76

Ayo lanjut lagi

Lanjut

.

.

.

"ya Tuhan... sayang, kamu kenapa?"

putri hanya menatap chanyeol sekilas dengan tatapan datar tanpa menjawab sedikitpun. dia kembali fokus pada kuku jari nya yang tak sengaja sedikit terkelupas saat memotong kuku tadi. 

"sayang"

"apa"

"tangan kamu kenapa?"

"kena gunting kuku"

"kok bisa?"

"ya bisa aja"

"aku-"

"gak usah, aku bisa sendiri"

chanyeol akhirnya mengambil posisi duduk bersila menghadap ke arah putri yang duduk di atas kursi dengan menekuk kedua kakinya ke atas dan menatap lekat ke arah jarinya. dia terus memperhatikan putri tanpa bicara sedikitpun hingga akhirnya putri kembali buka suara.

"udah malam chan. pulang aja sekarang"

"kamu ngusir aku?"

"aku nyuruh kamu pulang ke dorm. bukan ngusir kamu"

"sama aja, intinya kamu mau aku ngejauh sekarang"

"gak juga, biasa aja"

"bee, kamu masih marah sama aku?"

"enggak"

"serius bee"

"aku juga serius kok. aku gak lagi marah sama kamu"

"terus kenapa judes begitu jawabnya? biasanya gak begini"

"aku lagi motong kuku chan, kamu gak liat? aku harus konsentrasi"

grepp

chanyeol memegang kedua tangan putri dan menahan tangan itu untuk tetap di paha putri.

"berhenti dulu deh potong kuku nya"

"mck, apaan sih chan. udah deh, aku lagi motong kuku"

"aku kesini buat ngobrol sama kamu. bukan di diemin begini bee"

"ini udah mau tengah malam dan kamu kesini cuma buat ngobrol sama aku? kenapa gak lewat telepon? atau chat aja? kenapa harus kesini? lagian, siapa juga yang diemin kamu. dari tadi juga aku kan selalu jawab pertanyaan kamu"

"tuh, bener kan. kamu masih marah dan ngambek sama aku"

"enggak"

"gak salah lagi. emang bener kamu marah"

"kata siapa?"

"kata aku lah. kamu pikir aku gak tahu perubahan kamu sama aku? aku ini super peka sayang, aku tahu kamu marah atau gak marah sama aku. keliatan jelas dari sorot mata kamu yang gak mau natap langsung ke mata aku atau juga jawaban kamu yang gak enak di hati"

"sok tahu"

"bee, aku tahu kamu marah karena adegan itu kan? aku bisa jelasin semuanya kok"

"buat apa dijelasin? gak penting juga kok sekarang kamu jelasin ke aku. itu terjadi waktu kamu sama aku belum pacaran, juga kamu lakuin itu karena tuntutan kerja. jadi, apa masalahnya? apa yang mau kamu jelasin lagi sama aku? toh, itu semua juga udah terjadi kok"

"aku minta maaf.. maaf karena nyakitin kamu dengan adegan itu"

"gak usah minta maaf. kamu gak salah."

"ya Tuhan bee. aku harus bilang apa lagi biar kamu gak ngambek lagi begini sama aku sih"

"yang lagi ngambek siapa sih chan? aku gak ngambek. oke, aku emang kesel dan sebel sama kamu tapi ya udah... aku juga harus paham resiko pekerjaan yang kamu jalani kan? aku gak mungkin jadi cewek egois yang  ngekang kamu buat berkarya atau bekerja hanya karena rasa cemburu yang aku punya."

"ya tapi jangan cuek gini sih bee.. aku gak suka kita begini, kamu kan biasanya manja sama aku atau suka meluk aku kalau aku baru datang"

"lagi gak pengen peluk kamu sayang nya"

"tuh kan? tuh kan? ya Tuhan... bee..."

"ya lagian, kamu lagi aneh sih. aku berusaha keras lupain adegan itu tapi kamu malah ingetin aku segala pakai bilang kisaran waktunya lagi. bibir kamu cuma nempel ke perempuan lain aja aku gak terima. apalagi ini pakai lumat lumatann segala. kamu sampai merem merem menikamti banget, senyum segala di tengah ciuman, terus di cium lagi di lumat lagi. dan kamu bilang itu cuma 5 detik? anak TK juga bisa tahu waktunya lebih dari itu chan"

entah apa yang merasuki chanyeol malam itu, begitu mendengar ucapan putri. seketika itu juga dia bangkita dan menggendong putri. menjatuhkan nya di ranjang besar milik putri dan menindih tubuh mungil gadis itu.

"k-kamu.. mau apa?"

"aku bakal tunjukkin ke kamu. kalau cuma kamu yang memiliki ciuman  cinta nya seorang park chanyeol."

cupp

tangan chanyeol menahan kedua tangan putri yang mulai berontak sementara dia terus mencium dan melumat ketat bibir kekasihnya itu tanpa ampun, hingga tubuh putri melemas dan akhirnya mengikuti setiap ciuman yang diberikan chanyeol padanya.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

hayo tebak... bakal bablas apa ngerem?

wkwkwkwkkw...



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top