91

Halo

Lanjutkan

.

.

.

"Maafin aku Chan... Aku gak bisa"

"Kamu.. nolak lamaran aku?"

"Enggak... Aku cuma mau bilang, aku gak bisa kalau harus nunggu lebih lama lagi buat kamu masangin cincin ke jari aku Chanyeol"

"M-maksud kamu.. maksudnya.. itu, kamu terima lamaran aku bee?"

Putri mengangguk sambil tersenyum ke arah chanyeol

"Aku terima kamu.. aku mau nikah sama kamu dan habisin hidup aku berdua sama kamu"

"Ya Tuhan makasih bee makasih... Makasih bee.."

Chanyeol langsung menghambur dan memeluk putri dengan erat dia terus berkata terima kasih dan air matanya mengalir dengan deras dari kedua pelupuk matanya malam itu. Rasa syukur dan bahagia menelusup ke dalam relung hatinya. Dia sangat bahagia, amat sangat bahagia

Cupp

Sebuah ciuman mendarat di bibir mungil Putri disertai lumayan ketat dari chanyeol yang terus menyesap benda kenyal kesukaan nya itu. Dia menyalurkan seluruh rasa sayang dan cintanya pada Putri hingga air mata yang mengalir itu terasa di bibir keduanya

"Pinjem tangan kamu sebentar"

"Hmm"

Putri memberikan tangannya pada chanyeol lalu dengan cekatan chanyeol langsung memasangkan cincin di jari manis Putri dan mengecup tangan putri cukup lama.

"Aku cinta kamu.. makasih udah mau terima aku sayang, makasih banyak"

"Iya Chan... Makasih juga, kamu udah yakin sama aku"

"Aku.. dari awal aku udah yakin sama kamu, dari pertama kali kita ketemu dan kenal.. aku udah bilang kan? Kalau aku udah yakin bahwa kamu adalah yang terbaik untuk aku"

Cupp

Chanyeol kembali mengecup kening putri dengan lembut.

"Jadi, mulai sekarang kita udah resmi tunangan donk"

"Iya.."

"Itu artinya, kamu gak boleh lirik lirik cewek lain lagi mulai sekarang"

"Hufftt sayangnya sih gitu"

"Ha?? Apa???"

"Hehehe.. enggak sayang enggak. Aku gak akan lirik cewek lain kok"

"Tuh kaaannn"

"Bercanda sayang, enggak kok gak akan begitu. Serius deh"

"Chanyeol iihhh"

"Bercanda cantik beneran"

"Bener ya jangan macem-macem"

"Iya sayangku.. cintaku.. oh iya, nanti aku kenalin ke mamah sama papah ya sama kak yoora juga"

"Iya sayang"

"Ya udah, sekarang karena kamu udah mau terima lamaran aku. Aku bakalan kabulin permintaan kamu malam ini"

"Beneran???"

"Iya.. bener"

"Yesss!!! Kalo gitu gendong"

"Gendong?"

"Iya.. gendong, aku mau di gendong sama kamu Chan"

"Gendong di belakang? Piggy back?"

"Yup.. boleh kan?"

"Cuma itu aja?"

"Ehmm.. buat sekarang aku cuma pengen itu aja"

"Oke siap tuan putri. Ayo naik"

Chanyeol berjongkok dan meminta putri untuk naik ke punggungnya dan mengalungkan tangannya ke leher chanyeol dengan erat, hingga saat chanyeol mulai berdiri putri pun berteriak kegirangan dibuatnya

"Hihihi... Tinggi banget"

"Kenapa?"

"Tinggi banget Chan... Hihihi, woaaaahhh aku takuutt"

"Takut kok ketawa ketawa sih, lucu banget kamu. Pegangan yang kenceng ya biar gak jatuh"

"Iya.. hihihi... Punggung kamu anget. Aku suka"

"Caa sekarang kamu mau kita kemana?"

"Kita kesana, disana ada keramaian ayo kesana Chan"

"Siap tuan putri"

Malam itu baik chanyeol maupun putri larut dalam kebahagiannya. Setelah lamaran chanyeol yang diterima oleh putri, mereka menghabiskan malam itu berdua dengan chanyeol yang menggendong Putri berkeliling di pasar malam yang ada di kota itu. Hingga, banyak orang disana yang memandang mereka dengan tatapan iri karena melihat bagaimana chanyeol begitu menyayangi Putri dan berusaha keras untuk membuat gadisnya itu bahagia

"Chan..."

"Ya sayang.."

"Makasih ya"

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya yang kamu kasih ke aku. Aku bahagia banget, bahagiaaaa banget"

"Aku yang harusnya terima kasih sama kamu karena kamu udah mau penuhi impian aku buat bisa bersanding sama kamu disini cantik"

"Jangan pernah berubah ya Chan. Jangan bosen sama aku"

"Gak akan sayang, aku gak akan pernah bosen sama kamu"

Tanpa putri sadari, ada sebuah kejutan lagi uang disimpan oleh chanyeol dan disiapkan oleh kekasihnya itu untuk dirinya nanti.
.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top