179

Hai

Lanjut

.

.

.

Chanyeol memeluk Suho dan manager EXO lalu pengacaranya. Dia merasa sangat lega, bukan berapa lama nya hukuman yang harus di terima oleh sunbin yang dia pikirkan. Karena yang terpenting adalah bagaimana hal ini menjadi pelajaran untuk sunbin agar tak lagi melakukan hal yang sama atau lebih parah lagi baik pada dirinya dan putri ataupun pada orang lain.

"Terima kasih banyak Hyung.."

"Sama sama Yeol.."

"Akhirnya selesai juga ya.. semoga gak ada yang kayak begini lagi nantinya"

"Amiin.. hehehe"

Putri sendiri langsung bangun dengan di bantu oleh Baekhyun dan Chen. Tubuhnya harus sedikit di papah oleh Baekhyun agar tak limbung dan mulai mendekat ke arah chanyeol

"Chanyeol.."

Panggil putri dengan wajah pucat dan sayu juga terlihat lemah oleh chanyeol..

"Sayang, bee.. kamu kenapa?"

"Gak apa apa..."

"Kepalanya pusing katanya Yeol, mual juga. Mungkin vertigo nya kambuh"

Ucap Chen menjelaskan dengan raut wajah khawatir.

Grepp

Chanyeol dengan cepat mengambil alih tubuh putri dari himpitan Baekhyun dan Chen lalu menggendong putri dengan bridal style keluar ruangan pengadilan.

"Chan turunin aja, nanti kalau dilihat sama fans kamu gimana?"

"Udah biarin aja, ada yang jagain kita nanti pas keluar.. lagian, kalau di lihat juga gak masalah.. kamu kan pacar aku ehh bukan. Calon istri aku"

Putri hanya diam dan menyembunyikan wajahnya di dada Chanyeol. Beruntungnya, mereka keluar lewat pintu parkir basement dimana tak terlalu banyak fans yang ada disana.. hingga akhirnya putri tak terlalu khawatir jika di lihat oleh banyak orang dirinya sedang di gendong seperti ini.

"Kita ke rumah sakit ya"

"Gak usah chan.. obatnya masih ada kok di rumah, pulang aja ya.. aku pengen pulang"

"Kamu yakin kalau udah gak apa apa? Yakin gak perlu ke rumah sakit?"

"Gak usah Chan, aku gak mau.. aku cuma pengen pulang aja. Aku pengen cepet cepet tidur di kamar aku"

"Ya udah, kita pulang sekarang"

Chanyeol pun segera melajukan mobilnya sendiri untuk langsung menuju ke apartemen mereka.

.

.

"Jangan turun dulu, tunggu sini dulu"

Chanyeol turun dari mobil dan memutari mobilnya menuju ke arah putri untuk membantu membuka sabuk pengaman putri dan menggendong lagi putri di punggung nya masuk ke dalam apartemen mereka..

"Kamu mau makan atau minum sesuatu?"

"Enggak.."

Putri sudah menggeleng dan menolak tawaran Chanyeol, tapi lelaki itu langsung keluar untuk membuatkan coklat hangat dan membawakan beberapa makanan ringan untuk putri ke dalam kamar

"Minum dulu sama makan juga, kamu harus isi perut kamu sebelum kamu minum obatnya."

Mau tidak mau putri menurut dan mulai duduk menyandarkan punggung nya ke kepala ranjang

"Kamu gak pulang ke dorm? Mereka pasti harus ngomong sama kamu juga kan setelah semuanya tadi?"

"Iya.. tapi, aku bisa kesana nanti. Aku udah ijin Suho Hyung tadi. Kondisi kamu kayak gini, aku gak mungkin biarin kamu sendirian"

"Aku baik baik aja sayang, aku gak apa apa.. kamu selesaikan dulu semuanya sekarang ya.. jangan di tunda tunda lagi"

"Kamu yakin gak apa? Aku telpon yoora Noona atau mamah buat kesini jagain kamu aja gimana?"

"Jangan, aku gak mau ngerepotin mereka. Aku baik baik aja Chan. Serius.."

Chanyeol menggeram sedikit karena keras kepalanya putri yang membuat dirinya tambah khawatir.

"Ada samgyetang siap saji di kulkas. Kamu bisa panasin dulu sebelum dimakan, kalaupun kamu gak makan nasi seenggaknya kamu udah makan daging ayam"

"Iya sayang, aku tahu.. aku mau tidur aja sekarang"

"Hmm.."

Cupp

Chanyeol mengecup kening putri cukup lama sampai akhirnya putri tertidur. Chanyeol pun segera keluar dan kembali menuju dorm setelah memastikan semua kompor dan hal yang bisa membahayakan jauh dari putri

.

.

--skiipp--

"Maaf Hyung, aku telat"

"Hmm.. gak apa, putri gimana?"

"Udah minum obat dan sekarang tidur di apartemen."

"Gak ke rumah sakit?"

"Dia gak mau, katanya dia gak apa apa. Jadi dia gak mau ke rumah sakit"

"Ya udah kalau gitu. Oh iya, sini duduk dulu. Kita bahas masalah di pengadilan tadi"

Ucap manager Hyung dan mulai memasang mode serius di wajah dan suaranya.

.

.

"Seperti yang kalian ketahui tadi. Semuanya akhirnya bisa selesai, kasus ini benar benar sudah selesai karena pihak sunbin sendiri tidak melakukan banding dan menerima keputusan hakim"

"Iya Hyung"

"Kami sebagai perwakilan dari pihak management tadi sudah sepakat untuk lebih berhati-hati dan lebih pintar memilih teman untuk bergaul. Bukan nya apa atau kita harus sok gak mau kenalan sama orang, tapi kedekatan kalian juga harus dijaga. Jangan ragu buat bilang atau cerita apapun sama sesama member EXO atau manager. Kita disini satu grup jadi harus saling support dan mengingatkan dalam banyak hal"

"Iya Hyung, kami mengerti"

"Untuk kamu juga Yeol terutama, jadikan ini pembelajaran buat kamu. Jangan memperlakukan seseorang terlalu manis, nanti orang itu bisa salah paham. Kalau udah begitu, bukan cuma kamu aja atau member yang kena.. tapi putri.. orang yang kamu sayang dan cinta"

"Iya Hyung, aku akan coba perbaiki sikap aku mulai sekarang"

"Sampai kan juga rasa terima kasih kami untuk putri. Karena sikap kooperatif nya dia, makanya kasus ini bisa cepat selesai. Aku tahu, ini juga sangat berat buat dia apalagi dia bukan orang Korea jadi dia banyak mendapat tekanan dari berbagai pihak termasuk dari management sendiri. Tapi, aku bersyukur dia bisa menahan semuanya dan melalui semua ini sampai akhir"

Chanyeol kini hanya menunduk

"Ya udah, sekarang kalian istirahat aja. Besok kita mulai latihan nya agak siang, jadi kalian bisa punya waktu istirahat sebentar"

"Oh iya yeol, kalau bisa atur waktu kamu buat ketemu putri ya. Takutnya ada wartawan atau fans yang gak sengaja lihat kalian. Lebih hati hati aja biar gak ada apa apa lagi sama kalian berdua"

"Oke hyung, nanti aku bilang sama putri juga"

Manager EXO pun semuanya mulai keluar dorm untuk kembali ke gedung SM karena beberapa urusan, meninggalkan member agar bisa beristirahat.

.

.

"Tidur Yeol, istirahat. Kamu juga pasti capek kan? Jangan sampai kamu ikut ambruk setelah tadi aku lihat kesehatan putri juga agak menurun"

"Iya.. aku tidur dulu"

Chanyeol dari tadi juga ingin langsung kembali ke apartemen untuk menemui putri, tapi dan takut kalau sewaktu waktu ada hal penting dari pihak management yang meengharuskan nya ke gedung SM atau menemui pihak management. Di situasi seperti ini, Chanyeol harus mengesampingkan emosi dan ego nya untuk menyelesaikan segala urusan nya terlebih dahulu sebelum bicara tentang perasaan dan rindu yang membuncah dalam dirinya.

Chanyeol akhirnyemutuskan untuk mengirimi putri pesan, khawatir putri masih tidur dan terbangun jika dia menelepon putri secara tiba-tiba.

Sayang... Lagi apa?
Kamu udah bangun belum? Udah makan siang dan minum obat lagi?
Masih sakit gak kepalanya?

Send!

Aku baru aja panasin samgyetang nya dan lagi makan samgyetang nih di meja makan. Kamu udah makan belum?
Aku udah gak terlalu pusing, tapi karena minum obat jadi ngantuk terus rasanya...

Syukur lah kalau udah enakan.
Istirahat aja lagi setelah makan dan minum obat, gak usah urusin rumah dulu.. nanti biar aku kirim asisten rumah tangga yang kemarin buat bersihin rumah. Kamu gak boleh capek

Iya.. aku gak akan capek kok.
Tenang aja sayang, kamu juga jangan lupa makan sama istirahat ya

Iya sayang, ya udah.. aku tidur dulu ya.. kalau ada apa apa, kamu bisa telpon aku kapan aja
Love you

I love you too

Putri kini tersenyum kecil sambil memakan makan siang nya yang sekaligus jadi makan malam untuknya..

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top