Welkam |01
Seorang gadis bersurai hitam menghela nafas. Dirinya merasa sangat bosan, bahkan ia sudah berkali-kali membuka tutup kulkas hanya demi melihat lampu di kulkas nya mati atau tidak.
"Ahh...bosen, ga ada yang bisa di kerjain" ucapnya sambil berbaring di lantai, padahal tugas sekolah nya sudah menumpuk.
Ting
Tong
"sayang,[Name]! Kamu ada di rumah kan?buka pintunya nak!" teriak seorang wanita paruh baya.
Gadis itu, [Name], langsung saja berdiri. "Ada sayang ada!" Dengan cepat ia berlari dan membukakan pintu.
"Welkam hom Bunda! Bawa kue putu gak?"
Ibunya mendengus, " kamu ini, makanan terus yang di pikirin."
"Ya maaf, bunda. Seperti kata orang, no makan no hidup" ucap [Name] di sertai cengiran nya.
"Ada-ada aja."
"Oh iya [Name], tumben rambut kamu berantakan?" tanya sang ibu, karena biasanya [Name] selalu merapikan rambutnya, meskipun ia belum mandi seharian.
"Eh? Iya juga ya... Efek bosan di rumah nih Bun."
"Loh, kok bisa?"
"Ya bisa lah. [Name] tiap hari dirumah sendirian, ga ada sodara yang bisa di ajak ngobrol, Bunda sama ayah sibuk kerja melulu."
Ibu [Name] cuma tersenyum miris melihat anaknya, salah nya juga sih yang sering bekerja hingga lupa meluangkan waktu untuk anaknya.
Ting
Sebuah pesan masuk, Ibu [Name] langsung memeriksa pesan yang masuk di handphone nya. Ibu [Name] tersenyum.
"[Name], ikut bunda yuk."
"Kemana Bun? Ga mau ah, males."
Ibu [Name] Menghiraukan ucapannya, ia malah menarik [Name] masuk ke dalam mobil berwarna merah miliknya. "Bunda, [Name] belum ganti baju!"
"Ga papa, udah cantik kok."
"Tapi kan [Name] masih pakai baju tidur bunda. Kenapa ga— KYAAA BUNDA, JANGAN NGEBUT!"
gini nih kalau punya ibu mantan pembalap, harus siap siaga biar ga muntah pas di anter.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Name] mendengus kesal, sudah setengah jam ia tidak melakukan apapun sama sekali. "Bundaaa! Kenapa kita ke bandara sih? Mau jemput siapa?"
"Nanti kamu juga tau. Tunggu aja, sayang."
Mana bisa sabar kalau semua orang ngeliat aku yang masih pakai baju tidur, bunda cantik... , Batin [Name] sambil tersenyum kecut.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak [Name] , membuat nya tersentak kaget. "Yo, cebol."
Plak
"Jangan panggil gue cebol, anjir!" [Name] langsung saja menampar orang yang menyebutnya cebol dengan sendal jepit miliknya.
"Eh anjir, kasar banget sama abang sendiri." ucap pemuda beriris biru Sapphire sambil meringis.
"Bundaaa, mereka siapa sih?! Kok ngaku-nga Abang [Name]." teriak [Name].
Ibu [Name] justru tersenyum ke arah tiga orang yang ada di hadapan [Name], "kalian sudah sampai ternyata."
Ketiga orang itu langsung saja menyalim lengan ibu [Name]. "Assalamualaikum, Tante."
"Aduh~ keponakan ku udah besar aja~"
[Name] seketika cengo, "tunggu... keponakan? Berarti mereka..."
"Sepupu Lo,"ucap pemuda beriris ruby.
"....O EM JI SEPUPU GUE GANS!!!AAAAAA!!!"
"MAMA LIHAT, ADA ORANG GILA!"
"GUE BUKAN ORGIL, DASAR BOCIL!!"
"MAAA, TOLONG!!"
"HEH, ANAK SAYA JANGAN DI LEMPARIN SENDAL!!"
Bersambung....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top