52
Haii
Lanjutkan ya
.
.
.
Suara musik berdentum kencang memekakkan telinga. Tapi dua orang wanita yang ada di lantai dansa itu justru seperti begitu menikmati irama keras yang mengalun
Sambil membawa minuman beralkohol mereka menggoyangkan tubuhnya mengikuti irama musik yang keras dan menghentak
"Dia udah matiiiii !!!! Hahahahaa... Chanyeol milikku selamanya"
"Yejin ssi, apa dia benar-benar sudah mati? Kalau dia hidup dan melaporkan ke polisi. Kita semua bisa mati"
"Ssssttt udah lah, kamu tenang aja... Dia pasti udah mati, kamu gak liat tadi darahnya udah kemana2? Tinggal nunggu waktu, lagipula siapa yang bisa nemuin dia di tempat kayak begitu?"
Dina mengangguk setuju dan kembali tersenyum. Dia kembali larut lagu dalam alunan lagu.
"Kamu jangan khawatir, aku akan memberikan kamu uang yang banyak untuk hidupmu dan anakmu. Kita sudah berhasil menyingkirkan wanita sialan itu"
"Iya.. makasih yejin ssi"
.
.
.
--skiipp--
Sehun membelalakkan matanya melihat apa yang dia lihat sekarang di balik dinding, perasaannya tadi untuk mengikuti putri yang terlihat berjalan sendirian ke arah gedung tua ternyata tepat
Dia mengirim pesan ke Suho dan chanyeol. Meminta mereka mengirim polisi dan ambulan segera setelah merekam semua kejadian yang menimpa putri di dalam sana
Begitu kedua wanita kejam itu keluar dan di pastikan pergi jauh, Sehun langsung masuk ke dalam gedung itu, membuka kain besar yang menutupi tubuh kecil putri
"Noona... Noona bangun Noona"
Sehun mengambil saputangan yang ada di saku celananya dan mengikatkan ke tangan putri yang terus mengeluarkan darah, berharap bisa menghentikan sementara pendarahan yang terjadi disana.
"Noona... Aku mohon, buka mata Noona, Noona gak boleh tidur saat seperti ini. Noona"
Tak selang beberapa waktu, Chanyeol terlihat masuk ke dalam gedung dengan panik dan menghampiri Sehun yang memapah tubuh putri.
"Putri... Bee.. sayang, bangun sayang.."
Air mata Chanyeol menetes melihat luka yang ada di tubuh putri. Tubuh gadisnya hancur berkeping-keping. Darah terus mengucur dari tubuhnya.
"Hyung, mereka kejam banget Hyung"
Air mata Sehun menetes mengingat bagaimana perlakuan dua wanita itu pada Putri.
Polisi melihat tempat kejadian perkara dan langsung berpencar untuk mencari keberadaan yejin dan Dina.
"Hyung, aku titip putri sebentar. Aku harus buat perhitungan sama yejin dan Dina"
"Udah Yeol, kamu lebih baik dampingi putri. Biar yejin dan Dina di urus sama polisi"
"Tapi."
"Maaf, apa diantara kalian ada yang tahu kemungkinan dimana pelaku berada?"
Inspektur polisi yang ada disana menginterupsi perdebatan antara chanyeol dan Suho.
"Aku gak tahu.."
"Apa aku coba hubungi dia? Tanya dia ada dimana?"
"Coba aja"
Tubuh putri dibawa oleh paramedis ke dalam ambulans dan segera dilarikan ke rumah sakit dengan manager EXO yang menemani nya.
Sehun masih harus tetap disana untuk memberikan keterangan polisi dan juga chanyeol dan Suho yang mendampingi sehun sekaligus pelapor pada pihak kepolisian.
.
.
.
--skiipp--
'tuutt tuutt'
Suara keras mendengung di telinga chanyeol.
'klub malam'
"Kamu dimana?"
"Halooo chanyeol sayang... "
"Kamu dimana?"
"Kenapa? Mau kesini???"
Yejin terdengar sudah mabuk dan mungkin tak sadar dengan apa yang dilakukan hingga dia dengan mudahnya memberitahukan lokasinya. Membuat inspektur polisi itu langsung menghubungi ana buahnya untuk membekuk pelaku di sebuah klub malam di pusat kota Seoul
"Maaf inspektur. Apa saya boleh ke rumah sakit sekarang? Saya harus mendampingi putri"
"Iya boleh, kami akan hubungi lagi kalian jika kami butuh keterangan tambahan dan informasi lanjutan untuk kasus ini"
Chanyeol pun melesat menuju rumah sakit, tangannya mengepal geram dan rahangnya mengeras. Dia akan membuat perhitungan pada yejin. Hukuman penjara saja tak akan bisa membuat gadis itu kapok
"Keparat kau yejin"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top