21

lanjut ya

.

.

.

"oppa... kita kemana?"

"ke tempat yang aman, aku akan mengobati luka mu dulu baru aku akan mengantarkan mu pulang... percaya padaku, aku tak akan menyakiti mu"

putri hanya diam dan menunduk pasrah di gendongan chanyeol, wangi tubuhnya dan hangatnya dekapan chanyeol sesaa membuat putri seolah terhipnotis dan lupa akan apa yang baru saja terjadi padanya. ingin rasanya dia memejamkan matanya sambil merasakan kehangatan ini.

chanyeol masuk ke dalam dorm diiringi dengan tatapan penuh tanya dari seluruh penghuni dorm, termasuk manager mereka yang saat itu berada disana

"yeol... dia siapa?"

chanyeol tak menjawab tapi justru membawa putri masuk ke kamarnya dan membaringkan putri di ranjang miliknya, rahangnya masih saja mengeras menahan kemarahan yang ada dihatinya saat melihat putri terkena pukulan tadi dan terluka

dia beranjak untuk mengambil kotak p3k dan menatap ke arah manager dan junmyeon yang menghalangi jalannya untuk meminta penjelasan

"dia putri hyung... dia terluka, aku mohon biarkan aku merawatnya. setelah aku mengantarkannya ke rumah aku akan menjelaskan semuanya pada kalian"

hanya dengan kalimat itu dan akhirnya chanyeol kembali berjalan ke dalam kamarnya dan duduk di samping ranjangnya.

putri...

gadis itu hanya menunduk daritadi menahan air matanya karena rasa sakit yang dirasakan di wajahnya juga sakit yang ada dihatinya.

"angkat wajahmu sebentar"

"sshh.. sakit..."

chanyeol dengan perlahan mengobati luka putri baik yang ada di bibirnya maupun yang ada di pipinya. chanyeol begitu berhati - hati agar tak menyakiti putri, jarak wajah mereka sangat dekat hingga mereka bisa merasakan hembusan nafas nya masing - masing.

"maaf... sebentar ya..."

tanpa disadari oleh putri, tangannya meremas baju chanyeol karena menahan sakit saat diberikan obat

"sudah selesai..."

"terima kasih oppa... maaf..."

"minum dulu ya... baru aku antar kamu pulang"

putri menerima gelas berisi air putih yang diberikan chanyeol padanya dan meminumnya

"auw..."

"pelan - pelan putri... bibir kamu masih luka. tunggu sebentar"

chanyeol bangkit lagi dan keluar kamarnya, begitu masuk dia membawa sebuah sedotan di tangannya

"pakai ini aja ya"

"makasih..."

"jadi, kenapa dia masih mengejar kamu?"

putri menceritakan semua yang terjadi pada chanyeol yang membuat lelaki itu kembali merasakan kemarahan dan frustasi di hati dan pikirannya. 

"kenapa tak menghubungiku?"

"aku... tak berpikir sejauh itu untuk meminta tolong pada oppa, aku... tak ingin merepotkan oppa"

"dengarkan aku putri, aku akan menjagamu... sudah ku katakan sebelumnya padamu, aku akan mengobati lukamu. entah itu luka di tubuhmu atau dihatimu"

"kenapa oppa?"

chanyeol terdiam sesaat sebelum melanjutkan ucapannya

"karena kamu sudah menawan hatiku"

"aku... mencintai kamu"

tubuh putri membeku seketika begitu mendengar pernyataan chanyeol tentang perasaannya. jujur, dia sama sekali tak menyangka pertemuan nya dengan chanyeol yang mendadak dan tek terencana justru akan menjadi seperti sekarang.

"aku... masih-.."

"aku tahu, aku tak memaksamu untuk menerima perasaanku... aku hanya ingin kamu tahu tentang ini semua. mungkin untukmu ini terlalu cepat. aku juga tak mengerti dengan diriku yang bisa begitu mudah jatuh dalam pesonamu"

"entah apa yang ada di dalam dirimu.... aku menyukainya.. semuanya..."

chanyeol merengkuh tubuh putri ke dalam pelukannya dan mengusap kepala putri

"maaf jika ucapanku membebani dirimu dan hatimu.... aku... minta maaf"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top