Serendipity 8: That Excuse

"Bisa kita kembali seperti dulu?"

"No. We can't."

"Jadi...? Maksudmu semalam itu apa?"

"Rasa khawatir kalau teman jadi sakit karena hujan itu wajar kan?"

"Wajar kok. Jangan berubah ya."
Jisoo tersenyum.

Jennie berjalan mengikuti Kai yang sedang dituntunnya. Pikirannya melayang ke percakapannya dengan Jisoo tadi pagi.

Biasanya Jennie yang menuntun, tapi kali ini dia membiarkan dirinya dituntun Kai kemana Kai mau.

Sekelumit rasa yang tidak dapat dideskripsikan mengusik relung hatinya setelah mendengar pertanyaan Jisoo tadi pagi setelah mereka menghabiskan sarapan. Memikirkan apa dia sudah salah bicara pada mantan terkasihnya yang sekarang ingin ia anggap sebagai temannya saja.

"Jennie?"

Sebuah suara lembut membuyarkan lamunannya.

"Lisa?"

Jennie tersenyum cerah melihat Lisa.

"Mau kemana?"

"Jalan-jalan aja ajak Kai keliling."

"Ooh.."

Lisa menjilat es krim batangan.

"Makan sendirian aja gak bagi-bagi. Bagi donk."

Jennie tersenyum jahil menggoda Lisa.

"Uhuk!"

Yang digoda malah batuk tersedak es krim.

"Uhuk! Uhuk!"

"Pelan-pelan donk ngisapnya, buru-buru amat."

Jennie menertawakan Lisa yang masih terbatuk. Wajahnya merah. Lisa berjalan cepat meninggalkan Jennie pergi dari tempat itu.

"Eh, mau kemana?"

"Pulang."

"Kenapa sih?"

Jennie menyejajarkan langkahnya, menyamai irama kaki Lisa yang tiba-tiba berubah jadi aneh.

"Marah?"

Jennie masih menelisik, bingung dengan perubahan sikap Lisa.

"Eh, awas!"

Jennie menarik Lisa yang hampir terserempet pengendara sepeda disampingnya.

"Gimana sih?! Buta ya?!"

Yang diteriaki pengendara sepeda, yang kacau hati Lisa, yang sedang di dekap Jennie.

"Gapapa?"

Jennie memegang kedua bahu Lisa dan menatapnya intens. Lisa hanya menggeleng.

"Kamu sakit? Kok mukanya merah? Ini dahi kok panas sih?"

"Jantung aku juga deg-degan." Lisa menambahkan.

"Jangan-jangan sakit jantung? Mau kuanterin ke rumah sakit?" Jawaban Jennie sungguh merusak suasana.

"Dasar gak peka! Gak! Gak perlu. Aku mau pulang aja. Kamu aja sendiri yang ke rumah sakit, ada BPJS kan?"

Lisa melenggang pergi meninggalkan Jennie yang mematung kebingungan.

"Lisa!"

Jennie membuntutinya.

***

"Jadi, kamu mau bilang kalau sejak hari itu perasaanmu jadi aneh?"

Lisa mengangguk tapi tidak berani menatap Jennie, sumber yang membuat debar jantungnya tidak karuan.

"Itu tandanya kamu jatuh cinta. Sama aku! Hahaha!"

Jennie tertawa lepas, santai sekali menanggapi cerita Lisa yang susah payah disampaikannya sejak dua puluh menit yang lalu.

Ingin rasanya Lisa melempar vas  bunga dihadapannya. Tapi tidak jadi, punya Chaeyoung. Nanti dia marah.

"Kalau aku bilang aku merasakan hal yang sama juga, gimana?"

"Maksudnya?"

"Ya berdebar-debar, suka mandangin kamu, suka kalo liat kamu senyum, pengen dekat-dekat terus."

"Terus aku ini apa?"

Lisa mengaduk-aduk serealnya. Yang diaduk-aduk sereal, tapi yang berantakan hati Jennie. Serasa diaduk-aduk.

"Kamu itu... Serendipity."

"Serendipity? Makanan apaan tuh?"

Lisa bertanya dengan wajah polosnya tanpa rasa bersalah. Tanpa ia tahu wajah innocentnya itu bisa membuat ia diterkam oleh gadis yang duduk di depannya seketika itu juga.

"Sesuatu hal baik yang tidak diharapkan tapi datang. Keberuntungan yang tidak diharapkan."

"Jadi...?"

Lisa menatap Jennie.

"Mau coba in relationship?"

Jennie menawarkan, masih sambil tersenyum.

"Bercanda mulu deh..."

Lisa menghela napasnya.

"Aku serius."

Jennie menggenggam tangan kanan Lisa yang tergeletak di meja, menahannya dengan kedua tangannya.

"Will you be my girlfriend?"

Jennie menatap Lisa lekat-lekat.

"I will."

Jennie tersenyum, ia mendekat, memeluk Lisa. Keduanya tertawa bahagia hingga Jennie mendekatkan wajahnya ke wajah Lisa, memejamkan matanya dan mengecup bibir Lisa. Kecupannya tidak lama, karena kecupan lembut itu segera menjelma menjadi lumatan-lumatan lembut.

***

*Mendekati ending

Hai readers apakabar? Seburuk apapun hari kalian terus berusaha, berbuat baik dan bersyukur ya... Good luck... Sorry lama banget up nya... Sorry, I can't be perfect wkwkwk








Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top