83
Halo
Gimana? Sebel? Kesel?
Wkwwkwkk
.
.
.
Putri dan chanyeol sekarang sudah duduk di sebuah kafe yang cukup sepi. Mereka sama sama diam tak mengeluarkan sepatah katapun saat ini. Putri sangat terlihat masih marah dan kecewa, sorot matanya menggambarkan semua itu.
"Ambil ponsel ku dan hapus nomor nya dari ponsel ku. Hapus semua riwayat percakapannya dengan ku"
Ucap Chanyeol memecah kesunyian diantara mereka berdua, putri meliriknya sekilas dan memandangnya penuh tanda tanya
"Apa menurutmu itu akan menyelesaikan masalah? Apa menurutmu disitu letak masalahnya chanyeol-ssi?"
"Bee, jangan panggil aku seperti seolah kamu sedang bicara dengan orang asing bee. Aku kekasih kamu bee"
"Kamu bukan kekasih aku, kekasihku gak akan menomor duakan gadis yang dicintainya demi wanita lain"
"Aku gak melakukan itu, aku ga menomorduakan kamu. Kamu tetap jadi prioritas aku sampai kapanpun. Kamu tahu itu"
"Sikap kamu gak sesuai dengan ucapan kamu"
"Oke, aku akui aku memang salah kemarin sempat lupa keberadaan kamu disana. Tapi sumpah, aku gak ada apa apa sama dia."
"Kalau kamu memang begitu kenapa tadi kamu gak langsung nolak waktu dia ajak kamu buat beli oleh-oleh? Kenapa kamu gak langsung buat-"
"Aku udah mutusin buat gak angkat telepon dia waktu kamu mau aku angkat telpon nya bee. Kamu inget kan?"
"Itu bukan alasan"
Chanyeol mengusap wajahnya kasar, ini pertama kalinya selama hubungannya dengan putri. Dia harus merasakan pertengkaran semacam ini. Sangat membuatnya pusing dan frustasi.
"Kamu maunya gimana sekarang? Apa yang harus aku lakuin buat buktiin ke kamu kalau cuma kamu yang ada di hati dan pikiran aku bee"
"Nothing, gak ada gak perlu. Aku gak butuh itu semua"
"Bee, kenapa sih? Kamu biasanya gak begini. Dari dulu aku bahkan kenalin kau sama beberapa anggota girlband kamu gak masalah, tapi kenapa sekarang begini?"
"Kamu emang gak peka atau pura pura gak peka sih Yeol?"
"..."
"Kamu ga merasa apa kalau dia suka kamu sebagai seorang wanita? Bukan sebagai teman tapi sebagai perempuan yang suka sama laki laki Yeol"
"Apa?"
"Sekarang kamu pikir, mana ada perempuan yang sengaja telpon kamu cuma buat minta temenin cari oleh-oleh? Sementara dia tahu kamu lagi sama aku. Sementara dia sendiri dateng kesini bareng managernya kenapa gak minta temenin manager? Gak tanya pihak hotel atau supir taksi? Kenapa harus kau yang jelas-jelas gak ada di hotel? Kamu pikir donk Yeol, apa maksudnya kalau bukan dia mau nempel sama kamu."
"..."
"Kamu mungkin mikir aku berlebihan dan gak masuk akal aku juga cemburuan dan gak percaya sama kamu. Tapi aku perempuan Yeol, aku punya insting dan firasat sendiri tentang seseorang yang deket sama orang yang aku sayang. Aku bisa bedain mana perempuan yang anggap kamu teman, sahabat,kakak atau adik atau malah laki laki yang dia suka Yeol. Kamu boleh gak percaya itu semua. Tapi itu yang aku rasain Yeol"
"Tapi aku gak ada rasa apapun sama dia. Sedikitpun gak ada sumpah, aku bersikap baik karena aku anggap saja senior aku aja"
"Itu kan kamu, bukan dia. Perhatian dan sikap baik kamu bisa bikin dia ngerasa nyaman dan khirnya jatuh lebih dalam sama kamu. Bisa buat dia jadi berharap lebih sama kamu. Menganggap bahwa kamu juga punya rasa yang sama kayak dia"
Jlebb
Ucapan putri seperti pisau yang menohok chanyeol. Dia tak berpikir sejauh itu jika sikap nya selama ini bisa membuat orang lain salah paham terhadap dirinya. Dan bahkan menyakiti orang yang disayangi olehnya.
"Kita udah selesai bicara. Aku udah ungkapin semua rasa di hati aku sama kamu. Kamu pikirin baik baik. Aku mau pulang ke Korea. Kamu kalau mau disini dulu silahkan, makasih buat semuanya"
Grepp
"Jangan pergi.. aku mohon..."
"..."
"Maafin aku bee"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top