51

hai

ayo lanjutkan

.

.

.

yejin menghubungi putri dengan nomor asing, dia juga mengirimkan sebuah foto pada putri. foto dimana terlihat disana dina mencium chanyeol. 

'bagaimana jika foto ini tersebar? bukankah hebat, jika chanyeol ditinggalkan fans nya dan kehilangan karier nya sekarang karena sebuah skandal besar?'

saat itu juga, perasaan putri tidak karuan, dia menguhubungi yejin untuk meminta agar dia tak menyebarkan berita fitnah yang bisa saja menghancurkan chanyeol nantinya.

.

.

--Skiipp--

tepat seperti dugaan, putri datang sendiri ke sebuah tempat yang telah di sepakati dia dengan yejin sebelumnya. putri penasaran, bagaimana dina bisa ada di foto itu dan bagaimana dia bisa mengenal yejin.

brukk

"ini semua karena aku kan? jadi tolong jangan libatin siapapun lagi."

yejin tertawa puas melihat putri berlutut di kakinya sekarang. dia sudah berhasil membuat harga diri putri hancur saat itu juga.

"menjauh dari chanyeol ku... entah dengan cara kamu mati atau apa aku tak peduli. hanya pergi lah yang jauh dari nya. dengan begitu, semua nya akan selamat"

"iya... aku akan menjauh, aku akan pergi dari chanyeol. tapi tolong, jangan sebarin itu... jangan buat karier nya dan seluruh kehidupannya hancur. aku mohon sama kamu"

prok prok prok...

"dina..."

dina keluar dari sebuah ruangan di belakang yejin. dia menatap putri dengan tatapan yang tajam dan penuh kebencian. dia bahkan melemparkan senyum sinis ke arah putri yang sedang berlutut di kaki yejin.

"berlutut dan memohon maaf lah pada dia juga. gara - gara kamu dia sampai berpisah dari suaminya. apa kamu lupa?"

putri yang mau bangun dan berjalan ke arah dina langsung di jambak oleh yejin saat itu juga. 

"auuuw... sakkiit..."

"siapa suruh kamu untuk jalan? merangkak putri !!! merangkak!!! memohon lah untuk chanyeol, memohon untuk semua nya !!!! pakai lutut mu bodoh!!!!"

putri menuruti permintaan yejin. dia merangkak menggunakan kedua lututnya dan menunduk memegang kaki dina.

"aku... minta maaf dina, aku... gak bermaksud untuk membuat kamu menderita"

kretekk

"aahh... sakit..."

tangan putri di injak oleh dina dengan sepatu nya membuat yejin tersenyum senang melihatnya kesakitan.

"harusnya aku bahagia sama fariz. dari awal, aku yang pantas untuk fariz puu... seharusnya dari awal dia bersama dengan ku, jatuh cinta padaku, bukan malah tergila gila dengan perempuan seperti dirimu. sok suci, sok baik, padahal kamu busuk !!!"

"aku minta maaf... aku minta maaf, maafin aku..."

yejin mendekat ke arah putri dan dina sambil membawa sebuah belati kecil di tangannya.

"kamu cinta banget sama chanyeol ya? ckckck... kasihan... aku bakal kasih kenang kenangan untuk kamu tentang dia, sebelum kamu pergi meninggalkan dia ya..."

yejin memberi isyarat pada dina yang langsung mengikat tangan putri di depan. dengan senyum yang terus terukir di wajahnya, yejin meraih tangan putri dan menggoreskan sesuatu di tangan putri dengan belati nya. membuat putri berteriak kesakitan yang langsung di bekap oleh dina dengan kain hingga hanya bisa menangis sambil merintih dalam diam.

"C-H-A-N-Y-E-O-L"

"tulisan yang indah yejin-ssi"

"hahahah... tentu saja, ini akan menjadi kenang kenangan untukmu dan pengingat agar tak sembarangan mendekati chanyeol karena dia adalah milikku. juga peringatan untukmu agar tak merebut milik orang lain lagi, benar kan dina?"

"benar"

darah mengalir di lengan putri yang tertulis nama chanyeol. pandangan nya perlahan mengabur dan tubuhnya ambruk. samar samar dia merasakan tubuhnya di tutupi oleh sebuah kain besar yang sangat berat, membuat udara di sekitarnya menjadi sangat pengap.

'chanyeol.... tolong... aku...'

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top