15

Oke lanjut ya
.
.
.

"Enggak... Putri harus kuat... Gak boleh kayak gini, putri harus kuat..."

Putri yang tadinua sudah mengiris pergelangan tangannya tiba2 tersadar. Dengan tubuhnya yang mulai melemah dia berusaha mengambil kotak p3k dan mengobati dirinya sendiri

"Ssssttt... Sakiiitt..."

Putri menekan darah yang keluar dari tangannya, yang untungnya luka yang dibuatnya tak terlalu dalam

.
.
.

--skiipp--

'tuuutt tuutt'

'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan'

"Putri... Kenapa aku kepikiran kamu ya tiba2 begini..."

"Angkat telponku putri..."

Chanyeol terus menerus berusaha menghubungi putri, namun hasilnya nihil

Tak ada satupun jawaban dari telponnya dan juga balasan dari dan singkat yang dikirimkan olehnya

"Yeol... Lagi telpon siapa?"

"Enggak, bukan siapa2 kok"

"Jujur aja yeol, siapa? Cewek itu? Kalau iya pun kita gak akan rebut dia dari kamu kok"

"Iya Hyung... Itu dia, aku khawatir sama dia"

"Hubungan kalian tuh apa sih? Pacaran? Atau baru deket? Atau apa sih?"

"Teman, mungkin..."

"Kok mungkin sih?"

"Aku sendiri masih bingung Hyung. Aku nyaman aja ngobrol sama dia, nyambung dan aku juga ngerasa gak terlalu suka kalau dia sama cowok lain"

"Terus dianya gimana?"

"Dia... Udah punya calon suami"

"Ha??? Kamu suka sama calon istrinya orang Yeol? Gila kamu?!"

"Mck,dengerin dulu Hyung. Calon suaminya udah meninggal Hyung, dia tentara dan tewas di Medan perang di Palestina"

"Kata siapa?"

"Putri sendiri yang cerita"

"Putri? Namanya putri?"

"Iya namanya putri, perempuan yang waktu itu gak sengaja nabrak aku di bandara"

"Terus?"

"Ya gitu Hyung, aku bingung.. aku gak mau terlalu cepat nyimpulin perasaan aku ke dia. Tapi jujur aku lagi khawatir banget sama dia sekarang gak tahu kenapa"

Member EXO yang mendengar itu hanya terdiam, mereka mungkin memahami kebingungan dan kacaunya perasaan chanyeol saat ini.

"Kamu coba hubungin dia lagi. Tapi tenang ya"

.
.
.

"Astaga adek!!!"

"Massss..."

"Kamu ngapain harus kayak gini sih dek. Kamu bodoh tahu gak kalo ngelakuin begini karena cowok kaya Fariz"

"Maaf... Aku.."

Dimas memeluk adiknya, dia berusaha menenangkan adiknya yang menangis sambil tangannya menyentuh pergelangan tangan putri yang terluka

"Kita ke rumah sakit sekarang"

"Gak usah... Aku gak mau"

"Gak ada protes, ikut mas sekarang!"

Dimas yang baru saja pulang dari Indonesia dan menemukan adiknya melakukan hal gila itu sekarang membawa adiknya ke rumah sakit

.
.
.

"Dengerin mas ya dek, tolong jangan ngelakuin hal gila kaya tadi lagi. Kamu gak kasian sama mas? Kalo kamu kenapa2 mas gimana? Cuma kamu satu2 nya keluarga mas setelah kepergian orang tua kita"

"Maafin aku mas.."

"Lagipula, cowok itu ga pantes kamu tangisin bahkan kamu sampai kayak gini. Masih banyak kok cowok yang jauh lebih baik dari dia"

Putri hanya diam, yang dikatakan Dimas memang benar. Tapi, hatinya tak bisa semudah itu menerima semua yang terjadi. Dia sudah terlalu dalam mencintai Fariz

Selama bertahun-tahun putri hanya menjaga hatinya untuk satu orang yaitu Fariz

Yang sekarang justru menjadi milik orang lain, milik sahabatnya sendiri

.
.
.

'tuuutt tuutt'

"Halo oppa"

"Putri... Kamu dimana? Kenapa telponku gak kamu angkat daritadi?"

"Maaf oppa, aku ketiduran tadi. Ada apa?"

"Ah.. enggak kok. Aku cuma pengen telpon aja, kamu ga papa kan?"

"Iya aku baik baik aja kok oppa"

"Ya udah kalo kamu baik baik aja. Aku tadi khawatir aja sama kamu"

"Ehmm oppa"

"Aku tutup dulu ya, mau perform. Kamu liat aku di tv ya"

"Iya oppa"

Putri memandang ponselnya, dia menghapus semua foto Fariz dari ponselnya dan mematikan ponselnya setelah itu

.
.
.

Gaje ya ceritanya?

LANJUT GAK?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top