56
hai
lanjutkan ya
.
.
.
'tuuuut tuutt'
"halo?"
"fariz, ini aku chanyeol"
"yeol, aku menunggu telepon dari kamu."
"kamu sudah lihat video yang aku kirimkan padamu?"
"sudah, pengacara ku datang kemarin dan memperlihatkan nya padaku"
"aku harus melakukan pembalasan pada istrimu"
degg
dada fariz terasa tertusuk saat mendengar ucapan chanyeol. entah karena dia sudah mulai mencintai dina atau dia kasihan pada wanita itu, tapi ucapan chanyeol tidak akan main main. dia bahkan mampu menyeret fariz ke dalam sel dan membuatnya kehilangan segalanya.
lalu dina?
wanita seperti dina, tak akan bisa melawan chanyeol yang sudah murka jika menyangkut keselamatan putri. masih tergambar jelas di ingatan fariz bagaimana kemarahan chanyeol saat dirinya hampir membuat putri kehilangan nyawanya saat itu. chanyeol jelas berubah menjadi monster yang mengerikan kala itu.
"tak bisa kah kamu mengampuni dia? dia seorang wanita"
"mengampuni istrimu? setelah apa yang dia lakukan pada putri hingga jari putri hancur dan remuk, kamu masih mau aku mengampuni dia? kamu bahkan melihat bagaimana tawa jahatnya saat melihat putri menderita kan?"
"aku tahu yeol, tapi dia perempuan"
"bagiku dia itu iblis"
"dia tetap istriku, jaga bicaramu !"
"seharusnya kamu bisa menjaga istrimu. aku memang tak akan menyakiti fisiknya, tapi aku pastikan hidupnya akan hancur seperti dia menghancurkan putri. aku pastikan, dia akan membusuk di penjara dan tak akan mendapatkan akses untuk bertemu keluarganya"
"chanyeol, sumpah demi Tuhan. jangan lakukan hal semacam itu"
"dia tak akan bisa menginjakkan kakinya lagi di Indonesia"
"yeol, tolong... aku memohon maaf darimu dan putri atas segala kesalahanku dan kesalahan dina. dia seperti ini, karena sikapku... aku yang bersalah. tolong.. jangan sakiti dia lagi"
"...."
"yeol, aku tahu kemarahan mu.. aku tahu kamu benci sama dia dan aku. tapi kami masih memiliki bayi yeol. aku harus bertanggung jawab atas itu semua"
"tanggung jawab katamu? lalu bagaimana caramu menjelaskan kegilaan mu kemarin yang membuat istrimu bertindak bodoh dan kejam seperti ini?"
fariz terdiam, dia tak mampu menjawab pertanyaan chanyeol.
"lakukan apapun asal jangan pisahkan dia dari anaknya"
bip
chanyeol menutup telepon secara sepihak dan sesaat kemudian sebuah pesan masuk ke ponsel nya. sebuah pesann dari fariz melalui pengacara nya.
'aku akan menceraikan dina dan mengambil anak kami dari tangannya. keluargaku akan membawa anakku menjauh darinya, dan aku... akan menjauh dari kehidupan mu dan putri selamanya. setelahnya, urusan dina mau kau apakan. itu akan menjadi hak mu'
chanyeol tersenyum tipis membaca pesan itu. tebakan nya benar dan tepat. bayi dina yang sekarang di titipkan di keluarga fariz menjadi keuntungan tersendiri untuk fariz yang saat itu juga mengajukan permohonan cerai pada dina dan juga hak asuk untuk anaknya. dia melepas dina sepenuhnya.
.
.
--Skiipp--
"anda mau menemui dia lagi?"
"biarkan aku bertemu dengan wanita itu terakhir kali"
"baik tuan, silahkan masuk. saya harap anda bisa mengendalikan emosi anda"
.
.
"kamu.. kembali? apa kamu mau membebaskan aku?"
"ada seseorang yang ingin bicara denganmu"
chanyeol mendial sebuah nomor kembali dan tersambung dengan fariz di ujung sana.
"dina.. ini aku"
"fariz? riz, sumpah riz... ini semua salah paham. aku sama sekali gak melakukan kejahatan apapun, aku di jebak riz. ada orang yang menjebak aku, sumpah aku gak tahu apa apa soal ini. putri.. dia, dia juga yang salah karena mau datang ke tempat itu. jadi ak- "
"DINA CUKUP !!!"
fariz berteriak di telepon, sementara chanyeol menatap tajam seolah akan menelan dina hidup hidup saat itu juga.
"AKU AKAN MENCERAIKAN KAMU"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top