163

Hai

Lanjut

.

.

.

"Kamu mau mandi dulu atau mau makan? Atau kamu mau langsung istirahat aja?"

Tanya putri begituereka masuk ke dalam apartemen.

"Mau mandi dulu aja.. sama aku juga agak laper, nanti kita delivery aja. Kamu masih bisa sisain tempat sedikit buat makanan yang aku pesen nanti kan?"

"Hmm.. iya"

"Heyy.. kenapa masih cemberut gitu sih sayang?"

"Enggak.. aku gak apa apa"

"Sayang.. aku beneran udah gak apa apa, jangan cemberut atau pasang muka kayak gitu donk sama aku... Aku gak suka kalau lihat kamu harus muram begitu"

"Ma-"

"Ssstt.. jangan bilang maaf lagi, lebih baik kamu bilang aku cinta kamu atau aku kangen kamu.. atau bilang kalau kamu laper atau ngantuk atau yang lain dari pada kata maaf. Tuan putri nya aku harus tahu kalau dia gak seharusnya mengucapkan kata maaf sembarangan kayak gini"

"Iya sayang.. ya udah, kamu mandi dulu gih sana. Aku siapin baju ganti nya dulu"

"Oke.. senyum nya mana?"

Putri pun tersenyum lembut di hadapan Chanyeol yang membuat Chanyeol mengusak rambutnya pelan

"Aku mandi dulu ya.. kamu jangan kemana mana dan jangan aneh aneh, jangan fangirlingan dan teriak teriak nama nya cowok lain selagi aku mandi"

"Ih.. kapan aku begitu?!"

"Kapan? Perlu aku rekam nih, kapan kamu kayak gitu?"

"Huuufftth iya iyaaaa"

Chanyeol pun beranjak masuk ke dalam kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya yang terasa lengket sekaligus melemaskan otot otot dan syaraf nya yang terasa begitu tegang sejak tadi pagi.

.

.

"Hmm.. di kulkas banyak bahan makanan, uhmm.. dari pada pesen makanan mending masak aja"

Gumam putri santai dan mulai mengikat rambutnya dan menaikkan lengan bajunya untuk persiapan memasak makan malam.

Tumis daging dan paprika dengan sedikit pada hitam, sup ayam, dan jangan lupakan teh hangat dengan tambahan jahe untuk menghangatkan tubuh yang disiapkan khusus oleh putri juga nasi hangat tentu saja.

.

"Sayang, malam ini kita makan apa ya enaknya? Aku bakal pesen-"

Ucapan Chanyeol terhenti begitu dia tak menemukan sosok kekasihnya di dalam kamar uang terlihat begitu rapih. Ada sepasang baju tidur yang sudah di siapkan oleh putri di sana, hingga dengan mudah Chanyeol langsung memakainya tanpa protes atau bertanya.

"Dia kemana sih? Suka banget ngilang kayak gini.. "

Chanyeol melihat ke sekeliling kamar sebelum akhirnya keluar untuk mencari keberadaan putri.

"Sayaaangg..."

Tak ada jawaban, dan hanya ada dua kemungkinan yang paling masuk akal jika sampai putri tak menjawab panggilan Chanyeol saat ini.

Pertama, gadisnya itu memang tak ada di apartemen dan sedang keluar entah kemana.

Kedua, gadisnya itu ada di dalam rumah.. mengerjakan sesuatu entah apa pun itu dan dia sedang memakai headset sambil melakukan kegiatan nya dan sedikit menggerakkan tubuh nya mengikuti irama musik.

Dan ternyata, tepat seperti apa yang Chanyeol pikirkan sebelumnya. Putri sedang memakai headset sambil asyik memasak di dapur. Dia tak hanya menggerakkan tubuhnya tapi juga ikut bernyanyi kecil sambil terus fokus pada masakan nya.

"Masak apa sih.. serius banget, mana wangi banget lagi.. hmm"

Gumam Chanyeol melihat putri dari belakang. Lelaki itu memang tak langsung menghampiri putri karena dia hanya menatap putri dari muka ruang dapur sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Melihat pemandangan yang menurut Chanyeol begitu lucu, menggemaskan sekaligus sangat indah. Karena dia seolah sedang melihat putri sebagai istri yang sedang memasak untuk dirinya yang adalah suaminya.

Grepp

Tak tahan terlalu lama hanya menatap putri tanpa bisa menyentuhnya. Membuat Chanyeol langsung memberikan pelukan hangatnya pada putri secara tiba-tiba.

"Tuan putri lagi masak apa sayang?"

"Masak daging tumis sama sup ayam"

"Kan aku bilang kalau kita bakal pesen atau delivery aja. Kenapa kamu jadi masak? Kamu gak capek emangnya?"

"Chan.. di dalem kulkas itu banyak banget bahan makanan nya.. kalau nanti kita delivery kan harus keluarin uang lagi. Sayang banget kan uangnya. Apalagi, sekali delivery bisa abis berapa won coba? Cuma buat sekali makan aja.. kalau aku masak, uang nya bisa di simpan buat kebutuhan yang lain yang lebih perlu atau di tabung mungkin? Lagipula, masak juga gak butuh waktu yang lama banget kok.. sebentar aja udah selesai.. lebih sehat juga kan?"

Chanyeol hanya mengangguk anggukkan kepalanya terus menerus selagi mendengarkan ucapan putri dan penjelasan panjang gadis itu.

"Kok diem aja sih, cuma ngangguk aja.. kamu gak dengerin aku ya?"

"Denger kok istri ku sayang.. yang paling cantik... Aku dengerin kamu kok dari tadi"

"Beneran?"

"Iya sayang.."

"Apa coba?"

"Kita harus hemat pengeluaran kita, buat masa depan kita nanti"

"Aku udah jelasin panjang lebar gitu masa kamu cuma bilang sesingkat itu sih"

"Ya kan aku cuma ambil inti dari semua ucapan kamu yang panjang banget tadi itu sayang... Bener kan intinya?"

"Iya.. suka suka kamu aja.."

"Hahahaha... Duh, istri aku ngambek nih?"

"Enggak, siapa juga yang ngambek.. masa gitu aja ngambek"

"Senyum donk"

"Ih.. Chan, aku tuh lagi masak. Masa kamu lendotin begini.. nanti kalau masakan aku gosong gimana?"

"Ya udah, terima aja kalau gosong. Emang mau gimana lagi?"

"Ihh.. kalau gosong siapa yang mau makan? Emang kamu mau makan masakan yang gosong?"

"Mau.. asalkan kamu yang masak sih, mau gosong atau gak Mateng atau keasinan juga bakal aku makan kok. Aku kan baik hati, mau rasanya amburadul juga bakal tetap aku makan. Soalnya kan kamu buat nya pakai cinta.. jadi, aku gak akan sia siakan donk, masa istri aku masak capek capek aku anggurin sih?"

"Dasar kardus"

"Apa? Kardus? Maksudnya?"

"Enggak, gak maksud apa apa"

"Bee, jangan pakai bahasa Indonesia yang aku gak ngerti apa rotinya gitu donk. Maksudnya apa tadi?"

"Gak ada, biasa aja kok"

"Bohong ya.. aku kelitikin nih kalau gak mau bilang.. apa sih.. hayooo apa hayooo...ngaku gak?"

"Ihh.. apa sih Chan, geli ih.. udah nanti ini tumpah chanyeol ih!"

"Ya udah, aku nyerah.. apapun itu terserah aku anggap itu sebagi pujian kamu buat aku"

"Huuu maunya, udah ah.. duduk sana, ini udah matang masakan nya"

"Mau aku bantuin gak?"

"Bawain piring sama gelas nya aja ya"

"Siap sayang"

Chanyeol pun akhirnya membantu membawakan piring dan gelas gelas nya ke meja makan dan juga sup ayam yang memang wadahnya cukup besar dan berat.

Mereka melewati makan malam dengan banyak canda tawa dan obrolan yang mungkin kurang bermanfaat dan lebih menjurus ke arah Chanyeol yang terus merayu putri dan membuat putri kadang tersipu malu atau bahkan marah marah karena terkadang Chanyeol terus menggodanya sampai gemas.

"Bee.. ngantuuukk"

"Uuhh.. pacar aku ngantuk ya, bentar ya.. aku cuci piring dulu sama beresin meja makan. Nanti aku susulin ke kamar ya.."

"Aaaahhh.. gak mau.. mau sekarang beeeee"

Rengek Chanyeol sambil menghentak hentakkan kakinya dan mempoutkan bibirnya.

"Iya iya.. bibirnya biasa aja donk"

"Kenapa? Pengen cium ya? Nih, cium aja"

"Hiii.. dasar kardus!!!"

"Sayang! Kardus tuh apa???"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Tolong VOMMENT terutama komentar nya karena supaya aku tahu part baru sudah bisa terbaca atau belum

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top