157
Hai
Lanjut lagi yuk
.
.
.
Putri perlahan mulai mendekat ke arah Chanyeol yang sedang tertidur pulas di sana. Gadis itu memandang lekat wajah kekasih nya. Lelaki yang begitu dia cintai selama ini, yang mengisi segala rongga kehidupan nya, yang menjadi nafas untuknya, yang menjadi sandaran nya selama ini...
Guratan lelah begitu kentara di wajah itu, segala beban dan masalah yang bisa saja di hadapi oleh Chanyeol namun tetap di simpan Chanyeol sendiri dalam diamnya... Seolah segalanya baik baik saja dan dirinya juga akan baik baik saja..
Sebuah rasa menyebar di seluruh hati putri sekarang.. rasa bersalah yang begitu besar, betapa dia begitu egois dan sering mementingkan perasaan nya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain termasuk Chanyeol sendiri. Bagaimana selama ini, Chanyeol begitu mencoba dan berusaha sekuat tenaga untuk memahami dirinya hingga tanpa putri sadari, itulah cara Chanyeol menunjukkan rasa cinta nya pada putri selama ini.
Air mata langsung mengalir, meleleh hingga bulirnya terlihat menuruni kedua pipi putri dari kedua kelopak matanya. Dengan menahan suara isakan dari bibirnya... Putri menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. Dia terus merutuki dirinya sendiri yang masih saja meragukan rasa cinta Chanyeol atau bahkan meragukan kesetiaan lelaki yang ada di hadapan nya.. mempertanyakan segala apa yang Chanyeol berikan dan bahkan dirinya sendiri belum bisa memberikan apapun untuk membahagiakan lelaki itu... Sampai saat ini...
Brukk..
Grepp
Putri memeluk Chanyeol yang masih tertidur dan menangis kencang dalam pelukan lelaki itu, tanpa satu kata pun yang terucap disana.. hanya sebuah isak tangis yang menunjukkan betapa besar rasa bersalah yang melingkupi hati gadis itu sekarang.
"Bee... Sayang?"
Chanyeol terbangun saat merasakan ada seseorang yang memeluknya erat, dia kembali terkejut begitu melihat sosok gadis nya yang sedang menangis memeluk dirinya sekarang.
"Chaaann..."
Tangis putri terus saja keluar, bahkan di saat Chanyeol sendiri sudah bangkit dan segera meluk putri dalam dekapan hangatnya pun.. tangis putri tak sedikitpun terhenti.
"Sayang... Kamu kenapa?"
Putri hanya menggeleng cepat dan kembali menangis.
Chanyeol sendiri akhirnya hanya terdiam dan membiarkan putri menumpahkan segala tangisnya dalam pelukan hangatnya dan memberikan akses yang besar untuk putri menggunakan dada bidang nya sebagai sandaran yang kuat untuk putri menangis sekarang.
"Ssstt.. sayang.. sstt.. cup cup cup sayang"
Ucap Chanyeol sangat lembut dalam bisikan nya di telinga putri saat ini.
"Ma-aaff.. maafin.. aku.."
Chanyeol lebih mengeratkan lagi pelukan nya dan dia hanya mengangguk kecil tanpa mengucapkan apapun yang mungkin bisa membuat putri jadi lebih tidak nyaman sekarang.
Jari jari Chanyeol pun menelusup ke uraian rambut putri yang di biarkan tergerai dan jujur... Itu membuat putri merasakan kenyamanan yang luar biasa sekarang.
.
.
--Skiipp--
Setelah beberapa saat, ternyata putri masih belum terlalu bisa mengendalikan tangisnya walaupun memang sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya. Air matanya masih saja mengalir dengan suara sesenggukan yang begitu menyakitkan d dengar oleh Chanyeol sekarang.
"Ada yang nyakitin kamu bee?"
Putri menggeleng
"Mau cerita sama aku sekarang?"
Tanya Chanyeol sambil mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi putri dengan kedua ibu jarinya.
Putri hanya diam, dia sama sekali tidak bisa dan mampu menjawab pertanyaan chanyeol sekarang.
"Gak apa sayang.. kalau kamu belum mau cerita juga gak masalah, aku gak akan paksa kamu sekarang kok"
Sungguh, Chanyeol tulus mengatakan hal itu dari hatinya yang paling dalam
"Ma-aaff..."
"Minta maaf sama aku?"
Putri mengangguk kecil
"Kenapa? Untuk apa?"
"Aku.. gak bisa jadi wanita yang baik buat kamu Chan, aku selalu aja egois dan suka cemburu.. aku juga selalu marah marah dan sebel kalau kamu deket sama perempuan lain. Aku gak pernah bisa ngertiin gimana susah nya kamu, capeknya kamu selama ini.. juga gimana beratnya setiap hari yang kamu jalani.. aku selalu aja minta kamu buat ngertiin aku.. aku jahat sama kamu Chan.. aku gak bisa jadi perempuan yang baik dan pantas buat kamu.. aku-.."
Grepp
Chanyeol segera mendekap tubuh putri lagu dan mengecup puncak kepala gadisnya yang masih terisak
"Ssttt.. jangan bicara omong kosong kayak gitu sayang, siapa yang bilang kalau kamu begitu?"
"Aku.. aku yang bilang.."
Chanyeol menghela nafas panjang, dia mencoba memahami situasi putri saat ini. Ada sesuatu yang membuat putri pasti sampai memikirkan hal yang semacam ini sekarang
"Aku mau bicara secara realistis dan kenyataan sekarang. Kamu mau dengar?"
Putri mengangguk kecil
"Kekasihku memang wanita yang egois dan pencemburu, dia gak akan segan untuk marah dan bahkan mendiamkan aku kalau aku sampai ketahuan dekat dengan perempuan lain.. tapi.. apa aku patut untuk marah sama kekasih aku kalau itu adalah cara dia menunjukkan cinta nya sama aku? Dan gimana bisa kamu berpikir kalau kamu adalah perempuan yang egois dan gak pernah mengerti keadaan aku dan kesulitan yang aku jalani? Disaat kamu sendiri gak pernah protes atau mengeluh sedikitpun sama aku dan menerima bahwa kita gak bisa punya waktu banyak kayak orang lain untuk berdua, kita gak bisa kencan seperti yang dilakukan orang lain, juga.. bahkan kamu menahan segala perasaan rindu kamu ke aku di saat aku baru aja selesai konser atau perform dengan minta aku untuk langsung tidur dan istirahat, meskipun kamu masih mau cerita banyak sama aku? Di saat kamu mau menunggu aku sampai larut malam dan hampir pagi hari di depan televisi cuma buat peluk aku setiap aku pulang kerja dan capek?"
"Aku lakuin itu karena aku kan sayang sama kamu"
"Benar.. itu semua karena rasa sayang kamu ke aku, jadi.. gimana bisa perempuan sekeren dan sebaik itu justru menganggap diri nya sendiri jahat dan gak pantas buat aku?"
"..."
"Kalaupun kamu menuntut aku untuk mengerti kamu, itu wajar sayang.. kita ini menjalani hubungan berdua. Kamu harus mengerti aku dengan segala keterbatasan yang aku punya. Begitu juga dengan aku yang akan mengerti kamu dengan semua keterbatasan yang kamu punya. Aku gak akan menuntut kamu untuk selalu jadi yang terbaik dan selalu jadi sempurna buat aku bee.. karena aku juga gak bisa melakukan itu, aku gak selamanya akan bisa jadi Chanyeol yang sempurna dan yang terbaik buat kamu.. aku hanya bisa berusaha sekuat mungkin untuk melakukan yang terbaik untuk kamu, bukan berarti aku langsung jadi yang terbaik di mata kamu.. atau orang lain"
"Kamu.. gak kecewa sama aku?"
"Gak ada alasan untuk aku kecewa sama kamu bee.."
"Kamu gak capek sama aku?"
"Apa kamu pernah capek sama aku?"
Putri menggeleng dengan cepat
"Itu juga yang aku rasakan sama kamu, kamu gak pernah buat aku capek. Tapi kamu adalah tempat aku melepaskan semua rasa capek aku"
Putri masih saja terisak
"Maaf.. kalau aku pernah nyakitin kamu.."
"Gak perlu minta maaf sayang.. apapun itu, ada yang lebih menyakitkan buat aku sekarang.. dan itu adalah melihat kamu menangis kayak sekarang. Hati aku sakit kalau air mata kamu harus keluar bee.."
Putri yang menunduk dibuat menatap mata Chanyeol dengan tangan Chanyeol yang menangkup wajah putri dan menghadapkan wajah putri tepat di kedua matanya.
Ibu jari Chanyeol perlahan bergerak untuk menyeka air mata putri yang mengalir deras.
"Menyakitkan kalau aku harus melihat air mata kamu sayang.. tolong jangan nangis lagi ya"
Putri mengangguk cepat, dan Chanyeol mencium kedua mata putri yang sudah basah dengan air mata.. setelahnya dia mengecup kening putri. Dan secara tiba tiba Chanyeol mengangkat tubuh putri dan menempatkan nya di pangkuan Chanyeol hingga mereka berhadapan dengan putri duduk di pangkuan Chanyeol, tangan Chanyeol memeluk pinggang putri dan mengeratkan tubuh mereka. Lelaki itu menempelkan keningnya dan kening putri hingga ujung hidung mereka bersentuhan
Cupp
Ciuman lembut itu mendarat di bibir putri
"Aku cinta kamu selamanya"
Cupp
Chanyeol lalu kembali melumat bibir kecil itu dengan satu tangan menahan tengkuk putri dan memperdalam ciuman mereka. Sementara satu tangan lagi mengeratkan pelukan nya di pinggang putri.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Udah baper belum?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top