6
haiii
aku lanjutin part ini ya
.
.
.
putri memulai hari ini dengan membuatkan sarapan untuk dimas. setelahnya, dia berencana untuk berkeliling kota seoul untuk melihat lihat. ini bukan pertama kalinya putri disini, dia sempat tiga tahun tinggal disini saat kecil karena mengikuti ayahnya yang selalu dipindah tugaskan kala itu,
"mas, aku mau jalan jalan. enaknya naik apa ya"
"kereta bawah tanah aja dek, kalo mobil takutnya kamu malah nyasar. disini kan banyak jalan satu arahnya yang gak kamu hafal, beda sama di indonesia"
"hmm.. oke deh, oh ya semalem yang punya hp telpon aku"
"bener kan kata aku. terus gimana?"
"dia ngajak ketemu buat kembaliin hp nya. tapi gak bisa sekarang karena dia sibuk, yaa makanya nunggu dia ada waktu. dia bilang aku boleh pake hp nya sementara sebelum dikembaliin ke dia. menurut mas gimana?"
"gak usah dipake deh mendingan. gimana juga kan itu hp punya orang"
"kalo punya aku di pake dia gimana?"
"kayaknya gak deh"
"kata siapa?"
"kata hati"
dimas melanjutkan sarapannya dan kemudian berangkat bekerja, membiarkan putri membereskan rumah dan sisa kekacauan di dapurnya.
.
.
--Skiipp--
"habis nangis yeol? matanya sembab banget"
"keliatan banget ya?"
baekhyun mengangguk sambil sedikit melirik ke arah chanyeol
"ada masalah? kangen orang tua? atau diputusin pacar?"
"pacar siapa? punya pacar aja enggak kok udah putus aja. bukan karena apa apa kok"
"dipikir aku kenal kamu udah berapa lama sih yeol? tinggal cerita aja"
"gara gara ini baek.."
chanyeol mengangsurkan ponsel yang dipegangnya ke sebelah baekhyun. membuat kening baekhyun mengernyit dan memeriksa ponselnya dengan seksama
"rusak handphone nya?"
"gak rusak, tapi ketuker"
"lah? kok bisa?"
chanyeol menceritakan kejadian yang menimpanya kepada baekhyun, seluruhnya. termasuk soal catatan yang ada di dalam handphone itu milik gadis bersuara merdu tadi yang membuatnya menangis terisak seperti orang gila barusan.
"salah kamu. harusnya jangan baca sembarangan donk"
"penasaran baek..."
baekhyun hanya menghela nafas pelan.
"ya udah gak usah dipikirin lagi"
baekhyun menyalakan handphone nya dan melihat foto gadis itu sebagai wallpaper nya
'cantik banget. pantesan penasaran nih bocah satu'
.
.
.
putri memulai perjalanannya ke berbagai tempat menakjubkan di Seoul termasuk ke Namsan Tower. dia tanpa sadar menggunakan ponsel milik chanyeol untuk mengambil gambar sekitar dan juga selfie dirinya seharian penuh. bahkan dia sempat ber video menggunakan ponsel itu.
hampir seluruh galeri milik chanyeol sekarang dipenuhi oleh foto milik putri dengan berbagai pose. bentuk dan warna ponsel yang sama persis membuat putri tak sadar sepertinya.
hingga tiba -tiba
'triiingg'
pesan masuk ke dalam ponsel itu saat putri mau melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah.
'besok malam kita bertemu di kafe XXX. pukul 7 malam, bisa?'
seperti ada bohlam lampu di kepala putri, dia langsung membalas pesan itu dengan cepat
'oke, berikan ciri ciri mu ya'
'kamu akan mengenaliku begitu kita bertemu nanti'
putri hanya mengangkat bahu dan kembali masuk ke dalam rumah sebelum akhirnya mandi dan tertidur di ranjang nya malam itu. dia kembali menangis begitu malam datang
bayangan fariz kembali datang ke dalam pikirannya.
.
.
.
--Skipp--
--Kafe XXX, 06.48 P.M.--
"kemana sih dia? apa dia bohong ya"
putri terus melirik jam yang bahkan belum menunjukkan pukul 7 malam. dia menunggu setengah jam sebelum janjian, yang merupakan kebiasaannya saat berjanji bertemu dengan orang lain.
'tuk tuk'
seseorang mengetuk meja nya saat dia menunduk untuk memeriksa tali sepatunya.
"hai.. udah lama?"
putri melihat ada sosok laki laki tinggi besar yang memakai pakaian serba hitam dengan topi, masker dan gerak geriknya agak... emm... mencurigakan. seluruh kafe ini juga sepi, membuat putri semakin ngeri melihat penampilan orang dihadapannya.
"k-kamu... siapa?"
laki laki itu sekarang duduk dihadapan putri dan membuka maskernya, memperlihatkan senyum menawannya yang membuat putri meleleh seketika.
"c-chanyeol? EXO?"
"akhirnya kamu mengenali aku"
"kok bisa?"
chanyeol hanya tersenyum menanggapi reaksi putri yang tak henti memandang nya
"EXO-L ya?"
putri mengangguk
"kenapa gak ngenalin aku kemarin?"
"hehe.. maaf oppa, kemarin aku kira cuma iseng sok sok an bilang chanyeol. kan aku juga mikir mana mungkin aku bisa tubrukan sama oppa"
"kamu kan bisa cek ponsel aku buat liat aku asli apa enggak"
"aku gak pake ponsel oppa sedikitpun kok"
chanyeol mendelik dan memandang ke arah putri
"serius? kenapa?"
"aku juga harus bisa jaga privasi orang..."
chanyeol kembali tersenyum mendengar jawaban dari putri yang sekaligus menohoknya karena kemarin dengan lancangnya membuka isi ponsel gadis ini dan membaca curahan hatinya
"aku gak punya banyak waktu, ponsel aku mana?"
putri kemudian mengembalikan ponsel chanyeol, begitu juga sebaliknya.
"makasih ya ehm..."
"putri oppa"
"ahh iya, putri-ssi.."
"oppa!"
"ya?"
"minta foto sama tanda tangan nya boleh?"
chanyeol mengangguk dan memberikannya pada putri. dia lalu berlalu kembali ke mobil manager hyung yang sudah menunggu nya di depan kafe. andai dia membawa mobil sendiri dan tidak dikejar jadwal yang padat seperti sekarang. chanyeol akan mengantarkan gadis itu ke rumahnya sekarang. sayang, dia tak bisa lakukan itu
dalam perjalanan nya di mobil, chanyeol memeriksa ponselnya dan menyimpan nomor gadis itu di ponselnya. begitu dia membuka galeri ponselnya. dia sangat terkejut melihat banyaknya foto dan video gadis itu,
diam diam chanyeol memandang foto putri sambil tersenyum
'cantik banget kamu'
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top