BONCHAPT +1

Hai

Lanjut

.

.

.

Hari hari putri menjadi istri Chanyeol pun berjalan dengan sempurna. Mereka memutuskan pindah ke apartemen yang memang cahbyeol sudah siapkan sebelumnya dan dimas yang merasa dia tinggal sendirian akhirnya memutuskan menetap di spanyol dan melanjutkan kariernya disana. Sementara, kegiatan EXO sudah mulai kembali seperti semula dengan keberadaan 3 member yang sudah kembali dari wajib militer... Yaitu chanyeol, minseok dan junmyeon.

Mereka banyak disibukkan dengan jadwal individu yang menanti dari sejak mereka masih berada di dalam camp militer. Dan Chanyeol.. dia mendapatkan tawaran untuk main sebuah film lagi di China dengan tema percintaan yang akhirnya menjadi sumbu dari pertengkaran putri dan Chanyeol yang pertama kalinya sebagai sepasang suami istri.

"Sayang..."

Panggil Chanyeol perlahan dan duduk di sisi istrinya yang sedang melipat baju bersih sambil menonton televisi

"Ada apa?"

"Soal film itu..."

"Ambil aja"

Ucap putri singkat tanpa memandang ke arah suaminya

"Kamu yakin? Kamu gak keliatan benar benar setuju dengan ucapan kamu ini"

Putri menghentikan aktifitasnya dan menatap Chanyeol lekat,

"Dulu.. waktu aku belum jadi siapa siapa buat kamu dan kamu main film juga drama dimana kamu harus mencium bibir lawan main kamu, aku bahkan sampai harus mematikan layar laptopku di bagian itu atau pergi keluar saat aku menontonnya di bioskop. Supaya apa? Supaya aku gak sakit hati dan menangis seperti orang gila hanya karena melihat kamu begitu mendalami peran kamu itu"

Chanyeol terdiam

"Apalagi sekarang? Aku gak janji aku bisa mengendalikan emosiku dan juga rasa cemburunya aku sama semua adegan manis plus kissing scene yang kamu harus lakukan disana nanti"

Lanjut putri dengan tatapan yang begitu sedih.

"Tapi... Aku gak mau menghalangi karier kamu atau pun profesionalitas yang harus kamu punya untuk pekerjaan kamu Chan, aku akan jadi perempuan yang super egois kalau aku melakukan itu dan gak bisa meredam rasa cemburu aku sama kamu kan?"

Tegas putri di akhir, hingga air matanya kembali menggenang di pelupuk mata putri yang langsung di usap kasar oleh putri sendiri sebelum sempat jatuh mengaliri pipinya.

"Kamu tahu kalau aku cuma milik kamu aja kan? Sekalipun.. aku punya jutaan adegan yang manis dan romantis sama banyak orang disana.. aku jamin kalau aku sama sekali gak akan pernah mengkhianati kamu bee"

Putri mengangguk

"Aku tahu..aku ngerti kok."

"Jadi.."

"Kamu terima aja, bersikap profesional dan tunjukkan sama aku kalau kerja keras suami aku gak sia-sia...dan buat rasa cemburu aku berubah jadi rasa bangga sama kamu"

Chanyeol tersenyum meskipun hatinya masih tidak yakin dengan keputusan istrinya. Dia tahu ini menyakitkan karena dia juga tak sanggup membayangkan jika putri dirinya sendiri harus melihat putri bermesraan dengan laki laki lain.

"Aku akan buat kamu bangga sayang.."

Tegas Chanyeol sambil memeluk putri.

.

.

--skiipp--

Hari itu, Chanyeol memiliki janji untuk bertemu dengan sutradara film nya dan beberapa pihak serta pemain dari film yang bersangkutan. Dalam hatinya, Chanyeol berjanji untuk mengatakan sesuatu hal...

"Maaf, sutradara.."

Chanyeol mengambil waktu pribadi dengan sutradara dan penulis skrip film itu...

"Ada apa Yeol?"

"Uhm..itu, untuk.. adegan kissing scene nya apa aku harus benar benar melakukannya maksudku..benar benar mencium lawan mainku?"

Sutradara itu tertawa kecil

"Kamu khawatir karena kamu baru saja menikah kan?"

Chanyeol mengangguk

"Apa istrimu tidak setuju?"

"Bukan, bukan begitu.. dia sudah setuju. Itu sebabnya aku berani mengambil tawaran ini. Tapi.. aku tak mau menyakiti hatinya sutradara. Sekalipun ini hanya akting, tapi kita benar benar melakukannya kan?"

Penulis skenario dan sutradara itu menatap Chanyeol seraya berpikir sejenak.

"Kamu sangat mencintai dia sampai kamu takut untuk hal sepele semacam ini Yeol.."

Ujar si penulis.

"Iya.. dulu, waktu filmku yang pertama. Aku juga sudah menyakiti ribuan hati penggemar ku yang melihat adegan ciuman itu. Dan sekarang.. aku harus menyakiti hati istriku kalau aku melakukannya"

Penulis skenario itu kemudian mengecek ulang adegan yang tertulis disana dan berpikir keras.

"Disini.. kamu harus menciumnya saat hujan turun malam hari.. artinya, kamu bisa saja tak perlu benar benar mencium lawan mainmu.. hanya posisinya saja yang harus di atur dan cara pengambilan kamera yang tepat hingga membuat itu benar benar seperti sebuah ciuman"

"Artinya.. aku tak perlu menciumnya secara langsung?"

Sutradara dan penulis itu pun mengangguk.

"Terima kasih banyak sutradara.. terma kasih banyak jagganim.. terima kasih.."

Mereka kemudian tertawa terkekeh mendengar ucapan terima kasih dari chanyeol.

"Jadi... Ceritakan padaku, bagaimana rasanya pernikahan itu?"

Tanya si penulis yang memang belum menikah sekalipun usianya sudah hampir menginjak 40 tahun

"Uhmm.. sangat menyenangkan, karena aku bisa memeluk orang yang aku cintai semalaman dan memandang wajahnya ketika pagi menjelang"

Gelak tawa mereka pun kembali terdengar riuh.

"Wahh.. dia benar-benar membuat aku iri mendengarnya"

Ucap si penulis yang mengundang tawa lagi dari sutradara dan juga Chanyeol malam itu.

"Ini baru awal Yeol, saat sudah memasuki tahun tahun selanjutnya dari pernikahan akan terasa seperti neraka hingga kamu ingin menjauh dari istrimu"

"Aku.. gak yakin dengan itu sutradara.. aku sudah pernah mengalami yang lebih parah dari ini dan mengharuskan aku jauh dari istriku saat itu bahkan lebih dari 6 bulan dan hasilnya... Aku sama sekali gak sanggup untuk melakukan itu. Aku tetap hidup secara fisik, tapi hati dan otakku mati perlahan.. itu benar benar menghancurkan aku sampai ke dalam diriku."

"Oh ya? Kapan itu? Kenapa?"

Chanyeol lalu menceritakan semua kejadian yang menimpaku dirinya selama di spanyol dan bagaimana saat semua fans menghujat hubungannya dengan putri lalu menekan putri hingga gadis itu memilih pergi dari sisi Chanyeol sementara waktu. Dan bagaimana hancurnya Chanyeol saat itu terjadi

"Jadi kamu benar benar mencintai dia"

"Iya... Dia sudah banyak mengalami kesulitan dan kecewa juga rasa sakit saat menjalani hubungan denganku bahkan sampai wajib militerku di mulai... Itu sebabnya, kali ini aku ingin membuat dia lebih tenang dan nyaman juga bahagia dengan menjaga perasaan nya sekalipun itu harus membuat diriku terlihat tidak profesional"

Dua orang itu mengangguk, mereka tak menyangka bahwa hal semacam ini di alami oleh chanyeol yang notabene terlihat bahagia dengan segala yang dia miliki.

"Bahkan untuk kasus sunbin itu ya"

Ucap si penulis sambil mengingat kasus yang sempat menarik perhatian ratusan media hingga menjadi headline di banyak media sosial, media massa,televisi dan lainnya dari seluruh dunia karena melibatkan seorang idol kelas internasional dengan aktris Korea

"Iya.. itu salah satunya"

"Kalau begitu kamu harus menjaga adik baik istrimu itu dan membahagiakan dia dengan seluruh daya yang kamu miliki Yeol"

"Tentu saja, sekali lagi.. aku minta maaf atas ketidakprofesionalan yang aku tunjukkan pada kalian di project ini aku hanya..."

"Tak apa, kami senang kalau kamu mengatakan secara gamblang dan langsung pada kami tentang ketidaknyamanan yang kamu miliki. Lebih baik seperti ini, jadi nantinya tidak ada kesalahpahaman di antara kita semua.. kalau boleh jujur, ada satu aktor besar dunia yang juga melakukan hal yang sama dengan yang kamu lakukan saat ini. Dia bisa melakukan banyak adegan manis dan romantis dengan ratusan artis cantik tapi dia sedikitpun tak pernah melakukan adegan kissing scene dan hanya sekedar mencium pipi lawan mainnya.."

"Oh ya? Siapa?"

"Aktor India... Shah Rukh Khan, coba nanti kamu cari tentang dia.. dan kamu perhatikan akting di setiap filmnya.. pasti begitu."

Chanyeol seolah mendapat angin segar setelah mendengarnya dan dia tersenyum lebar sambil mengangguk penuh semangat.

.

.

--skiipp--
--syuting film start--

Syuting sudah dimulai dan Chanyeol akhirnya sering meninggalkan putri sendirian di rumah mereka. Yang tanpa putri ketahui Chanyeol memang tak pernah melakukan adegan kissing seperti yang sudah di bayangkan oleh putri sebelumya..

Sampai..

"Uhuk uhuk... Uhuk uhuk.."

Sedari tadi pagi, tubuh putri rasanya sangat lemas dan suhu tubuhnya mulai naik perlahan. Chanyeol sudah berangkat sejak kemarin dan akan beberapa hari berada disana tanpa sempat pulang untuk bisa lebih cepat menyelesaikan syutingnya.

'tuutt tuutt'

"Halo.."

"Halo nak, ini mamah.."

"Oh.. ma.. uhuk.. mah..uhuk uhuk.."

"Loh, putri kamu sakit?"

Mamah park yang menghubungi putri untuk mengajak menantunya pergi belanja bersama itu cukup khawatir saat mendengar suara menantunya yang seakan dan terdengar batuk batuk beberapa kali

"Enggak kok mah.. uhuk, cuma batuk aja. Kenapa mah.. uhuk uhuk"

"Kamu yakin nak? Mamah pengen ajak kamu belanja, Chanyeol kan lagi di China sekarang. Makanya mamah mau ajakin kamu keluar"

"Oh.. iya mah, aku jemput mamah ya"

"Gak usah, kita ketemu di mall yang biasanya aja ya sayang, tapi kamu beneran baik baik aja? Mamah takut nanti kamu malah ambruk lagi"

"Enggak mah, aku gak apa apa kok"

"Ya udah, kalau kamu emang gak kuat. Kamu bisa telpon mamah ya sayang..."

"Iya mah, aku tutup dulu ya buat siap siap kesana."

Bip

.

.

Putri segera bersiap siap, kepalanya terasa sedikit pusing dan cukup lemas sebenarnya.. tapi dia juga tak enak kalau harus menolak ajakan dari ibu mertuanya.. tapi sepertinya pilihan yang dibuat putri adalah pilihan yang salah.. sangat salah karena dia harus melihat preview film terbaru Chanyeol yang akan segera di rilis karena memang proses syuting nya akan segera selesai

Dan adegan ciuman... Terlihat begitu manis disini...

Ckiiiitttttt

Putri yang melihat preview nya melalui televisi kecil di dalam mobilnya langsung menginjak rem secara mendadak tanpa perkiraan dan membanting setir nya ke kanan.

Matanya memanas dan dia akhirnya menangis terisak di dalam mobilnya.

"Hiks..."

.

.

Acara belanja itu gagal, iya.. setelah menangis sejadinya di dalam mobil putri kehilangan mood nya untuk pergi menemui mamah park. Lagipula gak lucu juga kalau harus ketemu sama mertua dengan kondisi wajah sembab dan mata yang gede kayak bola golf begini. Bisa bisa nanti mamah park panik dan khawatir sama putri. Dengan ribuan alasan yang ada, putri memberanikan diri untuk membatalkan janjinya. Beruntung, mamah park belum sempat pergi jadi putri tidak terlalu merasa bersalah membuat sang mertua menunggu lama dirinya.

Putri diam, dia benar benar diam.. dia sudah menyiapkan hatinya nya untuk hal semacam ini dari jauh jauh hari sejak Chanyeol meminta ijin padanya, tapi dia tak tahu kalau akan tetap sesakit ini

'tuutt tuutt'

Chanyeol.. Chanyeol menelepon

"Halo.."

Ini gila, baru saja mendengar suara beratnya itu membuat putri meneteskan air matanya yang sedari tadi dia tahan.

"Sayang, hei.. kamu kenapa? Kamu baik baik aja kan? Ada yang sakit? Ada yang nyakitin kamu? Sayang..."

Terdengar Chanyeol yang begitu khawatir mendengar isakan dari istrinya itu.

"Bee.. sayang, kamu kenapa?"

"Pulang chaaannn..."

Degg

Hati Chanyeol rasanya langsung mencelos saat mendengar istrinya merengek seperti ini

"Iya... Lusa aku pulang kok sayang"

"Gak mau... Pulang Chan.. sekarang, aku sendiriaaannn... Hiks.."

Entah apa yang merasuki putri hingga dia meminta chanyeol pulang dengan cepat seperti ini. Tak seperti biasanya putri melakukan hal ini.

"Kamu kenapa sayang, aku gak bisa langsung pulang gitu aja sayang. Disini belum selesai sayang"

"Hiks..hiks..."

"Kalau kamu nangis begini, rasanya aku pengen pinjem pintu kemana aja punya Doraemon biar bisa langsung sampai ke rumah sekarang... Tapi gak bisa sayang"

"Aku tahu..."

Ucap putri di sela isak tangisnya

"Aku janji aku langsung pulang dengan cepat setelah semua pekerjaan ku disini selesai ya.."

Putri mengangguk yang jelas tak bisa di lihat Chanyeol tapi anehnya, Chanyeol seolah mengerti dan melihatnya dia langsung tersenyum dan sedikit terkekeh di ujung telepon

"Aku cinta kamu, aku gak akan macem macem disini dan akan selalu jaga kepercayaan kamu kok.. aku tahu, kamu pasti udah liat preview nya kan? Makanya kamu nangis begini?"

Putri terdiam dan tangisannya kembali terdengar

"Aku bahkan gak mencium dia sayang, itu hanya trik kamera.."

"Bohong!"

"Bener kok, sejak kapan aku bohongin kamu sih? Nanti kalau pulang aku tunjukkin ke kamu caranya"

"Terserah kamu.."

"Aku juga cinta sama kamu"

"Aku kan gak bilang kalau aku cinta kamu"

"Aku cinta sama kamu"

"Chanyeol..."

"Aku cinta banget sama kamu"

"Chaaannn...!!!"

"Iya sayang, aku tahu kalau kamu juga cinta kan sama aku. I love you.."

Putri tersenyum tipis, Chanyeol kembali menggodanya dan membuat senyuman itu terukir lagi di wajah putri.

"Sekarang udah malam kan? Kamu tidur ya, badan kamu udah enakan?"

"Aku gak sakit"

"Kamu sakit sayang, aku tahu.. mamah tadi sempat kasih tahu aku kalau kamu batuk dan suara kamu serak bahkan sekarang juga gitu"

"Sedikit"

"Ya udah, sekarang kamu istirahat aja ya istriku sayang.. tunggu aku pulang ke rumah. Oke?"

Putri berdehem dan mengangguk mengiyakan ucapan Chanyeol lalu dia segera mematikan telepon nya.

.

.

Putri merasa ada yang bergerak gerak di samping nya dan membuat nya merasa sedikit terdesak dan sesak. Sampai matanya mengerjap kecil dan mulai terbuka perlahan

"Hai sayang.."

"Chanyeol!!"

"Hehehe.. udah tidur lagi aja"

"Kamu kok disini? Ini udah lusa? Aku tidur berapa hari emangnya?"

Chanyeol yang mendengar ucapan putri terkekeh kecil sambil setengah terpejam.

"Ini masih di hari yang sama waktu aku telpon kamu tadi kok sayang"

"Kamu bohongin aku lagi??!! Katanya gak bisa pulang sekarang, kok malah udah disini? Sejak kapan?"

Chanyeol melihat ke arah arlojinya dan matanya memicing

"Satu jam yang lalu mungkin"

"Tuh kaaannn.."

"Gimana aku gak langsung pulang kesini, kalau aku tahu istri aku lagi sakit disini dan butuh aku di sampingnya hmm? Gimana aku bisa tenang kerja selagi aku tahu kamu bahkan sampai batalin janji kamu sama mamah karena kondisi kamu? Gak mungkin kan?"

Putri tak menjawab dan memeluk Chanyeol dengan erat

"Aku tadi..."

Putri hampir saja menceritakan segalanya bahwa dia hampir menabrak pembatas jalan karena melihat preview adegan kissing scene yang chanyeol lakukan, tapi dia kemudian ingat dan menghentikan ucapannya.

"Kamu kenapa?"

"Liat adegan nya.."

Dan seketika chanyeol langsung mendekatkan wajahnya pada putri tanpa menempelkan bibir tebalnya tapi sukses membuat putri mengerjap dan membeku.

"K-kamu ngapain?"

"Kissing scene.."

"Ha?"

"Ini kissing scene nya, kalau kamu ambil gambar dari arah yang tepat, kita akan terlihat seperti orang yang ciuman kan? Walaupun bibir kita gak nempel sama sekali"

Putri mencerna ucapan Chanyeol perlahan dan senyuman terukir di wajahnya.

"Artinya.. kamu gak.."

Chanyeol menggeleng cepat.

"Gak akan sayangku.. ini cuma buat kamu.."

Cupp

Sebuah ciuman kembali mendarat di bibir putri dan chanyeol.elumatnya sebentar karena merasakan bibir dan nafas putri yang hangat dan cenderung panas karena demam yang di alaminya

"Kamu sakit, kita ke dokter ya.."

"Sekarang?"

"Iya sayang.."

Tanpa menunggu jawaban dari istrinya, Chanyeol segera memakaikan Hoodie besar miliknya ke tubuh putri dan menggendong putri menuju ke mobilnya yang terparkir di parkir basement gedung apartemen mereka.

.

Selama di rumah sakit, Chanyeol sama sekali tak mengijinkan putri untuk berjalan kaki, dia menggendong istrinya itu dan mendudukkan putri ke kursi tunggu dan mengurus administrasi pendaftaran untuk putri.

"Chan.."

"Hmm?"

"Banyak yang liatin kita"

"Oh ya? Biarin aja"

Jawab cahbyeol dengan santainya sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dan sesekali menunduk untuk memberi hormat.

"Kamu tadi gendong aku segala sih"

"Emang salah ya, kalau gendong istri aku sendiri?"

"Enggak, tapi kan.."

"Biarin aja sih, kan mereka juga udah tahu kamu siapa dan soal pernikahan kita. Lagian, istri aku lagi sakit dan demam.. aku gak mau lah buat istri aku tambah sakit cuma gara gara gak mau di gendong"

"Iya iya..."

Chanyeol terkekeh dan memeluk pinggang putri erat, posesif... Dia bahkan menatap tajam setiap lelaki yang terlihat melirik ke arah istrinya. Seolah mengatakan 'dia milikku!!!'

.

Putri kecapekan dan anemia, tekanan darahnya juga cukup rendah dan itu yang membuat kepala putri terasa berat dan berputar.

"Kamu ngapain aja sih selama aku lagi di China?"

Tanya Chanyeol saat sudah sampai di dalam mobil, dia memang tak mengijinkan putri untuk mengurus urusan rumah tangga kecuali memasak selama menjadi istrinya.

Kamu itu istri aku sayang, bukannya pembantu aku.. tugas kamu cukup nemenin aku dan buat aku bahagia..

Itu kata kata yang terus di katakan Chanyeol, dia tahu kalau putri memang istri yang sangat baik dan bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah dengan sempurna. Tapi chanyeol ingin putri berperan sebagai istrinya bukan pembantu yang mengurus rumah sendiri. Tugas putri adalah memasak atau belanja.. dan menunggu chanyeol pulang ke rumah

"Aku gak ngapa-ngapain kok"

"Sayang.. aku tahu kalau kamu pasti beres beres seisi rumah kan selama aku pergi? Emangnya ahjumma gak datang ke rumah?"

"Datang kok"

"Terus?"

"Ya dia kan datangnya siang Chan.. kalau nungguin ahjumma buat ngurusin rumah ntar gak keburu dong. Aku kan risih kalau berantakan"

"Ya Tuhan.. ya kamu kan bisa minta ahjumma buat datang lebih pagi sebelum kamu bangun, dia gak akan nolak kok.. toh kerjaan rumah tuh apa sih? Aku udah bilang, jangan terlalu capek.. kamu boleh masak dan belanja tali buat urus rumah.. lebih baik minta ahjumma aja, kamu boleh bantuin tapi gak semuanya kamu lakuin sendirian sayang"

Chanyeol kini menceramahi putri yang sudah menunduk, dia lalu meraih tangan istrinya itu dan mengecupnya lembut

"Aku bukan mau bentak kamu atau marahin kamu sayang, aku tuh tahu kondisi fisik kamu kayak apa.. aku gak mau kamu jadi sakit cuma karena urusan rumah aja.. toh kan aku juga tahu kalau istri aku emang bisa ngerjain semuanya dan bukan tipe cewek manja dan kekanakan yang gak mau ngurusin rumah.."

"Iya.. tapi kan aku bosen Chan, kalau aku gak ngurus rumah dan aku cuma diem aja liatin ahjumma rasanya kepala aku jadi pusing. Masa habis mandi aku cuma makan, nonton TV, chat kamu iya kalau langsung di bales, terus tiduran, baca buku, dengerin musik.. bosen chaann"

"Jalan jalan kan bisa.."

"Udah, tapi jatuhnya aku lebih tertarik ke supermarket buat belanja kebutuhan rumah daripada harus shopping baju, sepatu atau tas kayak perempuan lainnya"

Chanyeol menghembuskan nafasnya panjang, istrinya ini memang cukup unik dan berbeda. Di saat semua wanita suka sesuatu yang berkilau, mahal, glamournya, modis dan fashionable.. putri.. wanita yang resmi jadi istrinya itu malah lebih suka menenggelamkan dirinya ke urusan rumah tangga. Dia bisa memekik senang hanya karena mendapat diskon saat membeli bahan dapur dan keperluan rumah lainnya dibandingkan diskon untuk pakaian dan barang fashion lainnya.

"Jadi kamu maunya gimana sayang"

"Boleh gak kalau aku bantuin mamah di restoran?"

Kini mata Chanyeol membulat dan menatap istrinya lagi

"Ngapain?"

"Ya gak apa apa, kan aku bisa jadi pelayan disana buat nganterin makanan ke pelanggan atau.."

"No, kamu gak boleh kayak gitu, enak aja.. meskipun itu restoran punya mamah.. mamah juga gak akan mau lah menantu kesayangannya jadi pelayan... Gak usah"

"Chaaann.."

"Yang lain aja"

"Mck, ya udah lah.. gak jadi gak usah"

Gerutu putri sambil memalingkan wajahnya ke jendela mobil dan menatap ke luar.

"Kenapa kamu jadi minta sesuatu yang aneh aneh begini sih? Gak biasanya kamu begini.."

Ujar Chanyeol sambil terus memegang erat tangan putri.

"Kan aku cuma mau bantuin mamah aja.. gak yang lain, kamu tuh ngurus aku di rumah tapi aku gak boleh ngapa-ngapain.. kan aku bosen Chan.."

Air mata putri kini menggenang di pelupuk matanya dan siap untuk turun membasahi pipi wanita itu. Sesuatu yang agak aneh karena putri cukup sensitif hanya untuk masalah sepele seperti ini.

"Oke oke.. aku bakal bilang ke mamah, tapi gak buat jadi pelayan ya.. pelayan mamah udah banyak. Yang ada mereka malah bingung dan gak enak kalau kamu ada di posisi yang sama kayak mereka."

Putri hanya diam, perasaannya campur aduk...

.

.

--skiipp--

"Sayang.. nih, makan dulu.. aku suapin ya"

"Chan..."

"Hmm"

"Maaf ya.."

"Buat apa?"

"Aku udah marah tadi sama kamu"

"Marah? Kapan?"

"Iihh.. yang di mobil tadi itu.. pas aku minta ijin buat bantuin mamah"

Chanyeol mengernyit, dia baru sadar kalau ternyata istrinya tadi marah.. dan pikir putri hanya kesal sedikit bukannya marah.

"Jadi tadi kamu marah sama aku?"

"Iihhh.. kamu tuh, aku tuh tadi marah tahu Chan.."

"Iya iya.. oke.. tapi kenapa harus sampai marah coba?"

"Gak tahu.. rasanya aku kesel banget sama kamu, udah kamu pulang gak bilang bilang terus liat adegan kissing kamu, udah gitu tadi kamu ngomel cuma gara gara aku beresin rumah, kan nyebelin jadinya.."

Chanyeol terkekeh..

Grepp

"Iya udah, iya.. aku juga minta maaf karena udah ngomelin kamu dan ribut tadi"

Chanyeol mengusap pelan rambut putri dan membuat istrinya tersenyum dalam pelukan hangatnya.

Satu hal yang disadari oleh Chanyeol adalah.. hidup berumah tangga begitu berbeda dengan saat mereka masih sepasang kekasih. Ada banyak hal yang harus di jaga oleh Chanyeol dalam berbagai aspek dan bagaimana dia harus menyelesaikan masalah mereka dengan cara yang lebih dewasa untuk mempertahankan rumah tangga mereka.

.

.

.

bonchap 1 udah selesai..
Tunggu kelanjutannya, tapi bisa dengan tema apa aja.

With love,
Author

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top