「↻┇𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝟎𝟐┆ 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒐𝒏𝒆 𝒆𝒍𝒔𝒆」
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒔𝒆𝒓𝒂𝒑𝒉𝒊𝒄
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
"[Name]?"
Tanpa sadar mulut Satoru terbuka, dan menyerukan nama seorang wanita yang kini tengah berdiri di hadapannya. Suaraunya parau, menyiratkan rasa rindu yang telah lama ia tahan.
Walau begitu, ia masih menahan dirinya untuk tidak menarik [Name] ke dalam dekapan nya. Keduanya terdiam, terbentang jarak sepanjang 1,5 meter. Saling memandang satu sama lain, seolah saling memastikan apakah ia baik - baik saja.
"Apa kabarmu, Satoru -san?" Tanya pada akhirnya memecah keheningan diantara mereka. Kaki [Name] kemudian membawanya untuk lebih dekat dengan sang pemilik six eye's. Tanpa di sadari Satoru kini jarak di antaranya telah terkikis, membuat [Name] kini berdiri tepat di hadapannnya dengan senyum manis terpampang di wajah jelitanya.
"A- aku baik. bagaimana dengan mu?" Ujar Satoru dengan kata terbata - bata. Ia terlalu sibuk memandangi [Name] yang terlihat semakin cantik di matanya.
"Aku juga baik, kok!"
Kembali terjadi keheningan di antaranya. Entah apa yang menahan [name] untuk tetap berdiri di hadapan Satoru. Padahal mungki kalau Satoru menjadi [Name], hal pertama yang ia lakukan adalah menampar Satoru dan menyumpah serapahinya.
"oee oee"
Suara Tangis bayi mengalihkan pandangan Satoru. Entah sejak kapan ada sebuah bayi dalam gendongan [Name]. Apa mungkin Hanya Satoru yang tak menyadarinya?
[Name] yang begitu siaga, mulai menggoyang - goyangkan tubuh kecil itu berharap tangis segera mereda. Sedangkan Satoru hanya terkejut dalam diamnya. Ia enasaran tetapi terlalu takut untuk bertanya.
Lebih tepatnya, mendengar jawaban yang keluar dari mulut [Name].
"Apakah itu anakmu?" Pada akhirnya, rasa penasarannya berhasil mengalahkan rasa takutnya. [Name] dengan senyum manis mengangguk pasti, tidak ada keraguan sama sekali. Membuat Satoru kembali terkejut.
"Apa kau, sudah menikah lagi?" Dengan segala rasa takut bercampur rasa penasarannya Satoru bertanya. Senyum manis yang semula terpampang di Wajah [name] kini berubah menjadi senyum mengejek.
"Tentu saja. Aku sudah menemukan seseorang yang lebih mencintaiku dan menerimaku apa adanya. "
Ujar [Name]. Lalu entah dari mana, seorang lelaki datang dari arah belakang [Name], merangkul pundak [Name] mesra dengan senyum yang sama mengejeknya.
"Perkenalkan, ini suami baru ku. Ayah dari anak anak ku. Aku merasa lebih bahagia bersamanya. Jadi berhenti mengharapkan ku kembali, mana sudi aku."
"Kalau begitu, aku pamit dulu. Selamat tinggal, Gojou Satoru"
"[Name], Tunggu!" Teriak Satoru, Tangannya terulur menggapai [Name] yang berjalan semakin menjauh. Sialnya kakinya kini tak bisa di ajak bekerja sama, kakinya tak mau berjalan walau hanya satu langkah.
"[Name]?"
"[Name]? kembalilah"
"Kumohon!"
"[Name]"
"[NAME]!"
Mata Satoru terbuka. Ia terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas tersegal seperti sudah di kejar hantu. Keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya.
Satoru menutup matanya dengan lengan kanannya. Ia masih berusaha menyesuaikan nafasnya yang tersenggal - senggal.
Semalam ia menemui [Name], walau tak banyak yang mereka lakukan. Atau bahkan tak ada yang mereka lakukan. Karena keduanya di intrupsi oleh kedatangan seorang lelaki bernama 'Mikio'.
Setelah termenung beberapa menit , Satoru memutuskan untuk segera bangun dan bersiap siap menuju sekolah untuk pergi bekerja.
"Aku sudah bertemu dengannya"
Celetuk Satoru yang membuat Shoko cukup kebingungan. Tetapi melihat reaksi sang teman, ia mengerti siapa 'dia' yang dimaksudkan oleh Satoru itu.
"Lalu, bagaimana?"
Tanyanya sembari menyeruput kopi panas di dalam sebuah cup yang ia bawa. Keduanya kini tengah berdiri menikmati indahnya malam di sekolah Jujutsu. Semenjak kepergian [Name], Satoru lebih banyak diam dan sesekali ia pergi mengunjungi Shoko untuk mencurahkan isi hatinya.
"sepertinya, ia sudah bahagia bersama yang lain" Ujarnya di sertai nada penyesalan yang mendalam. Bagaimana pun kini harapannya untuk bisa membawa [Name] kembali ke dalam pelukkan nya sudah sirna.
Yang tertinggal hanyalah penyesalan tak berarti dalam diri Satoru. "bagaimana kau tahu bahwa [Name] sudah bersama lelaki lain?" Tanya Shoko. "Ketika aku bertemu dengannya, ia tengah pergi bersama seorang laki - laki" balasnya.
"Apa ia membawa seorang bayi?" kembali pertanyaan di lontarkan oleh Shoko. Pertanyaan yang cukup membuat Satoru terkejut. "Bagaimana kau tahu?" Ujarnya. "Hah, syukurlah. Apa bayi nya sehat?" Bukannya menjawab rasa penasaran Satoru, Shoko malah melontarkan pertanyaan lain.
"Entahlah, aku tidak bisa melihat anaknya cukup jelas karena tertutup jaket tebal tang topi" Setelah mendengar itu, Shoko menghela nafas. Kemudian matanya menatap teman karibnya yang tampak berantakan itu.
"Satoru, sebenarnya anak yang di bawa [Name], adalah anakumu"
"Hah?"
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅
✩。:*•.───── ❁ ❁ ─────.•*:。✩
【 19 Juni 2021】
menemani malam minggu kalian, jombloers
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top