55
hai
ayo lanjutkan
.
.
.
dina duduk di sudut sebuah ruangan sempit dan pengap. dia menggigiti ujung kukunya, udara di luar begitu panas tapi seluruh tubuhnya terasa begitu dingin.
"aku gak salah... aku gak bersalah, bukan aku... bukan"
terdengar suara derap langkah dari luar yang mendekat ke arah nya. dia terus mundur dan ketakutan setengah mati.
"chan-yeol..."
dian langsung mendekat dan meraih tangan chanyeol yang berada di balik jeruji besi yang menghalangi ruangan pengap itu dengan dunia luar.
"yeol, aku.. aku gak bersalah yeol. tolong bebasin aku dari sini, ini semua salah paham. kamu tahu kan? kamu tahu aku sahabatnya putri kan? aku... aku juga baru aja punya anak yeol.. tolong, tolong lepasin aku yeol. keluarin aku dari sini"
"...."
"yeol.. aku mohon, sumpah aku gak pernah nyakitin putri yeol. semuanya, semuanya itu yejin yeol. dia yang nyakitin putri yeol. bukan aku"
chanyeol menatap tajam ke arah dina. dia mengeluarkan ponsel nya dan memutar file video yang memperlihatkan bagaimana dina menginjak jari tangan putri hingga remuk, juga bagaimana dina menyeret dan mengikat kedua tangan kekasihnya dengan kejam. bahkan dina juga menertawakan putri yang menjerit kesakitan saat yejin menorehkan luka di lengannya.
"kamu lupa ini?"
"itu.. aku itu aku cuma disuruh sama yejin yeol"
"sekarang, aku tahu kenapa fariz begitu mencintai putri dan sangat ingin berpisah dari kamu"
"apa?"
"kamu lupa? bagaimana suami kamu mengejar putri sekalipun sudah ada kamu di sisinya? kenapa alasannya? kenapa keberadaanmu begitu tak berharga untuk dia? itu semua, tidak lebih karena kamu memang tidak pantas berada di sisi lelaki mana pun termasuk fariz"
"apa maksudmu?"
"kamu masih gak sadar? seharusnya setelah kamu melihat bagaimana fariz mengejar dan mencintai putri. kamu.. seharusnya belajar untuk memperbaiki diri kamu untuk suami dan anak kamu. bukan malah seperti ini."
"kamu bilang begini karena kamu mencintai putri"
"terlepas dari bagaimana perasaan ku pada putri, itu bukan urusan mu. dan lagi... kamu pikir selama ini, siapa yang mengirimkan uang dan kebutuhan untuk bayimu selama kamu di Indonesia? keluarga mu? keluarga fariz? atau yejin?"
"...."
"putri yang melakukan itu semua. dari awal, begitu dia tahu bayimu lahir. dia langsung mengirimkan semua itu untukmu dan bayi mu, sekalipun fariz sekarang ada di penjara dan dia tahu kamu terluka karena sikapku dan dia yang membuat fariz kehilangan pekerjaannya. dia tetap ingin menolong kamu, dia mengirimkan semua itu atas nama orangtua fariz agar kamu mau menerima bantuannya."
"kamu bohong..."
chanyeol lalu mengeluarkan sesuatu dari tas nya, yang ternyata adalah faktur pengiriman dan bukti transfer bank.
"lihat itu... baca baik baik apa yang ada di hadapan kamu. kamu pikir, kamu bisa sampai menjejakkan kaki kamu di korea menggunakan uang siapa?"
semua bukti transfer menuju ke rekening dina menggunakan rekening milik dimas yang sebelumnya tak pernah di ketahui oleh dina. juga beberapa faktur pengiriman barang berupa peralatan bayi, dari kasur kecil hingga baju dan sepatu kecil resmi dari sebuah toko bayi di korea.
"kamu membuat orang yang menolongmu dan bayi mu sekarang sekarat? tangan yang kamu injak hingga hancur itu, adalah tangan yang selama ini menolong mu dan bayi mu, tangan yang mengulurkan pelukan nya untuk kamu. sahabat yang sudah mengkhianati dan membohongi dirinya."
air mata dina mengalir, dia mengingat bagaimana tadi malam putri merangkak menyentuh kakinya dan meminta maaf padanya. padahal, seharusnya dia lah yang meminta maaf pada putri. dia mengkhianati sahabatnya dan merebut calon suaminya hingga membohongi putri untuk bisa menikah dengan fariz.
"aku pastikan fariz tahu tentang ini."
"jangan ! aku mohon, aku gak mau dia menceraikan aku nantinya yeol. aku mohon"
chanyeol melepas kan tangannya dari genggaman dina dengan kasar
"bahkan sekalipun kamu mencium kaki putri, kesalahanmu tak akan pernah termaafkan sampai kamu mati. kamu akan membawa semua dosa dan rasa bersalah mu padanya"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top