BONCHAPT FINAL

Hai

Lanjut

.

.

.

"Chan..."

"Ya sayang..."

"Aku mau kasih tahu kamu sesuatu"

Chanyeol menoleh ke arah putri dan melihat binar di mata istrinya.

"Soal apa sayang?"

"Aku tuh lagi hamil sayang.. aku udah mau kasih tahu kamu dari kemarin tapi aku nunggu waktu yang tepat.."

Hati Chanyeol mencelos..

Dia terdiam dan tak mampu mengucapkan apapun lagi sekarang...

"Chan.. kamu dengerin aku gak sih?"

"I-iya.. aku denger kok"

"Kok kamu diem aja? Kamu gak seneng ya denger aku lagi hamil?"

"Enggak sayang, aku bukan nya gak seneng kalau kamu hamil tapi..."

Tenggorokan Chanyeol rasanya tercekat dan tak mampu melanjutkan ucapan nya lagi, dia juga tak berani menatap ke arah putri yang kini menatap tajam dan lekat ke padanya

"Sayang.."

"Hmm?"

Chanyeol mendekat dan menarik putri putri ke dalam pelukannya

"Kamu seneng banget ya.. sampai harus peluk aku begini?"

Ucap putri dalam pelukan suaminya sambil tersenyum dan mengusap lembut punggung Chanyeol.

"Bee.. aku minta maaf.."

Ucap Chanyeol lirih.. setengah berbisik di telinga istrinya.

"Minta maaf buat apa sayang? Kenapa?"

"Ini salahku.. ini semua kesalahanku.. ini karena kecerobohan ku dan keteledoran ku juga bee.. aku minta maaf.."

"Chan.. kamu kenapa sih, kamu salah apa? Kenapa harus minta maaf?"

"Anak kita.."

Putri terhenyak...

"Anak kita.. udah gak ada.. dia meninggal bee"

Pyasss

Keringat dingin langsung mengucur dari tubuh putri, tangannya gemetar dan usapan di punggung chanyeol kini terhenti seketika.

"K-kamu.. ngomong apa sih?"

"Maafin aku bee.. aku minta maaf bee.."
"Aku.. gak ngerti.. aku.."

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menangkup wajah putri dengan kedua tangannya, dia lalu menatap tepat di kedua mata istrinya yang sudah mulai memerah dan air mata yang menggenang di pelupuk matanya...

"Bee.. sayang... Aku tahu kalau kamu lagi hamil, aku tahu.. kemarin, setelah kecelakaan itu.. dan.."

"Apa Chan.."

"Dan aku juga diberi tahu.. kalau anak kita meninggal akibat kecelakaan itu, janin yang ada dalam kandungan kamu gak bisa di selamatkan lagi bee"

Air mata yang tadinya hanya menggenang kini akhirnya mengalir dengan sangat deras dan membasahi kedua pipi bulat putri yang masih nampak pucat. Bibir kecil wanita itu bergetar juga dengan kedua tangannya...

"Anakku.."

Chanyeol mengangguk

"Maafin aku.. aku minta maaf bee, aku bener bener minta maaf sama kamu. Aku minta maaf.."

Putri hanya diam, seluruh tubuhnya lemas dan dia sama sekali tak merespon pelukan atau ucapan suaminya yang kini masih terisak sambil memeluknya erat.

"Seharusnya.. bukan kamu dan anak kita yang terluka.. tapi aku.. harusnya aku yang terbaring disini. Dan harusnya kamu juga anak kita baik baik aja sayang... Harusnya..."

"Gak apa.."

Ucap putri pada akhirnya.. dengan lirih dan lemas, dia akhirnya mengatakan bahwa dirinya tak apa...

"Bee.."

"Gak apa Chan.. harusnya aku sadar kalau ini semua punya resiko, dan aku terima semua resiko nya selagi itu semua buat kamu.."

Ucap putri dan kembali mengusap punggung Chanyeol lembut tapi wajahnya nampak masih terkejut sekaligus kecewa.

"Kamu boleh hukum aku.. kamu boleh lakuin apa aja ke aku bee, aku akan terima semua hukuman yang kamu kasih untuk aku karena ini. Tapi aku mohon.. maafin aku bee, aku minta maaf.. jangan tinggalin aku bee.. aku minta maaf"

Chanyeol merasa hatinya kini di tusuk ribuan jarum yang membuat seluruh tubuhnya perih.

"Dia udah dikubur?"

Chanyeol mengangguk

"Kalau gitu gak apa.."

"Bee.."

Putri melepaskan pelukan chanyeol dan menatap lekat wajah suaminya.. terlihat kekecewaan dan rasa marah disana...

"Ssttt.. its okay darl.. kamu gak perlu merasa bersalah.. ini juga salahku, yang gak kasih tahu kamu dari awal tentang hal ini. Tapi.. kalau dia harus pergi karena menyelamatkan kamu dan untuk membiarkan kamu ada di sisi aku sekarang. Gak apa sayang.."

Chanyeol menggeleng lemah

"Jangan bilang kamu baik baik aja bee, aku tahu kamu hancur.. aku tahu kamu juga sakit karena kepergian anak kita.. aku tahu bee..."

Putri tersenyum lembut

"Aku memang hancur.. aku sakit, sangat.. tapi.. aku gak menyesal sayang, dan anak kita juga pasti gak akan pernah menyesal karena sudah menyelamatkan nyawa ayahnya"

Putri meraih kepala chanyeol dan menyatukan kening mereka berdua

"Jangan nangis.. aku lebih hancur lagi kalau lihat kamu nangis apalagi nyalahin diri kamu sendiri Chan.. i'm not really okay right now.. but, i'll be fine soon. Promise..."

Chanyeol semakin terisak...

"Maaf..."

"Aku selalu memaafkan kamu, jauh sebelum kamu minta sayang. Akan ada banyak rasa sakit, tapi.. aku akan punya lebih banyak lagi cinta untuk mengurangi rasa sakitnya.."

Chanyeol tak bisa menahan rasa sakit dan segala rasa yang ada di hatinya kini, mendengar ucapan putri. Entah apa yang membuat istrinya kini masih bisa berkata seperti ini. Bahkan saat dia sendiri tak yakin akan bisa memaafkan dirinya sendiri atas apa yang telah terjadi pada mereka...

"I'll be here for you.. always.. promise"

Ucap Chanyeol lembut

"I know.."

.

Putri masih mengerjapkan matanya sekalipun dia tahu malam sudah semakin larut... Tak ada suara apapun kecuali nafasnya dan nafas suaminya.. Chanyeol, yang kini tengah memeluk nya erat sambil tertidur begitu lelap di samping dirinya saat ini.

Tak ada penyesalan...

Seperti yang putri ucapkan pada Chanyeol sebelumnya.. bahwa dia tak menyesal sedikitpun telah menyelamatkan Chanyeol malam itu, sekalipun membuat janin nya pergi untuk selamanya..

Tapi, justru hal itulah yang membuat putri semakin tak tenang.. karena dia merasa bersalah pada anaknya, atas perasaan nya sendiri sekarang.

"Bagaimana bisa aku jadi ibu yang seperti ini..."

"Bagaimana mungkin aku tak menyesal dan hanya memeras kehilangan juga sedih..."

Putri bergumam kecil tapi hampir tak terdengar, hanya gerakan kecil dari bibirnya yang mengulas kan kata kata di hatinya saat ini.

"Maafin ibu..."

Ucap putri sebelum kembali tenggelam dalam pelukan Chanyeol dan mulai tertidur lelap disana.

.

--skiipp--

Ssrrttt

Leeteuk menemui putri dengan buket bunga besar yang terlihat begitu indah, wangi bunga nya juga semerbak hingga putri tak perlu mendekatkan hidung mungilnya untuk bisa mencium harumnya...

"Maafkan aku.."

Ucap Leeteuk sambil menunduk

"Untuk apa oppa?"

"Semuanya.. aku yakin, kamu sudah tahu kenapa aku bisa mengucapkan ini padamu sekarang.. dan.. seharusnya ini tak boleh terjadi, membuat dirimu berkorban dan membiarkan semua pemberitaan ini menyebar untuk menutupi kesalahan seseorang"

"Apa berita tentang kecelakaan ku itu bisa membantu oppa sedikit sekarang?"

"Maksudnya?"

"Maksudku.. apa beritaku bisa membuat keadaan sekitar jadi jauh lebih tenang, termasuk oppa sendiri?"

Tanya putri mempertegas lagi, dan Leeteuk mengangguk kecil

"Maaf.."

"Kalau begitu, ini akan jauh lebih baik. Karena artinya, pengorbanan ku maupun anakku sama sekali tak sia-sia sedikitpun"

"Putri.."

"Kalau aku boleh jujur.. aku ingin memukul oppa sekarang, karena berani mengeluarkan berita tentang kesedihan ku hanya untuk menutupi berita bodoh itu. Tapi.. kalau itu bisa membuat semuanya lebih tenang dan lebih baik. Aku rasa itu tak perlu aku lakukan lagi"
Leeteuk terdiam, dia tak tahu harus merespon seperti apa pada putri saat ini...

"Aku akan menghentikan pemberitaan diluar sana dan aku berjanji.. setelah kamu keluar dari rumah sakit nanti. Semuanya akan selesai.."

Putri mengangguk..

"Lakukan apa yang menurut oppa benar, aku hanya bisa menurut dan percaya untuk apa yang akan kakak ku lakukan nanti, iya kan?"

.

Chanyeol kini mulai mengemasi koper mereka satu per satu dan memasukkan beberapa baju lagi yang tersisa.

"Aku besok udah boleh pulang ya?"

"Iya.. makanya malam ini aku mau bawa sebagian besar barang yang aku bawa kesini buat di tata di lemari sayang, jadi besok pas kamu pulang.. gak akan ribet lagi.."

"Lagian.. kamu ngapain sih pakai bawa baju sebanyak itu, kamu kan bisa bawa cukup 1 koper kecil aja"

Chanyeol berdecak

"Aku mana tahu baju yang pas buat kamu pakai di saat begini tuh yang kayak apa sih sayang.. aku kan gak ngerti.. daripada aku bawanya mepet terus akhirnya gak bisa di pakai. Mending aku bawa aja semuanya.."

"Kamu gak bawa sekalian aja lemarinya kesini sih Chan?"

Tanya putri asal sambil terkekeh melihat raut wajah kesal suaminya itu

"Mau nya sih gitu, kalau aja lemari kita tuh bukan jenis lemari tanam sih. Aku pasti udah bawa itu lemari kesini sekalian"

Gerutu Chanyeol lagi yang membuat putri tergelak, dia tertawa keras dan hampir saja jatuh dari ranjangnya karena membayangkan bagaimana chanyeol menyeret lemari besar milik mereka itu ke rumah sakit.

"Ih.. bee, kok malah ketawa gitu sih"

"Hahahaha.. ya lagian kamu juga aneh sih, masa iya aku di rumah sakit berapa hari aja. Mau dibawain satu lemari kesini?"

"Ya namanya juga gak tahu, gimana sih bee.."

"Iya iya..."

Tawa dan canda Chanyeol juga putri kini terus mengisi seluruh ruangan.

Sampai...

"Chan.. anterin aku ke makam anak kita mau kan?"

"Iya sayang.. aku mau kok"

.

.

.

FINAL BONCHAPT

kelanjutan story ini ada di sequel yang judulnya MY LOVE MY LIFE

Sudah terbit ya, silahkan cek bio aku

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top