191
Hai
Lanjut
.
.
.
"Jamaah pengen banget punya cucu dari kamu sama Chanyeol secepatnya putri.."
"Cucu mah? Tapi, gimana caranya? Kan aku sama Chanyeol belum nikah mah.. lagipula, Chanyeol juga masih wajib militer"
"Iya mamah tahu sayang, mamah juga paham kalau kalian belum nikah dan bahkan belum pernah begitu begitu sekalipun udah bertahun-tahun"
Putri sekarang menunduk karena merasa cukup malu. Bagaimana tidak? Mamah dari kekasihnya sekarang membahas anak di depannya bahkan disaat kekasihnya sendiri tak ada di sampingnya. Terlebih lagi ucapan mamah park yang mengatakan bahwa putri dan Chanyeol belum pernah melakukan hal itu setelag berpacaran selama bertahun-tahun. Budaya Korea ternyata memang sangat berbeda dengan di Indonesia.
"Maksud mamah apa?"
"Mamah pengen kalau kamu sama Chanyeol secepatnya menikah begitu Chanyeol keluar dari wajib militer nya nanti sayang"
"Oh gitu.."
"Kenapa sayang? Kamu gak mau nikah sama Chanyeol nak?"
"Bukan mah, bukan masalah itu mamah.. mana mungkin sih aku gak mau nikah sama Chanyeol sementara aku selalu tunggu dia disini"
"Terus kenapa? Tentang fans?"
"Ya... Salah satunya itu mah, aku takut aja kalau nanti pernikahan aku sama Chanyeol menyakiti fans nya Chanyeol yang selama ini mungkin belum menerima keberadaan aku disamping Chanyeol mah.."
Mamah park tersenyum lembut, dia mengerti betul apa yang putri khawatirkan karena itu adalah hal yang sangat wajar mengingat resiko pekerjaan yang dijalani Chanyeol selama ini sebagai seorang idol.
"Putri... Mamah tahu perasaan kamu dan semua kekhawatiran kamu mengenai hubungan kalian. Tapi, bukan berarti itu dijadikan alasan untuk kamu mundur atau berhenti di satu titik dalam menjalin hubungan serius sama Chanyeol. Mamah bukan mau mendesak kamu sayang, mamah menghargai semua keputusan kamu dan Chanyeol nantinya.. tapi, sebagai orang tua yang udah lihat perjalanan cinta kalian dengan segala rintangan yang ada di hubungan kalian.. jujur, mamah pengen sekali lihat kamu bersanding sama Chanyeol di pelaminan nak.."
"..."
"Mamah sudah cocok sekali sama kamu.. bahkan keluarga besar kita juga sudah yakin kalau kamu memang wanita yang tepat yang bisa mendampingi putra mamah dan menjaga dia seumur hidupnya. Lagipula, tujuan kalian berpacaran juga pasti pernikahan kan sayang?"
"Iya mah, itu benar.."
"Kalau soal fans.. mamah yakin, Chanyeol punya fans yang solid dan sangat setia. Mereka juga pasti tulus sayang sama Chanyeol, dan akan menghargai setiap keputusan Chanyeol termasuk untuk menikahi kamu sayang.. setiap orang punya jalan hidup dan pilihannya masing-masing, termasuk putra Tante. Sekalipun banyak yang akan kecewa, tapi mamah yakin banyak juga yang akan mendoakan pernikahan kalian dan merestui pernikahan kalian nantinya.."
"Iya mah, putri mengerti.. putri akan pikirkan dan bicarakan sama mas Dimas dulu mah.."
"Iya sayang, mamah tunggu kabar baik dari kamu dan Chanyeol ya.."
"Iya mah.."
.
.
Pembicaraan putri dengan mamah park terus saja berputar di kepala putri tanpa henti. Memang benar semua yang di katakan oleh mamah park kalau tujuan utama putri memang menikah dengan Chanyeol, tapi entah kenapa dia masih terbayang dengan semua skandal idol yang akan menikah dan akhirnya justru jadi konflik sendiri dengan fansnya. Putri tak ingin itu terjadi, dia juga seorang fans sampai detik ini meskipun sudah berstatus sebagai tunangan Chanyeol secara resmi.
Putri terus berjalan sambil membawa tas belanjaan yang berisi bahan makanan bulanannya. Sampai...
Tiiiiinnnn!!!!
Grepp
Srrtt
"Astaga putri!!"
"Hahh.. Baekhyun oppa?"
"Kamu ngapain disini? Bahaya banget tahu gak! Mana ngelamun lagi"
"Oppa.. kenapa disini?"
"Aku lagi dapat libur dari wajib militer aku puu, aku kebetulan habis belanja buat aku bawa pulang ke rumah sekarang"
"Oh.."
"Ayo.. kita ngobrol disana aja jangan disini"
Baekhyun segera mengajak putri menuju ke sebuah kafe yang ada di dekat daerah supermarket itu.
.
.
"Kamu apa kabar puu?"
"Baik oppa.. aku kangen deh sama oppa"
"Kangen sama aku atau sama chanyeol?"
"Semuanya lah oppa... Aku juga kangen member EXO yang lain juga kok. Sehun aja sekarang udah masuk wajib militer kan? Bikin sepi tahu gak, oppa kan tahu kalau semua member itu udah aku anggap kakak aku. Kecuali Chanyeol pastinya..."
"Hahahha.. kapan kamu mau nikah sama Chanyeol puu? Habis dia wajib militer?"
Putri sedikit tersentak dan langsung menghela nafas cukup panjang dan sedikit menunduk.
"Oppa.. kenapa harus tanya soal itu lagi sih? Hari ini ada dua orang yang bahas masalah itu sama aku termasuk oppa. Hufftt"
"Dua orang? Siapa?"
"Mamah park.. aku baru aja dari rumah mamah park tadi, dan mamah minta aku buat nikah secepatnya sama chanyeol"
"Terus kenapa kamu malah sedih, harusnya kamu seneng dong.. calon mertua kamu justru mendukung penuh hubungan kalian berdua bahkan fans juga.."
"Gak semua fans oppa.. banyak juga yang gak suka sama aku"
"Kamu bingung dan bimbang karena ada hubungannya sama fans kami?"
"Aku gak mau menyakiti hati mereka oppa, aku juga fans oppa.. jadi aku tahu gimana perasaan mereka kalau sampai berita tentang kami tersebar nanti. Aku gak mau bahagia di atas kesedihan mereka oppa. Mereka udah aku anggap keluarga kedua aku"
Baekhyun tersenyum lagi, dia menatap putri lembut.
"Putri.. adik aku yang cantik, aku rasa aeri kami justru akan sangat bersyukur kalau kamu mau bergabung ke dalam keluarga besar mereka dengan status yang baru sebagai pendamping chanyeol. Aku tahu ini pasti menyakiti hati fans kami. Tapi, sedikit demi sedikit mereka akan menerima dan memahami posisi kalian berdua.. lagipula, kalau kamu terus begini yang ada nanti kamu malah menyakiti hati kamu sendiri dan juga Chanyeol. Dia bahkan rela memajukan jadwal wajib militernya demi menikah lebih cepat dengan kamu dan tak meninggalkan kamu sendirian setelah pernikahan kalian nanti.. kamu tahu itu kan?"
"Aku tahu persis oppa.. aku ngerti.."
"Pikirkan baik baik ya cantik. Aku yakin kamu tahu yang terbaik untuk kamu dan juga Chanyeol nantinya"
.
.
--skiipp--
Dimas baru saja selesai memasak makan malam dan memanggil putri untuk makan malam bersama dengannya. Dia tahu adiknya sedang terbebani sebuah pikiran yang dia sendiri tak tahu apa itu.
"Mas.."
"Hmm.."
"Mas gak mau tanya apapun ke aku?"
"Tentang apa?"
"Gak apa apa. Lupain aja"
"Kalau kamu mau minta mas tanyain kenapa kamu kusut dan kucel setelah ketemu mamah nya chanyeol. Mas gak akan lakukan itu, apapun yang di bicarakan sama mamahnya Chanyeol sama kamu itu semua pasti ada hubungannya dengan hubungan kalian berdua selama ini. Mas gak bisa mencampuri urusan kalian berdua, kamu sudah dewasa begitu juga Chanyeol.. kalian sudah tahu mana yang baik dan buruk untuk hubungan kalian ke depan dan mas yakin kamu juga akan bisa memutuskan apa yang terbaik untuk diri kamu.."
"..."
"Cuma satu pesan mas buat kamu dek"
"Apa?"
"Kamu boleh aja mikirin kebahagiaan orang lain atau gak mau egois untuk diri kamu sendiri. Tapi, terkadang kita harus sesekali jadi orang yang egois kalau itu berurusan sama perasaan dan masa depan kita sendiri. Karena hidup kita itu kita yang menentukan bukan orang lain.. orang lain cuma bisa berkomentar tanpa tahu apapun yang kamu jalani selama ini.. dan itu gak ada yang salah puu.."
Putri meresapi dan memikirkan betul betul apapun yang di ucapkan Dimas. Sekalipun Dimas mungkin tidak tahu permasalahan nya, tapi dimas bahkan tahu betul apa yang ada di pikiran putri selama ini.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top