34

haiii

update ya aku...

.

.

.

"yeol, kamu harus pulang sekarang. kita ada jadwal buat perform hari ini"

manager EXO yang sedari tadi menemani chanyeol di rumah sakit akhirnya membuka pembicaraan setelah sekian jam lamanya melihat chanyeol dari luar ruangan. selama beberapa jam ini, putri masih belum juga membuka matanya dan chanyeol sendiri dengan setia menemani putri sambil memegang tangan gadis nya.

"..."

"putri pasti baik baik aja yeol, ada aku disini. kamu pergi aja"

"tapi nanti.."

"aku bakal bilang ke dia kalo kamu tadi disini dan masih ada kerjaan, dia pasti ngerti"

chanyeol menghembuskan nafas kasar mendengar ucapan dimas, ada rasa tak rela jika harus melepas genggaman tangannya dari gadis yang begitu di cintainya itu. dia ingin menjadi orang pertama yang di lihat putri begitu putri sadar nantinya.

namun, dia juga tak bisa mengabaikan pekerjaannya dan kewajibannya yang harus dipenuhi. dia harus tetap profesional apapun yang terjadi padanya. hingga akhirnya dengan berat hati dia melepas genggaman tangannya dan mengecup sekejap kening putri sebelum benar benar meninggalkan ruang inap itu.

"setelah selesai aku langsung kesini hyung" 

"iya... oke"

.

.

.

malam berlalu dan sudah hampir 12 jam putri tak sadarkan diri, selama itu juga dimas mendapat ratusan pesan singkat dari chanyeol yang menanyakan kondisi terbaru dari putri. dia selalu menanyakan apakah putri sudah sadar atau belum hingga alasan kenapa sampai detik itu putri belum sadar.

diam - diam dimas sadar jika lelaki ini benar - benar mencintai adiknya hingga tak ingin melewatkan sedikit saja perkembangan dan kabar terbaru dari adik kecilnya itu.

cklek...

pintu ruangan terbuka dengan tiba - tiba dan menunjukkan satu sosok yang sedari tadi terus menghubungi dimas tiap jam nya. chanyeol...

dia benar - benar datang setelah menyelesaikan tugasnya sebagai idol. dia melakukan pekerjaannya secara profesional dan tetap tersenyum lalu setelah selesai dia kembali lagi ke rumah sakit dengan raut wajah cemas, khawatir dan lelah yang sangat nampak jelas.

"putri... apa dia udah sadar hyung?" 

"masih belum yeol"

"udah lama begini kenapa dia belum juga sadar?"

chanyeol seolah bermonolog sendiri sambil mendekat ke ranjang putri dan kembali mengecup kening gadisnya cukup lama. dia menatap wajah putri yang masih terus terlelap

"sakit ya sayang..."

chanyeol mengusap leher putri yang terluka, seolah dia sedang mengobati luka itu dengan tangannya.

"yeol, kamu kok kepikiran buat laporin fariz kenapa?"

chanyeol sedikit terkejut mendengar pertanyaan dimas, dia sendiri juga tak mengerti kenapa dia bisa sampai berpikiran seperti itu. atau mungkin dia tak akan melakukan tindakan itu, jika saja suho tak mengatakan hal itu padanya.

'pakai hukum indonesia aja'

cukup dengan kata - kata itu, chanyeol langsung berpikir untuk melaporkan fariz pada konsulat jenderal Indonesia. status fariz yang masih aktif sebagai tentara dan keberadaannya di korea yang justru membahayakan orang lain.

tapi ada satu hal lagi yang masih menjadi ganjalan di hati chanyeol, yaitu tentang bagaimana seorang gadis seperti putri bahkan bisa membaca pergerakan fariz malam itu hingga merencanakan untuk melukai dirinya sendiri

"aku juga.. gak tahu hyung, kepikiran aja"

di saat itu, chanyeol merasakan putri mulai bergerak sedikit dan membuka matanya

"sayang..."

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top