168
HAI
LANJUT LAGI
.
.
.
Putri sekarang sudah berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
"Apa keluarga anda tidak datang?"
"Mereka sedang sibuk dan aku tidak mau mengganggu mereka dulu. Aku tinggal menghubungi mereka lewat telepon saja nanti"
"Baiklah, istirahatlah dulu dan kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada anda setelah ini"
"Baik, terima kasih banyak dokter"
Dokter pun keluar dari ruangan putri dan putri mulai memejamkan lagi matanya untuk beristirahat.
Dia sudah menghubungi Dimas untuk memberitahukan bahwa dia sudah berada di ruang sakit agar kakaknya itu tak khawatir lagi terhadap dirinya sekarang. Sementara untuk Chanyeol, putri memutuskan untuk tak menghubungi Chanyeol terlebih dahulu dan menunggu waktu dimana kekasihnya itu sedang tak sibuk seperti sekarang.
Putri masih punya hati dan pikiran untuk tak menambah beban baru pada Chanyeol di saat dirinya sedang menjalani latihan keras yang pasti menguras tenaga baik secara fisik maupun mental nya.
Hingga...
'tuutt tuutt'
"Halo?"
"Puu?"
"Kyungsoo oppa?"
"Ya Tuhan, kamu gak apa-apa kan?"
"Iya.. aku udah di rumah sakit kok sekarang.. tadi aku sempat telpon ambulans, terus di bawa kesini"
"Aku minta maaf gak langsung baca pesan mu tadi"
"Tak apa oppa.. ehm, Chanyeol oppa beluk tahu kan soal ini?"
"Iya.. dia belum tahu sama sekali. Apa kamu yakin gak mau kasih tahu dia soal keadaaan mu sekarang?"
"Aku gak mau dia jadi khawatir oppa.. dia butuh konsentrasi selama latihan nya sama EXO juga kan?"
"Iya juga, itu benar.. tapi, lebih baik kamu hubungi dia segera dari pada dia tahu dari orang lain. Dia pasti gak suka kalau hal itu terjadi"
"Iya oppa.. aku tahu, aku bakal kasih tahu dia nanti kok oppa.."
"Ya udah ya.. aku lanjutin latihan dulu sebentar, kamu istirahat aja ya"
"Iya makasih ya oppa.."
"Hmm"
Bip.
.
.
.
--meanwhile--
Dimas sedang gusar dan sangat cemas sambil terus memandang ponsel nya. Apakah dia akan menghubungi Chanyeol atau tidak..
Dia sudah berjanji pada putri agar tak memberitahu dan menghubungi Chanyeol tapi dia sendiri tak bisa tenang kalau dia tahu putri sama sekali tak ada yang menjaga putri disana selama di rumah sakit.
"Aku harus gimana?"
.
.
--skiipp--
"Yeol, kamu gak hubungi putri dulu?"
"Dia paling udah tidur sih Kyung.. kenapa sih?"
"Coba kamu hubungi dia aja dulu, siapa tahu dia lagi kangen kamu atau pengen apa gitu. Dia bisa aja kan butuh sesuatu tapi gak berani bilang sama kamu karena kamu lagi sibuk"
Chanyeol sempat berpikir sejenak sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menelepon putri malam itu.
'tuutt tuutt'
"Halo sayang"
"Ehmm.. iya Chan"
"Kamu udah tidur ya?"
"Iya.. maaf ya, aku ketiduran"
"Enggak kok.. justru aku malah yang minta maaf karena udah ganggu tidur kamu yaa.."
"Gak apa apa kok.. kamu udah selesai latihan nya?"
"Iya barusan aja, kamu udah makan?"
"Udah sayang.. kamu juga udah makan kan?"
"Iya.. udah kok tadi, kamu.. baik baik aja kan sayang?"
"Iya.. kenapa?"
"Aku kepikiran banget. Maaf ya aku gak hubungin kamu seharian ini.. aku sebenarnya pengen banget telepon kamu, tapi aku takut aku bakal kangen banget sama kamu dan justru gak konsen buat latihan nanti. Tapi, aku juga gak tahu kenapa.. rasanya perasaan aku gak enak banget. Aku gak tenang banget bee"
"Kamu yang tenang, aku gak apa apa.. aku baik baik aja, kamu cukup konsentrasi aja sama latihan kamu ya"
"Beneran?"
"Iya sayang, beneran..."
"Bee.."
"Hmm?"
"Kalau memang terjadi sesuatu sama kamu atau kamu butuh aku atau apapun itu.. kamu bisa kok kasih tahu aku sekarang juga, aku bakal langsung kesana.. serius bee"
"Apa yang kamu rasain sekarang Chan?"
"Aku merasa kamu memang lagi gak baik sekarang"
Putri mengulum senyuman di ujung telepon nya.
"Aku di rumah sakit sekarang"
Degg
Cukup empat kata.. hanya empat kata yang mampu membuat lutut Chanyeol lemas seketika dan membuat jantung nya selalu berhenti berdetak sebentar sekarang.
"Kamu.. dimana?"
"Rumah sakit.. aku tadi sempat jatuh karena kepala aku vertigo."
"Rumah sakit mana? Aku kesana sekarang ya?"
"Gak usah, kamu harus istirahat sekarang"
"Gak.. aku mau kesana, aku harus temenin kamu.. aku-"
"Chan.. sayang, aku mohon dengerin aku untuk kali ini aja"
"Bee.."
"Chan... Aku di rumah sakit sekarang dan aku gak sendirian.. ada perawat yang jagain aku disini dan aku juga dapat perawatan yang seharusnya. Aku minta kamu sekarang buat tenang dan istirahat.. kamu harus istirahat, kamu capek.. kamu baru aja selesai latihan jadi butuh istirahat"
"Tapi gimana sama kamu?"
"Gak gimana gimana Chan, aku gak apa apa.."
"Kenapa kamu bisa vertigo sih? Kamu kecapekan atau apa?"
"Ini karena kecelakaan kemarin.. wajar, kata dokter emang begitu kok"
"Kenapa kamu gak pernah cerita sama aku sih?"
"Ini cuma efek kecelakaan biasa Chan, bukan hal besar yang perlu kamu khawatirin.. aku baik baik aja.. serius deh sumpah sayang"
Chanyeol menghela nafas panjang dan mendengus kesal
"Ada lagi?"
"Apanya?"
"Hal yang kamu tutupi dari aku? Rahasia yang mungkin aku gak pernah tahu sebelumnya?"
"Ada.."
"Apa lagi bee? Apa lagi kebohongan yang kam-"
"Aku cinta kamu.. lebih besar dari nyawa aku sendiri.."
"Apa?"
"Rahasia yang aku simpan selama ini dari kamu yang paling besar.. kenyataan kalau aku jatuh cinta dan mencintai kamu jauh lebih besar di banding kan diri aku dan nyawa aku sendiri Chan... Aku bisa lakukan apapun untuk kamu, untuk membuat kamu bahagia.."
Air mata Chanyeol meleleh mendengar ucapan putri saat ini.
"Ya Tuhan bee.."
"Aku lakukan ini, karena aku gak mau kamu jadi kayak gini sekarang. Khawatir, cemas dan ketakutan juga jadi gak tenang"
"Aku pacar kamu bee.. aku calon suami kamu, jelas aku akan merasa begitu kalau terjadi sesuatu sama kamu bee.. kamu harusnya tahu itu"
"Aku tahu.. makanya aku gak mau kasih tahu kamu dulu tadi.. aku akan tetap kasih tahu kamu, walaupun gak sekarang Chan"
"Jadi kamu mau aku harus gimana sekarang?"
"Istirahat dan gak usah mikirin kondisi aku karena aku baik baik aja sekarang"
"Oke.. kalau itu mau kamu, aku gak akan ganggu kamu buat istirahat dan gak akan khawatir lagi sama kamu"
Bip
.
Chanyeol benar benar emosi dan merasa geram terhadap sikap putri yang terus saja menutupi sesuatu dengan alasan tak ingin membuatnya cemas atau khawatir yang berlebihan.
Apa salahnya jika dia mengkhawatirkan kekasihnya sendiri?
Apa salahnya jika dia takut terjadi sesuatu pada kekasih nya sekarang?
Apa salah jika dia sampai panik, sampai putri harus menutupi hal sepenting dan segawat ini dari dirinya?
"Haiisshhh!! Terserah lah"
Ucap Chanyeol geram sambil mengacak kasar rambutnya.
.
"Maafin aku Chan"
Lirih putri malam itu sambil menahan tangisnya.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top