32

Haii

Siapa yang nunggu story ini?

Semuanya lagi masuk konflik ya

Maaf ya, update nya rada telat hari ini karena ada acara keluarga makanya tadi bantu2
.
.
.

"Gak akan aku lepasin, sebelum mas lepasin hidup aku selamanya!"

"Putri... Sayang, aku mohon"

"Mas boleh sentuh aku kalau aku sudah jadi mayat"

"Kenapa kamu begini putri!!!"

"Harusnya aku yang tanya kenapa mas memperlakukan aku begini mas! Aku pengen bahagia mas, lagipula mas juga udah punya anak dan istri mas... Lepasin aku"

"aku akan menceraikan istriku untuk kamu"

"kalau begitu, aku akan membunuh mas dengan tanganku sendiri"

"apa yang yang harus aku lakukan supaya aku bisa sama kamu lagi puu"

"gak ada mas, pergi dari hidup aku selamanya. PERGI!!!!"

"Ini semua gara2 dia kan? Laki laki BRENGSEK itu???"

"Mas yang BRENGSEK!!! mas yang jahat sama aku!!  Mas yang kejam!! Mas hancurin hati aku dan hidup aku, mas yang lakuin semuanya!!!!"

"Aku bodoh mas... Bodoh karena mencintai kamu, bodoh karena meneteskan air mata buat nangisin orang kaya mas"

"Putri..."

Putri semakin menusukkan pisaunya hingga darah semakin mengucur keluar dari lehernya

"Pergi mas, pergi dari hidupku selamanya"

Fariz terdiam dan akhirnya memilih keluar karena tak tahan melihat putri bersimbah darah. Dia menelepon chanyeol berkali kali dan juga Dimas tapi tak ada yang mengangkat telponnya

Dia pun mengirim pesan pada keduanya

'putri dalam bahaya'

Kalimat itu terkesan ambigu, seolah fariz lah yang telah melukai putri dengan tangannya sendiri. Walaupun memang dia lah penyebab putri sampai melukai dirinya sendiri

.

.

.

Di dalam apartemen nya, putri merangkak mengambil kotak p3k dan mengobati sendiri lukanya sambil menggigit sebuah kain untuk menahan teriakan nya, keringat dingin mengalir dari sekujur tubuhnya, dia menahan tangis nya sambil tangannya terus mengobati luka di lehernya

"Semoga ini baik baik aja"

tangan putri lama lama gemetar dan seketika pandangan matanya mengabur, bibirnya yang membiru menandakan dia sudah benar benar kekurangan darah dan oksigen di waktu yang sama. punggungnya yang sebelumnya bersandar di dinding sekarang benar benar terjatuh dan tak bertenaga lagi.

putri sudah kehilangan kesadarannya sekarang

.

.

--Skiipp--

dimas secepat mungkin berlari ke ruang gawat darurat begitu mendengar kondisi putri malam itu. dia merutuki dirinya sendiri yang tak bisa menjaga adiknya dan yang bahkan mematikan ponsel nya sesaat tadi karena tak ingin terganggu menyelesaikan pekerjaannya.

"dokter.. bagaimana kondisi adik saya?"

"anda keluarga pasien?"

"saya kakak kandungnya"

"kondisi pasien baik baik saja, hanya dia kehilangan cukup banyak darah dan ada luka tusukan yang agak dalam. tapi, untungnya tidak terlalu dalam sehingga tidak sampai merenggut nyawanya"

"apa saya bisa menemui nya?"

"dia sedang di tangani sekarang dan akan segera dipindahkan ke ruang perawatan, anda bisa menjenguk nya di ruang perawatan nya"

"baik, terima kasih dokter"

.

.

berselang beberapa waktu, dimas tengah menunggu putri di ruangan nya sambil memegang erat tangan adiknya

cklek

"mas...." 

mata dimas langsung membulat ketika melihat siapa yang datang kesana

"pergi kamu, pergi!!!"

"mas, aku ma-"

"belum cukup kamu nyakitin hatinya? masih mau menyakiti tubuhnya? mau dia mati? puas kamu liat dia seperti ini??? PUAS KAMU!!!!"

"maafkan aku mas, aku mencintai putri"

BUGGHHH

"INGAT INI FARIZ, KAMU AKAN MENANGGUNG KARMA ATAS SEMUA PERBUATAN KAMU! SAMPAI KAMU MATI, KAMU GAK AKAN PERNAH TENANG!!!"

..

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top