73
Let's vote EXO
Ayo lanjutkan
.
.
.
"sayang... kamu ngambek ya?"
chanyeol melihat putri lagi dan mengecup bibirnya
"kamu terlalu polos. itu sebabnya kamu sering di manfaatin sama orang orang di sekitar kamu. termasuk sama sahabat kamu sendiri"
"enggak juga kayaknya"
"iya, kamu begitu. kamu polos banget, keliatan dari cara kamu jawab semua pertanyaan aku. kamu terlalu jujur dan lurus"
"oh... tapi, chan.. serius deh, aku gak bisa terima itu"
"ada alasan lain yang bisa aku terima gak?"
"kata mami, aku gak boleh sembarangan terima sesuatu dari orang lain. apalagi kalau dia belum jadi siapa siapa aku"
"kode lagi ya? mau aku resmiin sekarang?"
"hmm... hehehehe"
"ya udah, kalau alasan kamu udah menyangkut ucapan orang tua sih aku bakal terima dan nurut. aku bakal mencoba memahami kebiasaan kamu itu, tapi.. aku tetep akan kasih kamu kado dan hadiah dengan cara aku. dan kamu, gak boleh nolak lagi. sekarang kamu pilih, kamu mau yang mana barangnya? yang lain biar aku simpen dulu"
"makasih sayang..."
cupp
"iya bee"
.
.
.
--Skiipp--
chanyeol melajukan kembali mobilnya menuju ke apartment putri, saat ponsel nya berdering yang ternyata berasal dari manager EXO yang memberitahukan jika dia memiliki sebuah jadwal penting hari ini bersama beberapa member.
"udah sampek sayang..."
"kamu gak turun?"
"aku langsung aja ya, aku ada acara habis ini"
"hmm.. ya udah, salam buat semuanya ya"
"kecuali sehun ya"
"kenapa? kamu masih cemburu sama dia?"
"tuh tahu"
"astaga sayang..."
cupp
chanyeol kembali mencium bibir putri namun, kali ini cukup lama dan sangat lembut. dia terus melumat bibir putri dan terus menciumnya lembut, sesekali chanyeol memberi ruang untuk putri mengambil nafas dan menciumnya kembali hingga bibir putri menjadi sedikit bengkak dan memerah. hampir 10 menit mereka berciuman dan chanyeol akhirnya melepaskan ciuman nya lalu menempelkan kening nya ke kening putri, tangannya menahan belakang kepala putri.
"ini cuma milik aku..."
ucap chanyeol sambil menyentuh bibir putri dengan jarinya. dia tersenyum lembut dan kembali mencium putri lagi dengan singkat dan membawa putri ke dalam dekapan nya.
pukk
putri memukul dada chanyeol pelan dalam pelukan hangat kekasihnya itu. wajahnya sudah sangat merah dan panas meskipun pendingin di dalam mobil bekerja dengan sempurna.
"baik baik di rumah, jangan keluar keluar lagi"
"iya..."
chanyeol menyentuh lagi bibir putri dan melihatnya dengan teliti
"sakit gak?"
"apa?"
"ini, jadi bengkak begini bibirnya"
"enggak kok, gak sakit"
"ya udah, maaf ya.. hehehe... kelepasan aku nya, kamu gemesin sih"
"udah deh chan"
"iya iya... i love you"
"i love you too..."
.
.
.
--Skiipp--
"kamu habis ngapain aja semaleman sama putri yeol?"
"curhat"
"apa? siapa yang curhat?"
"dia.. baru ketemu dina kemarin, aku gak tahu pasti apa yang mereka bicarain tapi itu bukan sesuatu yang baik. aku gak bisa maksa dia buat langsung cerita. jadi, aku tunggu dia siap. makanya, aku ijin sama hyung kemarin malem buat bisa dengerin ceritanya aja"
"oh... kirain kamu ngapain"
"emang aku mau ngapain lagi hyung? aku juga masih waras dan gak akan melakukan hal yang aneh aneh sama orang yang paling aku sayang dan cinta. aku bakal jagain dia entah gimanapun caranya. termasuk dari diri aku sendiri"
"bagus.. aku dukung kalian kalau kamu bisa berpikiran begitu"
chanyeol masuk ke kamarnya setelah itu untuk bersiap siap menghadiri acara dengan member yang lain. dia tak lupa mengirim pesan untuk memastikan kondisi putri baik baik saja selama sendirian di rumah.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top