70
Hai ayo lanjutkan
happy reading guys
.
.
.
putri turun ke lantai bawah villa milik chanyeol setelah selesai mandi. dia menemukan chanyeol yang sudah rapi dan sedang duduk di sofa ruang tengah dengan beberapa tas besar dan kotak kotak besar di hadapannya. entah apa yang ada di dalam sana, tapi hati putri berdebar saat melangkahkan kakinya mendekat ke arah chanyeol.
"sini sayang, duduk disini dulu"
putri menatap barang barang yang ada di depannya dengan tatapan penuh tanda tanya yang membuat chanyeol terkekeh melihatnya.
"kamu habis belanja?"
"iya, aku habis belanja dari jepang kemarin"
"hmm..."
"ini semua buat kamu"
"apa?!"
putri langsung menoleh ke arah chanyeol yang menatapnya dengan polos dan tersenyum lebar. semoga saja putri salah dengar karena dia benar benar tak bisa menerima barang ini jika memang ini semua untuk dirinya.
"ini semua untuk kamu sayang"
"buat aku?"
"iya"
"kenapa?"
"kok kenapa? ya oleh oleh donk, masa aku baru ke luar negeri ninggal pacar aku berhari hari kemarin pulangnya gak bawain kamu oleh oleh?"
"harus sebanyak ini ya?"
"iya, kenapa? kurang banyak? nanti aku beliin lagi kalau kurang"
"ini kebanyakan chan"
"kebanyakan?"
chanyeol melihat seluruh barang yang tertata rapi di meja itu dan menghitung jumlahnya sambil menggerak gerakkan jarinya dan matanya menelusuri setiap barang itu.
"gak juga kok, baru segini aja"
putri diam, dia hampir lupa kalau kekasihnya ini punya sifat yang mudah membelanjakan sesuatu yang di luar batas dan tak sungkan membelikan banyak barang untuk orang orang yang dekat dengannya.
"kamu gak suka?"
"bukan.."
"terus kenapa? kok kamu malah cemberut gitu? barangnya jelek?"
putri menghadapkan tubuhnya ke chanyeol dan menggenggam tangan chanyeol sambil menatap kedua manik mata lelaki yang menjadi kekasihnya itu.
"sayang, sebelumnya aku mau bilang makasih banget karena kamu udah mau beliin macem macem barang yang segini banyaknya buat aku dan ini semua aku yakin bagus banget walaupun aku belum lihat semua isinya. tapi, ini semua terlalu berlebihan untuk aku.."
"kenapa kamu bilang berlebihan?"
"aku merasa.. aku gak pantas buat terima semua barang ini dari kamu. selama kita pacaran, aku bahkan cuma bisa kasih kamu masakan aku atau buatin kamu jus atau teh anget. aku juga beliin kamu jam tangan waktu kemarin juga gak terlalu bagus, tapi kamu malah kasih aku barang sebanyak ini dan aku yakin ini pasti mahal banget. aku gak bisa..."
chanyeol yang mendengar penjelasan putri justru sekarang tertawa sambil mengusap tangan kekasihnya yang di genggam erat oleh dirinya itu.
"tapi kamu pantas sayang, kamu kan pacar aku. orang yang paling aku sayang dan cinta di dunia ini. kenapa bisa gak pantas coba?"
"chan... sumpah ya, aku tuh bahkan gak pernah nyentuh barang barang yang harga nya selangit kayak begini. lagian dari pada kamu pakai uang kamu buat beliin aku oleh oleh segini banyaknya kenapa kamu gak pakai investasi atau semacamnya. kamu tabung misalnya, buat keperluan kamu atau kalau kamu mau nikah nanti atau gimana gitu?"
"kode ya? mau aku nikahin?"
"ishh, bukan gitu.. tapi aku lagi ngomong serius chanyeol"
"jadi, ini barang kamu gak mau terima?"
"ehmm... kalau aku gak terima, kamu bakal marah ya?"
chanyeol menatap putri lagi dan mengembangkan senyumnya. entah ada ide gila apa yang terlintas di kepalanya hingga dia mengucapkan sebuah kalimat yang membuat putri tercengang
"kalau gitu anggap aja aku lagi jual ini ke kamu dan kamu harus bayar setiap barang dan semua yang aku kasih ke kamu sebagai gantinya"
"ha??? !!!"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top