94
Ayo lanjut lagi
.
.
.
selesai makan malam, putri dan chanyeol banyak mengobrol dan bersenda gurau. mereka menikmati malam itu hingga hampir larut malam dan akhirnya chanyeol sadar jika angin bertiup cukup kencang malam itu.
sreett
chanyeol melepaskan jas nya dan memakaikan nya pada putri agar gadisnya itu tak kedinginan karena hembusan angin disana.
"masuk yuk, udah malem dan dingin banget disini anginnya kencang. nanti kamu bisa masuk angin lagi"
"hmm... aku masih suka disini chan.. pemandangan nya bagus"
"pemandangan nya emang bagus sih.. aku juga suka banget disini, tapi.. kalau aku biarin kamu disini lebih lama. sama aja aku biarin kamu jadi sakit atau masuk angin nantinya. masa iya kamu sakit gara gara kencan sama aku. kan gak lucu sayang"
"iya sih tapi kan..."
"ssstt"
chanyeol segera menggendong putri ala bridal style dengan jas milik chanyeol yang masih bertengger di tubuh putri. tanpa menunggu persetujuan putri tentu saja. chanyeol bahkan membawakan sepatu milik putri dengan satu tangannya sambil menggendong putri menuju lift hotel.
tindakan itu tentu saja mendapat perhatian dari banyak orang yang berlalu lalang di hotel itu. mereka banyak yang mengulumkan senyum dan mengacungkan jempol nya untuk chanyeol yang terlihat begitu menjaga putri. sementara putri? dia begitu malu hingga hanya menyembunyikan wajahnya di dada chanyeol tanpa mau memandang ke sekelilingnya.
'ting'
chanyeol masuk ke dalam lift yang di dalamnya terdapat pasangan paruh baya yang juga langsung melihat ke arah chanyeol dan putri.
"istrimu?"
tanya si laki laki pada chanyeol sambil melirik ke arah putri
"iya, dia istri saya"
"kalian berbulan madu?"
"tidak, ini tahun ke dua pernikahan kami"
"wah.. luar biasa jika menikah 2 tahun dan kau masih memperlakukan istrimu seperti ini"
"terima kasih"
tak lama pintu lift kembali terbuka dan pasangan itu turun meninggalkan chanyeol dan putri berdua di dalam lift itu.
.
.
#gyuutt
"auww.. sayang sakit, kok di cubit sih"
"lagian sih, bohong terus kamu ih.. kita kan baru mau nikah, masa udah nikah 2 tahun?"
"kenapa emang nya? biarin aja... dia dari tadi ngelirik ke kamu. aku sengaja bilang gitu biar dia gak sembarangan liatin kamu terus"
"astaga, ada istrinya di sampingnya chan.. gak mungkin jua mau macem macem dia"
"terserah! pokoknya aku gak suka kamu diliatin cowok lain kayak begitu. kamu malam ini terlalu cantik sih, aku harus antisipasi penuh kalau ada orang yang mandang kamu dengan pandangan cinta. cuma aku yang boleh begitu sama kamu"
"ya Tuhan.. pacar ku cemburuan banget"
"sama kayak kamu kan?"
putri melirik tajam ke arah chanyeol yang hanya terkekeh.
.
.
--Skiipp--
selama perjalanan mereka menuju ke kamar mereka dari lift juga tak lepas dari tatapan penuh tanya dari banyak orang.
"sayang.. kuncinya..."
"nih, ambil sendiri di dalam tas ku"
chanyeol tersenyum kecut ke arah putri yang tersenyum jahil padanya
"sayang... untuk informasi ya, tanganku dua dua nya lagi angkat badan kamu dan bawa sepatu kamu.. gak mungkin kan aku harus ubek ubek isi tas kamu dan ambil kunci kamar kita? nanti kalau kamu jatuh gimana?"
"kan kamu bisa turunin aku dulu"
"no, aku gak ada niatan buat turunin gadis kesayangan aku di depan kamar kayak gini."
"jadi???"
"jadi, tolong ambilin kuncinya dan buka pintunya biar aku bisa bawa masuk kamu ke dalam kamar..."
"kalau aku gak mau?"
"bee... tangan aku pegel banget"
"hahahahah... gaya sih pakai acara gendong aku dari lantai atas ke sini. udah tahu jauh, masih aja dilakuin"
"namanya juga biar romantis bee... kan sebagai bukti rasa cinta aku ke kamu juga"
"hehehe... iya deh iya"
cklek
"udaaahhhh"
"dari tadi kek bee... udah kram begini tangan aku nya..."
cupp
"udah turunin donk. kan udah sampek"
"lagi bee"
"apanya?"
"cium nya yang tadi. kok enak ya, gendong kamu gini sambil dicium"
"chanyeol mesum!!!! turunin sekarang!"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top