better place🥀

Enggak nyangka kamu udah enggak ada, Hel. Aku kaget banget waktu lihat berita. I will miss you so much!😞

Hel, kemarin kita baru ketemu loh! Bisa-bisanya lo ninggalin gue duluan???

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Al-Fatihah buat Helena🙏

Dear Helena, kamu enggak usah khawatir ya. Aku baik-baik aja di sini. Selamat tidur abadi. Semoga nyenyak, semoga kedamaian selalu menyertaimu🫂

Aku juga menemukan komentar dari Kak Elio. Ada tiga komentar dan jarak waktunya berbeda-beda.

Elio Sandyakala: The day you left me was the day I died. I just want you to know, I will always love you even though we are in different places. So long, Beautiful🥀🖤

Elio Sandyakala: Hey, how are things up there?

Elio Sandyakala: Hel, kangen. Udah genap setahun loh kamu pergi. Moga-moga di atas sana kamu bisa makan kue cubit sepuasnya tanpa takut gendut, ya. Pasti seneng banget kamu, enggak usah bagi-bagi sama aku😋

Aku mengecek tanggal foto ini diambil. Dua tahun lalu, begitu pula dengan kebanyakan comment yang masuk. Aku menutup mulut dengan tangan yang bergetar hebat. Ternyata ... dulu kak Elio pernah begitu mencintai cewek yang namanya Helena. Setelah stalking, aku baru tahu kalau cewek ini adalah teman sejurusannya Kak Elio, karena aku melihat mereka berdua dan Kak Banu berfoto di acara pameran seni DKV kampus swasta tempat Kak Elio berkuliah.

Jadi ... waktu di gym dan Kak Banu bilang kalau aku mirip teman kuliahnya, dia tidak bohong? Teman kuliah, alias mantannya Kak Elio?

Aku tidak puas hanya dengan mengecek Instagram. Kuketik nama panjang Helena di Google dan aku menemukan satu artikel. Avanza silver menabrak pengendara motor perempuan di Jembatan Layang Pasupati. Pengemudi Avanza yang mabuk dan kehilangan kendali mengalami luka berat, sedangkan pengendara motor tewas seketika. Setelah ku-scroll, rupanya tidak hanya satu. Memang, sebagian besar website menyamarkan nama Helena menjadi HA (25 tahun). Namun, ada pula website yang secara gamblang menuliskan nama panjangnya sebagai korban kecelakaan itu.

Kak Elio dan Helena ... pernah pacaran bertahun-tahun, lalu dipisahkan oleh maut. Itu artinya tidak ada kata putus di antara mereka, 'kan?

Cemburu? Mungkin tidak, karena aku tahu cewek bernama Helena ini sudah pergi dua tahun yang lalu dan kemungkinan besar Kak Elio sudah move on. Namun, yang menyiksa batinku adalah wujud fisiknya. Cewek ini benar-benar mirip denganku. Hanya saja lebih cantik, lebih fashionable, lebih jago make-up, lebih ceria. Ah, aku yakin seratus persen cewek ini tidak pernah berpikir ingin mati dan tidak sakit mental sepertiku. Keluarganya pun pasti tidak hancur. Apalagi kedua orang tuanya sudah pernah berfoto bersama Kak Elio. Mereka pasti akrab 'kan, sampai bisa berlibur bersama-sama seperti itu?

Jika dilihat dari sisi mana pun, Helena menang telak. Cewek ini terlalu sempurna. Dan ... sudah pasti Kak Elio memilihku karena aku jiplakan seorang Helena Anindita.

Mengetahui fakta itu, air mataku tidak terbendung lagi. Aku membulat di atas ranjang sambil memeluk kedua kaki yang tertekuk. Kubenamkan wajah di lutut dan menangis dalam diam. Dadaku tidak pernah terasa begitu sesak seperti sekarang. Hatiku seperti ditusuk belati berkali-kali. Sakit sekali. Mengetahui bahwa aku tidak pernah spesial di mata Kak Elio. Aku hanyalah imitasi mantan terindahnya yang sudah tenang di alam sana.

Memang tidak mungkin seseorang mencintaiku dengan tulus, 'kan? Mencintaiku tanpa syarat, sebagai Luna Swastamita, bukan sebagai orang lain? Memangnya siapalah aku? Hanya pengangguran sakit-sakitan. Kebaikan Kak Elio, perilaku manisnya, semuanya too good to be true. Bodohnya aku yang percaya bahwa semua itu nyata.

Dukung Serene Night dengan menekan bintang di pojok kiri bawah 🌟

23 November 2024

*****

Chapter 37-41 udah update ya di KaryaKarsa! Bisa search aja NatWinchester atau klik link di bio Wattpad-ku.

Beberapa chapter ini emang agak intens sih jujur. Aku yang nulis dan ngedit berkali-kali aja mewek terus🥲 Kalau kamu ngerasa nanggung bacanya kepotong-potong, bisa mampir ke KaryaKarsa aja ya~

See you very soon🥰

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top