161

Hai

Lanjutkan

.

.

.

Putri masih terus menunggu di depan kantor polisi saat kemudian sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya.

Suho...

Putri mengernyitkan keningnya dan langsung keluar dari kerumunan untuk mencari tempat sepi dan mengangkat telepon dari Suho.

"Halo?"

"Puu.. kamu dimana?"

"Aku.. itu, aku.. di.."

"Aku tahu kamu ada di depan kantor polisi sama EXO-L yang lain kan?"

"Oppa.."

"Putri.. Chanyeol sama sekali belum tahu tentang ini"

"M-maksud oppa?"

"Aku mohon kamu pulang sekarang, aku tahu kamu mau kasih dukungan untuk Chanyeol dan aku.. tapi, aku yakin bukan ini yang Chanyeol ingin kamu lakukan sekarang. Ini udah hampir larut malam putri. Tolong pulang.."

"Tapi.. aku gak sendirian disini oppa"

"Puu, kalau aku bisa.. aku juga mau meminta semua aeri kami untuk pulang sekarang karena ini sudah malam. Aku tak ingin salah satu dari kalian sakit atau terluka hanya karena menunggu di depan kantor polisi dalam kondisi sedingin ini.. terutama kamu.. kamu adik aku, jadi aku mohon kamu pulang ya.."

Putri diam dan menahan tangisnya, dia tak ingin pulang...

"Puu.. kamu masih anggap aku sebagai kakak kamu kan? Kamu juga masih jadi aeri kami yang baik kan putri?"

"Iya oppa.."

"Kalau begitu, tolong dengarkan oppa baik baik dan turuti ucapan oppa. Kamu harus pulang ke rumah sekarang dan tunggu Chanyeol disana.. dia akan pulang ke tempat mu malam ini, aku pastikan itu. Saat dia pulang, aku harap kamu bisa melakukan tugasmu sebagai kekasih sekaligus calon istri yang baik untuk dia dan membuat nya nyaman setelah hari yang melelahkan seperti ini. Kamu bisa melakukan itu kan?"

"Iya oppa.."

"Aku akan sangat berterima kasih jika kamu benar benar bisa membantuku membuat hati Chanyeol kami jadi lebih tenang setelah hari yang berat yang harus dia jalani sekarang. Juga jika kamu masih mau mendengarkan ucapan ku.."

"Aku mau oppa.."

"Jangan pulang sendirian, aku sudah menelepon supir dan mobil untuk mengantarkan kamu pulang ke rumah dengan selamat. Pakai pakaian hangat kamu dan segera ke gerbang belakang karena mobilnya sudah menunggu disana."

"Oppa..."

"Ya.. kamu mau bilang sesuatu?"

"Apa Chanyeol baik baik aja?"

"Aku harus jujur padamu kan?"

"Iya.."

"Tak ada orang yang akan tetap baik baik saja saat dia berhadapan dengan hukum seperti sekarang. Terlebih, ini adalah kali pertama untuk Chanyeol menjalani dan menghadapi hal semacam ini. Tapi.. aku pastikan aku akan menjaga dia sebaik mungkin selama dia ada disini dan kapanpun itu.. tugas kamu adalah melakukan hal yang sama, di saat aku tak bisa melakukan nya.. kamu mau bantu aku untuk itu kan?"

"Iya oppa.. aku minta maaf, aku sudah menyusahkan oppa"

"Gak perlu minta maaf, pulang sekarang ya.."

"Iya.."

Bip

.

.

Sambungan telepon diputus dan putri segera menuju ke gerbang belakang kantor polisi untuk menemukan mobil yang sudah dikirimkan oleh Suho. Sebuah mobil hitam dengan salah satu supir EXO yang ada di dalamnya.

Diam diam, Suho memperhatikan putri sejak tadi dari atas jendela ruang interogasi berada. Dia mengawasi pergerakan gadis itu hingga dia tahu pasti bahwa gadis itu benar benar sudah pulang ke rumah dan mengikuti setiap kata katanya.

"Hyung.."

"Eh.. kenapa Yeol?"

"Ngapain dari tadi disini terus?"

"Enggak, aku hanya sedang memperhatikan aeri kita"

Ucap Suho, dari dalam hatinya dia ingin memperlakukan semua aeri nya sama dengan cara yang dia lakukan pada putri. Tapi, keterbatasan ijin dari pihak manager dan management akan membuat nya tak bisa melakukan itu. Hingga, dia hanya bisa mengirimkan truk makanan dan kopi untuk EXO-L dan juga beberapa wartawan yang masih setia menunggu di luar. Juga membagikan sarung tangan karena cuaca yang dingin disana.

"Apa gak apa mereka menunggu di sana selama ini?"

"Aku harap ini cepat selesai, agar mereka juga bisa cepat pulang. Aku khawatir"

Ucap Suho yang di angguki Chanyeol, mereka menyimpan rasa cemas yang sama pada fans mereka diluar sana.

.

.

.

--meanwhile--

"Terima kasih banyak.."

Ucap putri yang di angguki oleh supir itu. Gerakan nya yang akan turun dari mobil terhenti sejenak saat sang supir memanggilnya kembali

"Maaf nona.."

"Ada apa?"

"Ada titipan dari Suho"

Ucap sang supir dan mengangsurkan sebuah plastik yang berisi beberapa makanan cepat saji dan coklat hangat.

Aku tahu kamu belum sempat makan, EXO-L yang lain juga sedang menikmati hidangan yang sama dengan mu sekarang. Makanlah yang banyak dan siapkan tenagaku untuk menyambut rengekan manja dari Chanyeol malam ini ya...

Sebuah tulisan yang kemungkinan besar bukan di tulis oleh Suho tapi dari pihak toko, dengan kata kata yang dikirim langsung oleh Suho membuat putri mengukir senyum nya hangat...

"Makasih oppa.."

Gumam putri lirih...

Dan dia pun segera turun dari mobil dengan menenteng tas itu dengan riang. Dia mulai berhitung di kepalanya pukul berapa kira kira Chanyeol akan datang dan apa yang akan dia siapkan untuk menyambut kekasihnya itu malam ini.

.

.

--skiipp--

Sunbin dan Chanyeol sekarang masih berhadapan satu sama lain, tapi.. ini sungguh diluar dugaan dan Chanyeol sendiri bahkan begitu terkejut saat dengan lancar dan gamblang nya sunbin mengakui bahwa lelaki yang ada di foto itu memang bukan Chanyeol melainkan sang manager.

"Aku.. mencintai Chanyeol, itu alasan kenapa aku melakukan hal semacam ini. Aku tahu, aku salah.. tapi aku tak bisa menahan perasaan ku sendiri sekarang lebih jauh lagi..."

Chanyeol geram dengan alasan yang diucapkan sunbin sekarang

"Kalau kamu mencintai aku, kamu gak akan menghancurkan aku dan membuat nama baikku rusak. Kamu harusnya bisa menghormati keputusan ku sunbin.."

"Kenapa kamu gak ngerti juga sih Yeol.. aku cinta sama kamu.. kenapa kamu gak mau tahu posisi aku juga disini yang sakit banget waktu lihat kamu justru memilih gadis lain dibanding kan aku? Gadis yang bahkan mungkin.. hampir tidak pantas untukmu.."

"Kalau putri bukan gadis yang pantas, lalu menurut kamu? Kamu yang lebih pantas untuk aku begitu?"

"Yeol.. aku mohon.."

"Aku mohon sunbin, jangan buat diri kamu jauh lebih sakit dan lebih rendah dengan memohon padaku seperti ini... Biarkan aku dan putri bahagia.. apa permintaan maafnya padamu itu belum cukup?"

"Dia hanya ingin mencari muka di depan mu kan? Awalnya aku sempat larut dan ikut menyesal, tapi aku pikir.. dia pasti sudah merencanakan semuanya untuk bisa mengambil hati kamu lagi.."

Chanyeol tersenyum sinis

"Kamu pikir.. aku akan mengijinkan dia melakukan itu? Meminta maaf padamu begitu? Aku bahkan gak pernah memberi dia ijin untuk bertemu dengan mu walau cuma sebentar.. tapi, apa yang dia lakukan padamu itu di luar kendaliku..."

Sunbin tampak sedikit terkejut, jika ucapan Chanyeol benar.. maka gadis itu bertemu dengan nya tanpa diketahui oleh Chanyeol.. yang artinya, permintaan maafnya pun adalah sebuah ketulusan dari hatinya.

"Kalau kamu berpikir bahwa aku akan meninggalkan putri begitu saja.. itu gak akan mungkin. Sampai kapanpun itu tidak akan pernah terjadi.."

Ucap Chanyeol langsung tepat di hadapan sunbin

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top