5

hai

Lanjut ya...

.

.

.

chanyeol menatap ponsel itu terus tanpa sedikitpun menggerakkan jarinya. dia benar benar sangat penasaran dengan isi ponsel itu. hati dan pikirannya terus menimbang nimbang apa yang harus dilakukan pada ponsel ini.

fyi, chanyeol itu ponsel addicted banget. jadi... ya dia gak akan bisa lepas dari benda persegi panjang itu walau sekejap.

dengan memantapkan hatinya, chanyeol melangkahkan kakinya ke studio miliknya dan masuk ke dalam untuk membuka ponsel itu. dia tak ingin ada member lain yang ikut melihat ponsel gadis yang di teleponnya tadi.

dan...

plupp..

tak ada sandi atau pengaman apapun pada kunci layarnya, hanya mengusap saja maka ponsel itu sudah bisa terbuka dengan mudahnya.

chanyeol terkekeh melihat wallpaper yang memasang wajah gadis itu yang sedang tersenyum kecil dan menundukkan kepala sambil tiupan angin yang terlihat menerbangkan rambut hitam nya yang panjang.

'cantik...'

'imut...'

dua kata itu yang terpikirkan oleh chanyeol begitu melihat foto gadis itu. beberapa saat dia melihat wallpaper itu sebelum kemudian membuka galeri di ponsel milik putri. seketika senyum cerahnya hilang, saat menemukan foto pre wedding putri dan fariz disana.

dia hampir menutup ponsel itu dengan kecewa, saat tanpa sengaja jari nya menyentuh aplikasi notes di ponsel itu... dan menampakkan semacam diary kecil yang jumlah nya sangat banyak di sana

dengan hati hati dan sambil terus meyakinkan diri chanyeol akhirnya membuka catatan kecil pertama yang tersimpan disana. sesuai urutan tanggal yang tertulis di notes itu.

--catatan I--

langit mendung disini... sepertinya dia tahu jika aku sedang menangis karena kepergianmu... sekalipun aku tahu itu tugas mu yang mulia dan aku harus mendukung setiap impian mu, tapi... perpisahan tetap menyakitkan walau hanya sementara bukan?

kenapa kita tak menikah dulu sebelum kamu pergi seperti ini?

kenapa harus takut jika kamu tak bisa lagi kembali?

apa yang ada di pikiranmu sebenarnya? 

.

--catatan II--

berapa hari ya kamu disana?

apa kamu baik baik saja? sedang apa kamu disana?

banyakkah musuh mu disana? aku harap kamu tak perlu sering sering menodongkan senapanmu dan menarik pelatuk itu. aku harap... kamu tak perlu mengambil nyawa siapapun disana...

dan...

aku harap kamu cepat kembali

.

--catatan III--

hari ini seharusnya menjadi hari pernikahan kita kan?

seharusnya, sekarang aku sedang mencium tanganmu dan membasuh kakimu seperti tradisi yang ada di sini... seharusnya, sekarang aku sedang menggenggam erat tanganmu di pelaminan kita berdua. tersenyum bahagia dan memulai hidup baru bersamamu

apa kamu merasakan apa yang aku rasakan?

atau mungkin kamu melupakan hari ini?

.

seketika mata chanyeol memanas, dia merasakan air matanya jatuh tak tertahan dengan derasnya. rasa penasaran nya semakin besar untuk membaca catatan selanjutnya yang tertulis disana. sambil menghela nafasnya dia kembali membuka catatan selanjutnya

.

--catatan IV--

setelah sekian lamanya, aku bisa mendengar suaramu lagi walau hanya sesaat. disertai dentuman keras yang menjadi latarnya...

jangan terluka, aku mohon...

aku mencintai kamu... kembalilah... aku menunggu mu sesuai janji mu padaku

.

.

sampai di catatan yang terakhir

.

--aku--

kamu mengingkari janji mu... kamu memang pulang, tapi hanya jasadmu yang kembali... tanpa jiwa dan nafas... tanpa detak jantung dan segala yang bisa membuat mu hidup

kenapa?

seharusnya aku menahan kamu

seharusnya aku tahu, ini akan jadi tugas pengabdian mu yang terakhir untuk negara ini. aku bahkan benci mengingat bagaimana mereka menarikmu paksa dariku, di hari pernikahan kita

jika kita tak bisa bersatu, kenapa Tuhan mengambil dirimu dari aku dengan cara ini?

saat Tuhan tahu betapa besar rasa cintaku padamu

saat Tuhan tahu betapa aku bergantung padamu

kenapa bukan aku saja yang Kau ambil ya Tuhan?

.

.

chanyeol mengepalkan tangannya, dia seperti di bawa ke sebuah dongeng gila yang membuat dirinya membayangkan bagaimana raut wajah gadis itu saat menangis. gadis yang terlihat tersenyum bahagia itu saat ini semua menimpa dirinya.

dia memegangi dadanya dan terus menangis.

kenapa begitu sakit rasanya, hanya dengan membayangkan gadis itu terluka

kenapa begitu sakit rasanya, hanya dengan membayangkan tangis gadis itu

'putri...'

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

mohon dukungannya untuk story ini ya

makasih

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top