167

Hai

Lanjut

.

.

.

BRUKK

Tubuh putri yang sudah sempoyongan akhirnya oleng dan kakinya tak lagi mampu untuk menopang tubuhnya.

Hingga...

Putri jatuh dengan kepala membentur pinggiran sofa dan mengeluarkan darah. Tak ada satupun orang yang tahu atau menyadari akan hal itu.

.

.

PRANGG!!!

"Aduhh!!"

"Ya Tuhan Chanyeol, hati hati donk Yeol.. masa bawa kayak gini aja bisa jatuh sih? Kalau gelasnya ini jatuh kena kaki kamu gimana? Bisa luka juga kan?"

Kyungsoo mulai mengomel karena dia melihat Chanyeol menjatuhkan gelas yang akan di bawa ke ruang tengah dorm EXO. Bukan karena gelas nya yang berharga, tapi karena dia khawatir kalau Chanyeol yang justru terluka terkena pecahan gelas.

"Maaf Soo, gak sengaja.. tangan ku kayaknya licin tadi habis cuci tangan"

"Keringin dulu tuh tangan kamu biar gak licin. Bahaya nanti kalau jatuh lagi..."

"Iya.. maaf.."

Chanyeol akan mengambil gelas yang baru sambil mencuci tangan nya saat untuk kedua kalinya dia hampir menjatuhkan kembali gelas yang dia pegang.

"Astaga Yeol, kamu kenapa sih?"

"Gak tahu Soo, aku lagi gak fokus aja kayaknya deh"

"Ya udah sana.. mending kamu ke ruang tengah aja, panggilin yang lain aja dulu. Bilang kalau makanan nya udah siap, kita bakal berangkat latihan habis kita makan"

"Oke..."

Chanyeol lalu beranjak dari dapur menuju ke kamar masing masing member, jujur hatinya entah kenapa jadi sangat tidak tenang dan dia hampir selalu tidak fokus dalam melakukan apapun hari ini.

'mck, aku kenapa sih!! Fokus Yeol, fokus!!'

Gerutu Chanyeol dalam hatinya.

.

.

--meanwhile--

Sementara itu, di apartemen nya.. putri masih tergeletak tak sadarkan diri saat sebuah telepon yang berasal dari kakak nya..

Dimas..

masuk ponselnya berulang kali. Dimas yang ingin memberi kabar kalau dia punya waktu libur selama 4 hari itu akan pulang ke Seoul sebentar untuk menemui putri. Tapi, gadis itu sama sekali tak menjawab pesan maupun telepon nya sedikitpun.

"Adek, kamu kemana sih? Pacaran apa ya sama Chanyeol sampai kakaknya dilupain kayak begini ya Tuhan.."

Dimas akhirnya mendial nomor Chanyeol beberapa kali karena lelaki itu pun tak mengangkat telepon nya atau membalas pesan beruntun yang dikirimkan oleh Dimas sedikitpun.

Membuat lelaki itu yakin kalau Chanyeol dan putri sedang menikmati waktu bersama mungkin selagi mereka di Seoul tanpa dirinya.

.

.

"Uuhh"

6 jam.. selang waktu 6 jam yang akhirnya putri sadar dari pingsan dengan sendirinya. Dia merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit terutama kepalanya yang memang terbentur hingga meninggalkan lebam biru disana

"Uhhmm.. chaann.."

Putri berusaha memanggil siapapun yang mungkin ada disana untuk membantunya bangun dan berdiri. Suaranya benar benar lirih dan hampir tak terdengar, lagipula mau terdengar atau tidak juga.. sama saja karena putri benar benar sendirian sekarang di apartemen nya.

Dengan sisa tenaga yang ada di tubuhnya, dia meraih ponsel yang ada di sana dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari kakaknya.

'tuutt tuutt'

"Adek! Kamu kemana aja sih? Ngilang aja kalau sama Chanyeol ya"

Sembur Dimas begitu mengangkat telepon dari adiknya itu

"Sa..kit.. mas.."

"Halo? Dek? Kamu kenapa? Halo?"

"Aku... Sakit..mas.."

"Astaga, terus gimana? Aduh! Chanyeol disana gak? Kamu dimana?"

"Dia kerja, sibuk.. aku.. di apartemen"

"Ya Tuhan, ya udah.. aku telpon ke Chanyeol dulu bilang kalau kamu sakit ya"

"Jangan.. ja..ngan mas... Kasihan.. aku gak apa apa kok, aku udah baik baik aja.."

Bohong!

Itu adalah sebuah kebohongan saat putri mengatakan dirinya baik baik saja, sementara untuk mengangkat kepalanya sedikit saja dia tak sanggup. Putri bahkan memejamkan matanya karena kepalanya terasa berputar sekarang.

"Dek.. mas tahu kamu bohong, suara kamu tuh kelihatan banget kalau kamu lagi gak bisa apa apa"

"Aku tahu.. aku gak akan bisa bohongin mas.. tapi, aku mohon jangan bilang ke Chanyeol.. dia lagi kerja sekarang, aku gak mau bikin dia tambah terbebani sama kondisi aku sekarang"

Ucap putri dengan terbata-bata

"Tapi kamu butuh dia disana sekarang. Kalau aja ada mas disana, gak akan begini jadinya"

"Aku baik baik aja mas.. mas mau pulang kan?"

"Iya.. mas pulang minggu depan ya"

"Iya.."

"Kamu telpon ambulans aja.. mas mohon dek, oke lah kalau kamu gak mau kasih tahu ke Chanyeol tapi paling gak kamu masih sanggup kan buat telepon ambulans buat dateng dan bawa kamu ke rahim sakit sekarang? Mas mohon.. jangan sampai kamu ambruk kayak gini"

"Iya mas.. ya udah, aku matiin ya.."

"Hmm.. kabarin mas kalau kamu udah di rumah sakit"

Bip

.

Putri menekan nomor 112 untuk meminta bantuan yang benar benar bisa segera datang saat itu. Dia menunggu sambil memejamkan matanya sampai dia tahu kalau ada orang orang yang menggendong tubuhnya untuk keluar dan membawanya ke rumah sakit.

.

.

--skiipp--

Chanyeol terus saja berlatih tanpa henti, bahkan dia hanya bisa punya waktu sebentar untuk meregangkan tubuhnya dan meminum air juga menyeka keringatnya sebelum akhirnya kembali konsentrasi untuk latihan lagi.

"Stop!"

"Kenapa Hyung?"

"Yeol, gerakan kamu bagus sih.. tapi tolong kasih tenaga sedikit. Agak lemah kayaknya"

"Maaf Hyung"

"Gak apa apa.. udah istirahat dulu aja. Biar kalian bisa lebih enak nanti pas latihan lagi"

Ucap pelatih itu sambil mematikan musik yang mengiringi latihan mereka...

"Kamu baik baik aja kan Yeol?"

Tanya Suho pada Chanyeol sambil duduk di samping lelaki itu

"Hmm.. baik kok"

"Dari tadi aku perhatiin, kamu kayak kurang fokus.. gak ada masalah sama putri kan?"

"Enggak Hyung, baik baik aja kok. Mungkin karena masalah aku sama sunbin aja jadi kadang kepikiran gitu"

"Oh.. gak usah dipikirin lagi lah.. udah di urus sama pengacara kita juga kan? Santai aja.."

"Hmm.. iya.."

"..."

"Hyung.."

"Apa?"

"Gak masalah kan ya, kalau aku akhir akhir ini jadi lebih sering ke apartemen kunjuat ketemu putri daripada di dorm?"

"Ah.. itu, kalau boleh jujur sih.. lebih baik kalau kamu di dorm. Soalnya kan kalau ada jadwal mendadak atau apa juga gampang kasih tahu nya. Lebih cepat juga gerakan nya.. tapi, sebenarnya gak masalah juga sih kamu disana.. toh, putri juga bukan tipe cewek yang susah atau manja selagi kamu suka tinggal tinggal seenak nya gitu kan? Dia kayak nya ngerti banget sama kamu dan pekerjaan kamu ya"

"Iya Hyung.. kayak sekarang juga, dia pasti udah tidur sendirian di apartemen aku.."

"Kamu gak chat dia? Mumpung kita lagi istirahat begini?"

"Takut kangen dan jadi pengen cepet pulang kalau aku denger suaranya dia atau nge chat dia Hyung"

"Ya elah, kayak pasangan pengantin baru aja kamu.."

"Ah.. Hyung juga pasti bakal tahu kok rasanya kalau udah punya pacar nanti.."

Suho hanya tersenyum tipis dan meneguk minuman nya sampai habis.

"Udah yuk,latihan lagi biar celetuk selesai nya"

"Hmm.."

"WOYY!! AYO MULAI LAGI!!!"

.

.

kyungsoo menatap ponselnya dan melihat galeri foto di sana. Entah kenapa, dia begitu ingin mengirim pesan pada putri saat tak sengaja melihat foto gadis itu di galeri ponsel nya.

'tuutt tuutt'

Nomor yang anda tuju sedang sibuk atau tidak dapat menerima panggilan. Silahkan hubungi kembali..

"Udah tidur kali ya"

Puu.. kamu udah tidur?

Kyungsooo mengirim pesan pada putri sebelum akhirnya meninggalkan ponselnya begitu saja untuk kembali latihan sebelum dia menyadari bahwa putri sudah membalas pesan nya malam itu

Aku di rumah sakit oppa, kepala aku sakit dan ini aku di bawa ke rumah sakit. Tolong jangan bilang ke Chanyeol ya oppa... Semangat buat latihan nya ya buat oppa sama Chanyeol

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top