192

Hai

Lanjut

.

.

.

Hari yang putri tunggu akhirnya tiba, dimana akhirnya Chanyeol kembali dari wajib militernya. Setelah 2 tahun berlalu, Chanyeol akan kembali ke pelukan putri dan keluarganya.

"Jadi.. tanggal berapa Chanyeol mau pulang oppa?"

Tanya putri pada manager Hyung saat berada di rumah mamah park.

"Seharusnya besok, tapi aku baru dapat kabar kalau kepulangannya di undur minggu depan karena pejabat yang seharusnya menandatangani surat status selesai melaksanakan wajib militer itu sedang pergi tugas mendadak dan belum menunjuk pengganti sementara."

"Oh.. berarti minggu depan pulangnya?"

"Ya.. rencananya, karena kan yang keluar dan selesai wajib militer juga bukan Chanyeol aja puu"

"Hmm.. iya deh"

"Sabar ya puu.. kan cuma mundur 1 minggu"

Ucap manager Hyung sambil mengusakkan rambut putri yang memang sudah sangat dekat seperti adik nya sendiri.

.

.

Karena kepulangan Chanyeol yang diundur seminggu seperti yang diucapkan oleh manager Hyung, maka putri memutuskan untuk membersihkan apartemen nya dan apartemen Chanyeol yang pernah dia tempati sebelumnya supaya saat Chanyeol datang nanti. Semuanya sudah siap dan bisa langsung di tempati.

--meanwhile--

Manager Hyung yang sebelumnya bertemu dengan putri sekarang menuju ke sebuah tempat dengan mamah park yang berada di kursi belakang kemudi.

Chanyeol..

Mamah park akan menjemput Chanyeol malam ini bersama manager Hyung. Chanyeol memang sebenarnya sudah pulang hari ini. Tapi dia sengaja membuat kepulangannya menjadi rahasia dan diam diam baik kepada fans maupun pada kekasihnya, putri...

Gadis itu sengaja tak diberitahu mengenai kepulangan Chanyeol hari ini atas permintaan Chanyeol sendiri.

"Mamaaahhh..."

Chanyeol langsung memeluk mamah park begitu masuk ke dalamnya mobilnya.

"Mamah senang akhirnya kamu bisa menyelesaikan kewajiban kamu dengan baik sayang, selamat datang kembali ya.. anak mamah"

"Makasih mah, mamah sendirian?"

"Iya.. papah sama Noona kamu nunggu di rumah, kita mau adakan pesta penyambutan atas kepulangan kamu kecil-kecilan."

"Hmm.."

"Tapi kenapa putri gak boleh tahu sih, kan lebih seru kalau dia juga ikut pesta malam ini sama keluarga kita. Yoora tadi juga sempat protes karena putri sama sekali tak tahu mengenai ini semua..."

"Aku pengen kasih dia kejutan aja kok mah... Besok aku mau temuin dia dan pengen quality time sama dia sekalian. Boleh kan?"

"Tentu sayang, oh ya.. soal yang kemarin mamah sempat katakan sama kamu itu. Mamah juga udah bilang ke putri langsung"

"Terus? Tanggapannya?"

"Kamu tanya aja deh langsung biar kamu tahu kayak apa tanggapan kekasihmu itu. Tapi mamah minta satu hal ya Chanyeol.."

"Apa mah?"

"Pokoknya, menantu mamah itu harus putri. Kamu besok harus bawa putri bukan sebagai tunangan kamu lagi atau pacar kamu.. tapi sebagai menantu mamah.. calon ibu dari cucunya mamah..."

"Hahaha... Siap mamah.."

.

.

--skiipp--

"Huuufftth... Capek banget.."

Putri meluruskan punggung nya yang terasa mau patah sekarang. Dia datang ke apartemen Chanyeol dari jam 5 pagi dan membersihkan selurih isi apartemen.. dari mulai menyapu, mengepel, mencuci semua sarung bantal dan sprei, mengganti semua sarung bantal dan sprei, mencuci piring dan bahkan mencuci beberapa perabotan yang cukup lama tak di gunakan dan mulai berdebu. Putri bahkan sempat mendorong dan menggeser letak beberapa perabotan rumah tangga seperti kursi dan meja disana untuk mengganti suasananya.

"Ahh... Dinginnya..."

Ucap putri sambil merebahkan tubuhnya di lantai apartemen yang menurutnya sangat dingin dan nyaman. Gadis itu bahkan tak mempedulikan lagi kondisi rambutnya yang sudah berantakan dan menutupi sebagian wajahnya. Kain bekas untuk mengelap pun masih tersampir di pundaknya, sementara kain untuk mengepel lantai dapur tadi masih di pegang di tangan kanannya hingga tak lama dia mulai tertidur pulas di lantai dengan penampilan seperti pembantu rumah tangga.

.

.

"Kamu mau ke rumah putri sekarang Yeol?"

Tanya yoora saat melihat adiknya sedang bersiap siap dan mematut wajahnya di cermin.

"Iya.."

"Aku gak mau tahu ya Yeol, bawa dia pulang sebagai adik ipar aku. Kasih mamah cucu yang banyak"

"Mck, iya Noona.. mamah juga udah bilang itu kok kemarin."

"Terus?"

"Gak ada terusannya. Aku memang mau ngelamar dia sekarang, Noona juga tahu kan kalau aku udah siapin semua buat pernikahan kita. Ibaratnya nih ya, kalau putri siap sih besok juga aku bisa nikahin dia"

Yoora hanya terkekeh dan mengangguk kecil

"Good luck!!!"

.

.

Chanyeol sekarang sudah melajukan mobilnya menuju ke apartemen putri sambil menelepon seseorang

'tuutt tuutt'

"Halo..."

"Halo Hyung, ini aku.."

"Chanyeol? Kok kamu bisa telpon aku sih?"

"Hehhe.. aku udah keluar dari wajib militer aku kemarin malam Hyung"

"Serius? Tapi kok putri bilang kamu baru keluar minggu depan?"

"Aku sengaja bilang begitu buat kasih kejutan untuk putri hyung"

"Hmm.. hahahaha.. ada ada aja kamu"

"Eh.. tapi putri sekarang di rumah kan Hyung?"

"Dia di apartemen kamu kayaknya, masih beres beres dan bersihin apartemen kamu"

"Oh.. gitu, oke deh.. aku ngerti.. aku langsung kesana ya Hyung. Sekalian aku ijin pinjem putri ya.."

"Pinjem, kamu pikir adik aku tuh barang apa,di pinjem?"

"Heheheh... Makasih ya Hyung"

"Hmm.. jaga batasan kamu ya"

"Siap Hyung"

Bip

.

.

Pip pip pip pip

Cklek

"Sayaaangg... Aku udah pulaaaangg"

Teriak Chanyeol begitu dia masuk ke dalam apartemen nya yang terlihat sangat sepi dan tenang.

"Sayaaang.."

Chanyeol mengernyit dan memeriksa rak sepatu, yang ternyata sepatu milik putri masih ada disana. Artinya gadis itu belum pergi dari apartemen Chanyeol sekarang

"Pasti pakai headset lagi sekarang makanya gak denger suara aku"

Gumam Chanyeol sambil mengganti sepatunya dengan sandal rumah.

.

.

Betapa terkejutnya Chanyeol saat dia melihat sosok yang begitu dia kenal sedang meringkuk seperti bayi di lantai apartemen, dai terlihat agak kedinginan karena memeluk tubuhnya sendiri tapi masih terlelap juga. Ada kain setengah basah yang berada di pundak dan tangannya. Juga rambutnya yang berantakan dan dia bahkan memakai baju trrusan semacam rok yang bahkan hampir membuka dan menampakkan seluruh aset milik putri di hadapan Chanyeol sekarang

"Astaga... Sayang"

Chanyeol yang datang dengan membawa banyak bahan makanan pun akhirnya melepaskan kantong belanjaan yang ada di kedua tangannya dan menghampiri putri. Dia menutup bagian pinggang ke bawah dari putri dengan menggunakan jaketnya dan segera menggendong gadis itu masuk ke dalam kamar dan menempatkan tubuhnya di ranjang besar di kamar miliknya yang kebetulan baru di ganti sprei dan dibersihkan oleh putri sebelumnya.

"Kamu kebiasaan deh, pasti suka maksain badan kamu sampai kecapekan begini"

Ucap Chanyeol lirih sambil menyelimuti tubuh gadisnya dan mengecup kening putri cukup lama

"Aku kangen banget sama kamu sayang.."

Bisik chanyeol lagi dan langsung keluar untuk memasak makan malam sementara putri masih saja terlelap karena terlalu lelah.

.

.

--skiipp--

"Hmmmhh..."

Putri menggeliatkan tubuhnya dan merasakan ada sesuatu yang berat dan menahan gerakan tubuhnya sekarang. Perlahan gadis itu membuka matanya dan melihat sosok chanyeol yang masih tidur tepat di sampingnya.

"Oh.. Chanyeol masih tidur"

Gumam gadis itu lirih dan kembali memejamkan matanya

Sampai..

'chanyeol.. masih tidur'

'chanyeol.. tidur'

'chanyeol...'

Gadis itu tiba-tiba membuka matanya dan menatap tajam ke arah chanyeol

"Chanyeol!!!!"

"Jangan teriak sayang, aku masih ngantuk"

Ucap Chanyeol sambil masih memejamkan matanya dan mulai tersenyum lalu mengeratkan pelukannya pada putri yang masih mematung karena tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

"Aku kangen banget sama kamu bee.."

"Kamu... Chanyeol???"

Tanya putri dalam pelukan Chanyeol dengan nada tak percaya...

"Hahahaha... Iya sayang, ini aku. Kamu pikir siapa? Masa wajah tunangannya sendiri aja kamu lupa?"

"B-bukan.. tapi, kenapa kamu tiba tiba ada disini? Bukannya?"

"Aku udah pulang dari semalam sesuai jadwal kok sayang. Aku cuma mau kasih kamu kejutan aja"

Putri lalu terdiam sampai kemudian...

Grepp

Gadis itu balas memeluk vahbyol dengan sangat erat dan menangis di pelukan chanyeol cukup keras

"Hei... Sayang kok nangis sih? Kenapa?"

"Aku kangen banget sama kamu..."

Ucap putri di sela isak tangisnya

"Iya sayang, aku juga kangen banget sama kamu. Maaf ya, aku buat kamu nunggu lama"

Putri mengangguk kecil dan Chanyeol mengecupi puncak kepala gadis itu berkali-kali.

"Aku mencintai kamu sayang..."

"Aku juga..."

"Makan yuk, aku udah masak tadi"

"Serius? Kamu datang dari jam berapa? Aku tidur berapa lama?"

"Mungkin sekitar 5 jam. Makanannya pasti udah dingin, aku panasin dulu ya.. kamu cuci muka aja dulu ya batu keluar ke meja makan."

Putri kembali mengangguk tapi dia menahan tangan Chanyeol saat lelaki itu akan beranjak dari sisinya

"Kenapa?"

"Kamu gak akan pergi lagi kan?"

"Gak akan sayang, gak akan pernah"

Ucap Chanyeol dan mengecup sekilas bibir gadisnya sebelum akhirnya keluar dari kamar untuk ke dapur.

.

.

--skiipp--

"Sayaaangg..."

"Sini bee, aku di dapur.."

Putri kembali memeluk cahbyeom dari belakang dan membenamkan wajahnya ke punggung lebar milik chanyeol.

"Duduk dulu aja sana,bentar lagi ini selesai kok"

Putri menggeleng kecil

"Kenapa, hmm?"

Putri kembali menggeleng kecil dan tak terasa air matanya kembali mengalir, entah kenapa kepulangan Chanyeol justru membuat putri tak bisa menahan rasa bahagianya hingga rasanya ingin terus menangis, tak percaya jika kekasihnya itu sekarang sudah benar benar ada di hadapannya dan bisa dia peluk dengan erat saat ini.

Meraskana punggung nya basah karena air mata, Chanyeol segera mematikan kompor dan memeluk erat gadis yang sangat dia cintai itu.

"Kenapa sayang, kok nangis lagi?"

"Aku.. seneng banget kamu udah pulang.."

Chanyeol tersenyum lembut

"Kalau senang kok nangis? Udah dong ya, jangan nangis lagi. Aku gak mau kalau kamu nangis terus begini"

Putri mengangguk

.

.

"Kamu ngapain aja selama aku disana?"

"Kerja,kadang juga aku kesini buat beres beres, ketemu mamah,ketemu member EXO yang lain, ngobrol sama temen aku, fangirlingan"

"Kamu masih fangirlingan? Sampai sekarang?"

Putri mengangguk

"Sebagai pelepas rindu sama kamu kalau aku lagi kangen tapi aku gak bisa jenguk kamu"

"Ehm.. sayang"

"Hmm?? Kenapa?"

"Itu... Soal pernikahan kita, kamu-"

"Emang kita bisa secepatnya menikah? Kalau iya aku mau.."

Ucap.putri dengan cepat, dia memang sudah memutuskan untuk tak menunda lagi rencana pernikahannya dengan chanyeol untuk alasan apapun.

"Serius? Kamu mau?"

"Emang kamu gak mau nikah sama aku?"

"Astaga bukan gitu bee, ya kali aku gak mau nikah sama kamu setelah semua yang aku lakuin dan perjuangan kita selama ini"

"Jadi.. kapan?"

"Uhmm.. minggu depan  aja gimana? kan Suho Hyung sama minseok Hyung udah keluar dari wajib militer nya.. jadi kita bisa undang mereka"

"Tapi kan kita belum siapin tempat catering sama bajunya Chan.."

"Ah.. itu kamu gak usah khawatir, aku udah siapin semuanya. Soal bahuz mati kamu pergi sama yoora Noona aja buat fitting"

"Kenapa gak fitting sama kamu?"

"Aku gak mau ah, aku pengen liatnya nanti pas kita mau ucapin sumpah pernikahan kita aja. Biar aku terkejut"

"Yeuuu... Dasar!"

"Jadi.. gimana?"

"Aku sih gak masalah, yang penting umumkan dulu ke fans kamu biar mereka gak kaget. Terus juga gak usah terlalu mewah atau rame ya.. yang sederhana aja. Cukup member sama keluarga dan beberapa sahabat aja yang di undang"

"Siap sayang.. akhirnya, mamah punya menantu cewek jugaaaa"

Chanyeol tersenyum senang dan kembali melanjutkan makan malam mereka sambil membahas banyak hal tentang pernikahan mereka yang cukup mendadak ini.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top