148
Hai
Lanjut lagi
.
.
.
Pagi menjelang ketika suara getar ponsel putri membuat gadis itu terbangun dari tidurnya. Dan pemandangan yang di hadapannya sungguh luar biasa berbeda dari yang sebelumnya dia banyangkan.
Chanyeol..
Kekasihnya itu kini sedang tidur dalam posisi tengkurap dan memeluk guling sambil menghadap ke arah putri, bibirnya sedikit manyun dan dan kakinya yang panjang itu sudah hampir memenuhi seluruh ranjang. Dia terlihat begitu lelah sekarang, membuat putri tersenyum tipis melihatnya. Bahkan, saat jari kecil putri mengusap lembut rambut Chanyeol pun kekasihnya itu tak bergerak sedikitpun. Hanya dengkuran halus yang terdengar dari deru nafasnya.
Dengan perlahan putri bangun dan membenarkan selimut yang sudah acak acakan. Dia segera membuka lemari dan mencari baju yang ternyata memang sudah disiapkan oleh Chanyeol. Pilihannya jatuh pada kemeja berwarna biru Dongker yang ukurannya sangat panjang hingga ke lutut putri, dengan lengan yang panjang dan kerahnya..
Kancing kemeja yang tak penuh dan membentuk kerah V membuat nya sedikit terbuka di bagian atas, setelah nya.. putri memilih celana panjang untuk memadukan nya.
Dan setelah memilih baju juga mengambil handuk. Putri segera masuk ke kamar mandi dan memutuskan untuk memakai lulur yang kebetulan dia bawa di tas nya.
Lulur khas Indonesia yang memiliki wangi rempah..
.
.
--skiipp--
"Hmm.. masak apa ya? Wooaahhh.. komplit banget isinya.."
Putri membuka kulkas dan menemukan banyak sekali bahan masakan untuk mereka di dalamnya. Ada ayam, sayuran, buah buahan dan juga banyak jenis minuman ringan disana. Terlihat bagaimana Chanyeol menyiapkan segalanya untuk putri, bahkan bahan makanan kesukaan putri pun banyak terdapat di dalam nya.
Diam diam, putri tersenyum kecil melihat isinya
"Ayo masak..."
Putri pun menyibukkan dirinya di dapur untuk menyiapkan makanan sambil memasang headset di kedua telinga nya, mendengarkan lagu lagu EXO yang begitu di sukai nya.
.
.
Hampir 1 jam waktu yang putri butuhkan untuk menyiapkan sarapan pagi itu, ada scrambel egg dengan daging cincang, tumis sayuran dan roti bakar juga susu coklat dan jus buah kesukaan nya dan juga Chanyeol, putri melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan waktu pukul 9 pagi dan Chanyeol sama sekali belum bangun dari tidurnya.
"Chan.. sayang..."
Putri mengusap wajah kekasihnya itu seraya memanggil nama Chanyeol beberapa kali untuk membangun kan Chanyeol.
"Sayang.. bangun yuk, udah siang lho. Sayaaangg.. ayo bangun, kamu gak kerja apa?"
"Hmmhh.. 5 menit lagi.."
"Ayo bangun sayang, nanti kesiangan. Kamu emang gak ada jadwal?"
"Gak ada, 5 menit lagi bee.. masih ngantuk"
"Ayo bangun sayang, nanti gak ada ya jatah buat cium cium kalau kamu gak mau bangun sekarang"
Seketika, Chanyeol membuka matanya dengan malas dan bangkit sambil menguap lebar
"Hoooaaammhh.. curang!"
Rutuk Chanyeol sambil menguap karena dibangunkan secara paksa dan tidak manusiawi menurut Chanyeol pagi ini. Tapi, ditukangi Chanyeol berubah dengan senyum saat putri membawakan secangkir kopi hangat untuknya pagi ini. Tepat di hadapan nya begitu dia membuka matanya.
"Selamat pagi Chanyeol sayang.. aku buatin kopi buat kamu pagi ini"
Hal semacam ini adalah pertama kalinya bagi Chanyeol sepanjang hidupnya, bahkan ibu dan kakaknya saja belum pernah memperlakukan dirinya semacam ini.
"Ini buat aku bee?"
"Ehmm.. gimana ya? Harusnya sih, ini buat kamu.. tapi, kayaknya kamu gak suka aku bangunin pagi pagi buat minum kopi, ya.. jadi... Buat aku aja ya kopinya"
"Jangan bee.. kan aku cuma bilang 5 menit lagi bee.. aku kan gak bilang aku gak mau kopinya..."
"5 menit nya orang ngantuk itu bisa sampai 1 jam sayang.."
"Hehehe..."
"Nih, di minum dulu selagi masih hangat ya sayang, tapi pelan pelan"
"Iya bee.."
Selagi chanyeol meminum kopinya, putri menyisir rambut Chanyeol yang berantakan dengan jari jarinya. Membuat rambutnya yang acak acakan jadi cukup rapi dan tertata.
"Lagi bee"
"Apa? Kopinya?"
"Bukan.. di usap usap lagi kepalanya. Enak... Hehehe"
"Yeuu.. mandi dulu sana, aku udah siapin sarapan buat kita berdua. Kamu mandi dulu selagi aku beresin kamar dan siapin baju buat kamu.."
"Kamu udah masak?"
"Iya.. kenapa? Gak boleh?"
"Bukan gak boleh kok, aku cuma kaget aja. Kamu emang bangun jam berapa?"
"Kamu gak perlu tahu, udah sana cepetan mandi. Aku gak akan sarapan kalau kamu gak bareng sama kamu"
"Siap tuan putri!"
Chanyeol pun segera menghambur ke dalam kamar mandi sementara putri membereskan kamar mereka dan juga menyiapkan baju untuk Chanyeol. Setelahnya, putri keluar dan menyiapkan sarapan di atas meja makan di apartemen itu. Dia membuka semua jendela dan pintu geser agar udara pagi itu bisa masuk ke dalam ruangan.
.
.
Grepp
"Kamu lagi apa?"
"Lagi siapin sarapan sayang"
"Jangan kecapekan, aku kan mau kamu disini buat jadi istri aku.. bukan asisten rumah tangga yang ribet ngurusin urusan rumah, kamu cukup dandan yang cantik dan nunggu aku pulang, atau.. kamu mau belanja atau shopping juga gak apa"
"Terus yang beresin rumah, masak sama cuci baju siapa?"
"Asisten rumah tangga, nanti aku cariin yang pas buat urusin rumah.."
"Gak boleh, apalagi kalau cewek"
"Kenapa?"
"Nanti dia naksir kamu atau kamu naksir dia... Malah bahaya, bisa terancam aku di rumah"
"Hahahaha.. ya gak mungkin lah sayang, umurnya aja sama kayak umur ibu aku.. masa iya mau naksir? Aneh aneh aja kamu. Dia juga punya suami dan anak juga kok"
"Kok kamu tahu?"
"Dia asisten nya mamah yang dikirim kesini sama mamah, buat urusin menantu kesayangan dan anak kesayangan nya"
"Ohhh.. hehehe.. kirain"
Chanyeol mengecup pipi putri sekilas sebelum akhirnya duduk di meja makan untuk sarapan bersama dengan putri.
Suasana pagi itu benar benar menyenangkan, sampai Chanyeol membahas sesuatu yang membuat putri terdiam
"Ponsel kamu aku ganti dulu ya.. aku bakal bawain ponsel baru sama nomor baru nanti, untuk ponsel yang lama.. aku bakal bawa ke manager EXO hari ini dan aku akan buat tuntutan resmi untuk sunbin"
"Kamu.. serius tentang itu Chan? Apa gak akan masalah kalau kamu pinyabamsalah hukum sama dia?"
"Gak apa apa, ini bukan hanya urusan tentang hubungan kita yang hampir hancur karena perilaku nya dia, ini juga karena dia udah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baik aku. Kalau aku diam dan membiarkan dia terus begini. Yang ada bukan hanya kamu yang akan di serang sama dia.. tapi bisa aja fans dan keluarga aku juga terluka"
"Apa.. ini gak akan berpengaruh ke karier kamu chan? Aku takut kalau nanti, kamu jadi bermasalah padahal waktu ini kan EXO lagi ada dipuncak.."
"Justru karena itu sayangku.. makanya aku gak mau ambil resiko terlalu lama lagi buat ambil tindakan ini. Aku bakal diskusi sama manager Hyung dan Suho Hyung untuk masalah ini. Kamu gak usah khawatir"
"Aku gak bisa bantuin kamu?"
"Bisa.. cukup tutup telinga dan mata kamu dari banyak nya omongan gila di luar sana tentang hubungan kita atau yang akan merusak hubungan kita. Percaya aku dan tunggu aku selesaikan semuanya. Aku bakal libatin kamu, kalau memang itu sudah benar benar di perlukan. Selagi aku bisa tangani sendiri.. aku gak mau melukai kamu lagi lebih jauh untuk ini"
"Iya Chan..."
"Sayang.. kamu gak marah kan?"
"Aku cuma pengen bantuin kamu Chan, aku gak mau nyusahin kamu terus. Walaupun kamu selalu bilang kalau kamu gak keberatan atau apapun.. tapi, sejujurnya.. aku merasa aku selalu jadi beban buat kamu. Aku pengen nolongin kamu.."
Chanyeol berlutut di hadapan putri
"Bee.. cukup kamu doain aku dan ada disini sama aku.. itu udah sangat membantu. Kamu gak memberatkan siapapun termasuk diri ku.."
Cupp
Chanyeol mencium lembut bibir ranum milik putri dan melumat nya.
"Aku cinta kamu"
"Aku juga cinta kamu"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top