3

Haii

Lanjut ya

.
.
.

Langit mending di Seoul menyapa putri yang baru memijakkan kakinya di bandara Incheon

"Ayo dek... Kita naik taksi dari sini ke apartemen, aku udah beli apartemen disini"

"Ngapain beli apartemen mas?"

"Kan kita bakal betapa disini. Aku dipindah tugaskan kesini"

Putri hanya mengangguk dan malas menanggapi ucapan kakaknya

"Toilet dimana?"

"Hmm... Tuh disana, mau aku anterin?"

"Gak usah, aku bisa sendiri"

Putri sedikit berlari ke arah toilet. Selesai itu dia keluar dan tiba2

BUGH

"Upss... Sorry sorry..."

Ucap putri sambil memungut ponselnya yang terjatuh

"Okay, sorry too"

Putri tak menoleh sedikitpun pada orang yang menabraknya dia mendengar Dimas memanggilnya karena sudah memesan taksi sehingga dia segera berlari menghampiri kakaknya itu

.
.
.

Chanyeol yang agak terkejut karena menabrak seorang gadis pun dengan cepat memungut ponselnya dengan terburu buru

"Yeol!!!"

Chanyeol hanya merasakan aroma vanilla yang kuat dari gadis yang menabraknya namun tak sedikitpun melihat wajah gadis itu

"Kenapa yeol?"

"Ha? Enggak gak papa, ayo balik"

EXO baru saja pulang dari world tour mereka dan baru saja tiba di bandara pagi ini.

.
.
.
.

--skiipp--

Sebuah apartemen yang dibilang cukup mewah dimasuki oleh putri dari Dimas, membuat mata putri membulat

"Kok bisa beli yang begini uangnya darimana?"

"Curigaan banget, ini hasil nabung. Ini buat kamu dek"

"Buat aku?"

"Hmm.. mami sama papi nyiapin ini buat kamu..."

Terlihat interior yang minimalis dan cantik khas desain yang disukai ibunya terlihat disana

"Udah yuk masuk, bersih2 badan.. malem ini kita makan diluar ya, sekalian belanja"

"Naik apa?"

"Mobil... Tuh ada di parkiran"

"Mas udah nyiapin semuanya ya"

Dimas mengangguk dan masuk ke kamarnya setelah memasukkan koper putri ke kamar gadis itu

.
.

Sudah 2 bulan sejak kepergian Fariz untuk selamanya, hancur... Itulah yang putri rasakan hingga saat ini.

Dimas memutuskan untuk membawa adiknya ke Korea agar putri bisa melupakan Fariz dan melupakan kesedihannya

Putri menghempaskan tubuhnya ke kasur sejenak, dia mengecek ponselnya dan langsung terkejut begitu melihat wallpaper ponsel yang dipegangnya

"Hp siapa nih????"

Putri berusaha membuka ponselnya tapi di sandi

"Aduhh gimana ini, hp ku mana? Ini punya siapa? Addduhhh"

Putri berlari ke kamar Dimas dan langsung membuka pintu kamar kakaknya tanpa permisi

"Apa sih dek?"

"Mas, hp aku ketuker nih"

"Ha? Kok bisa?"

"Gak tahu... Gimana nih, ada fotonya Fariz lagi... Aduuhhh"

"Kamu hafal nomor nya kan? Aku telpon deh"

"Mana hafal sih, kamu nomor baru kamu juga belum nyimpen mas"

"Aduh, terus gimana?"

"Ya udah tunggu aja yang punya ini hp telpon kamu. Gampang kan?"

"Kalo dia buka buka hp ku gimana?"

"Emang gak kamu password?"

Putri menggeleng

"Ceroboh banget!!!!"

Dimas menonyor kepala adiknya sambil menatap ponsel itu

"Tadi kau habis ngapain? Coba di inget"

"Tadi aku ke toilet terus..."

"Haaa!!! Pasti ketuker sama orang yang tadi nabrak aku"

Dimas kembali menonyor kepala adiknya dengan jari telunjuknya

"Kebiasaan kamu tuh ya... Cerobohnya gak ketulungan!"

"Gimana maaassss... Ada curhatan aku segala disana... Aduhh"

"Mau kamu aduh aduh ratusan kali itu hp ga bakal balik, udah kamu emang aja... Nanti yang punya HP ini pasti juga nyariin hp nya kalo nyadar udah ketuker"

"Kalo enggak gimana?"

"Beli lagi"

"Mas!!! Ada foto Fariz disana"

Dimas hanya berlalu masuk ke kamar mandi tapa menghiraukan adiknya yang terus meracau seperti orang gila sambil memegangi ponsel itu

.
.
.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top