26

Lanjut ya..

Hehehe

.

.

.

chanyeol terus memikirkan ucapan kakaknya. namun, ucapan putri juga benar. gadis itu meminta chanyeol meyakinkan dirinya sendiri tentang perasaannya pada putri. apakah yang dirasakan chanyeol hanya karena terbawa perasaan atau memang chanyeol tulus mencintai putri dengan segenap hatinya. 

dengan perlahan, chanyeol mendekat ke arah putri. di tatap nya dengan lekat wajah gadis yang beberapa waktu belakangan ini selalu berada di kepalanya.

chanyeol kemudian mengambil secarik kertas dan menuliskan sebuah pesan disana, lalu dia keluar dari kamar untuk menemui noonanya

"noona... aku pergi dulu, nanti akan ada kakak laki laki nya yang menjemput dia kesini" 

"kenapa bukan kau yang mengantarnya pulang?"

"aku tak bisa, ada yang harus aku urus... aku titip dia noona"

yoora hanya menghela nafas mendengar permintaan adiknya, dia menatap punggung adiknya yang lama kelamaan akhirnya tak terlihat lagi dari balik pintu.

.

.

.

--Skipp--

--2 bulan kemudian--

langit Seoul yang cerah namun udaranya yang sejuk membuat banyak orang berjalan jalan diluar untuk sekedar menikmati hari. tepat di sebuah taman, seorang gadis duduk dengan rambut tergerai. matanya menatap ke arah danau yang tampak tenang. sorot matanya nampak kosong. 

tangannya bergerak mengambil sesuatu dari dalam tas kecil yang dibawanya. entah sudah berapa ratus kali dia membaca surat kecil itu hingga bentuk kertas nya sedikit koyak.

'seperti yang kau minta... aku akan meyakinkan hatiku dan kembali padamu saat semuanya sudah tepat. jika kau memang takdir Tuhan untukku, aku pasti akan menjemputmu. maafkan aku... jaga dirimu'

"aku rasa kau tak akan pernah kembali lagi... kita memang ditakdirkan untuk tak bisa bersama"

putri memeluk erat tubuhnya yang memakai jaket dari chanyeol, entah sudah berapa lama jaket ini ada ditangan nya. namun, aroma tubuh lelaki itu masih saja kuat melekat disana. membuat putri lebih sulit melepaskan kenangannya yang singkat bersama chanyeol.

"seharusnya kita tak pernah bertemu tuan park"

.

.

.

"kamu mau kembali ke Indonesia? kamu yakin dek?"

"iya mas... aku yakin, tetap disini justru membuat aku semakin sakit. banyak hal disini yang jauh lebih menyakitkan untukku"

"tapi, kamu sama siapa disana?"

"sendiri juga tak apa mas, mas juga bisa kapanpun ke Indonesia kan?"

"kalau fariz melakukan hal nekat lagi gimana? kamu tahu kan dia masih bebas setelah apa yang dilakukannya terhadap kamu?"

"aku yakin, aku baik - baik aja mas..."

putri mulai mengepak semua barang - barangnya yang ada di lemari. dia memutuskan untuk meninggalkan Seoul selamanya, atau setidaknya hingga seluruh rasanya hilang dari hatinya. sampai seluruh lukanya sembuh mungkin.

dimas sendiri tak bisa menghentikan adiknya, dia tahu segala yang dialami oleh putri pasti juga sangat menyakitkan untuk adiknya itu. dia menyetujui rencana adiknya untuk kembali ke negara kelahiran mereka hanya untuk membuat adiknya lebih tenang.

"pesawat nya berangkat malam ini. kamu masih bisa berubah pikiran kalau kamu mau"

putri tersenyum tipis menanggapi ucapan kakaknya

"gak mas, aku gak akan berubah pikiran... mas baik - baik disini ya... jangan lupa makan dan istirahat. aku sayang banget sama mas, maaf juga karena aku udah banyak nyusahin mas"

"kamu adikku kalau kamu lupa. tak ada kakak yang merasa direpotkan oleh adiknya sendiri"

dimas memeluk putri erat sambil menangis

"maaf, mas gak bisa menjaga kamu dengan baik... tolong, jaga diri kamu nanti disana"

.

.

--Bandara Incheon--

--20.45 P.M.--

"pesawatnya berangkat 2 jam lagi puu"

"iya mas... aku nitip ponsel aku ya, aku gak akan bisa pakai ini di Indonesia nanti kan?"

"aku akan tetap aktifkan ponselmu"

"terserah mas"

#chat_on#

oppa... apa kabar? apa oppa baik baik aja? aku selalu menonton EXO di televisi, kalian sangat keren dan luar biasa. sebuah kebanggan untukku bisa menjadi penggemar kalian terutama oppa...

terima kasih untuk segalanya oppa, karena sudah memberiku cinta dan perhatian oppa, sudah melindungiku dan menyelamatkan aku malam itu. aku tak akan pernah melupakan semua itu oppa...

maafkan aku juga karena aku menyakiti hati oppa, tapi... jujur, aku menyayangi oppa

aku selalu berdoa pada Tuhan agar oppa selalu bahagia, mendapat kan segala yang oppa impikan dan inginkan di dunia ini, semoga oppa selalu dilindungi dari segala malapetaka dan marabahaya juga dari fitnah orang - orang disekitar oppa

selamat tinggal chanyeol oppa

#chat_off#

.

.

putri menaiki pesawat yang akan membawanya ke Indonesia, sesekali dia melihat langit Seoul dari jendela pesawat dan tersenyum kecil

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top