Pungguk Kini di Bulan


Reriungan hati telah usai
Kala gemuruh jiwa telah sampai pada atap langit nan memabukkan
Menoreh banyak luka di jiwa-jiwa yang terasa rapuh namun tak sadar jiwa baja tumbuh membersamai sejak semai nila ditabur

Senyum pungguk telah sampai pada langit ketujuh dan bulanpun menyemai cahaya menenun laku menjadi luka tanpa sadar

Kini kerlip cahaya surya mulai memintal suara-suara pungguk tak berirama
Sumbang sejak awal tak terasa karena kubangan pelangi terlalu awam untuk dilagukan
Bulan meringkuk kini menenun luka terlena pungguk
Tak ada jalan terurai
Kusut masai
Dan selesai

🍀🍀🍀

Sumenep, 22 Juli 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top