145

Hai

Ayo lanjut lagi

.

.

.

"Kamu mau makan apa?"

"Nanti aku masak buat kamu aja ya di apartemen aku.. kemarin Noona baru belanja buat kebutuhan disana"

"Kamu yang mau masak?"

"Iya sayang"

.

.

Dalam perjalanan menuju ke apartemen, Chanyeol sengaja meminta putri untuk tidur karena melihat wajah kekasihnya itu begitu pucat dan terlihat sangat lelah.

"Tapi Chan.. aku mau temenin kamu"

Rengek putri sambil menggoyangkan tangan Chanyeol yang ada di kemudi mobil saat mereka baru akan berangkat ke apartemen. Chanyeol sendiri justru geli melihat tingkah menggemaskan dari kekasihnya yang sudah mempoutkan bibirnya sambil merengek manja seperti sekarang.

Chanyeol menoleh dan menghadapkan tubuhnya ke putri

"Kenapa emangnya kalau tidur? Kan aku tetep disini sama kamu.."

"Tapi kan aku pengen ngobrol sama kamu, bercanda sama kamu, nyanyi nyanyi sama kamu, pegang tangan kamu, terus juga.."

Chanyeol tersenyum lagi dan memegang dagu putri dan mengusap lembut pipi kekasihnya itu.

"Sayaaangg.. malam ini tuh kamu cerewet banget. Kamu bener bener gak.mau tidur cuma karena mau nemenin aku sampai ke apartemen? Jauh banget lho.."

"Cuma 1,5 jam kan?"

"Iya sayang..."

"Aku mauuu.. boleh ya... Pliisss"

"Oke, kamu boleh gak tidur dan temenin aku selama perjalanan.. tapi, nanti kalau udah sampai disana. Kamu harus nurutin semua ucapan aku tanpa boleh ngebantah sedikit pun.. gimana?"

"Emang kamu mau nyuruh aku ngapain nanti?"

"Menurut kamu?"

"Uuhhmm.. aku gak tahu, hehehehe"

"Gimana? Deal?"

"Uhmm.. iya deh, tapi jangan suruh aku buat yang aneh aneh ya.."

"Hahahaha.. ya enggak lah sayang ku.. aku gak akan biarin itu terjadi. Kalau ada sesuatu terjadi sama kamu nantinya"

Chanyeol meraih tangan putri dan mengaitkan jari jari nya ke jari tangan putri menggenggam erat tangan gadis itu hingga rasa hangat menyebar di seluruh tubuh putri sekarang.

"Siap sayang?"

"Iya... Ehh, Chan!! Aku lupa"

Seketika Chanyeol menginjak pedal rem dan menengok ke arah putri.

"Apa?"

"Baju baju aku gimana? Barang barang aku? Kebutuhan aku dan.."

"I've been ready for this babe.. all for you now is ready"

"Aahhh.. oke!!"

Dan saat Chanyeol akan melakukan mobilnya, kembali.. putri mengejutkan dirinya secara tiba tiba.

"Aku lupa Chan"

"Apa lagi sayang?"

"Sini deh.."

Chanyeol mendekatkan kepalanya ke arah putri dan...

Cupp

"Vitamin biar kamu gak ngantuk nyupir malem malem.. kan jauh jaraknya.."

Ucap putri sambil menyunggingkan senyuman setelah mencium pipi Chanyeol secara kilat.

"Kalau mau kasih vitamin, jangan setengah setengah donk sayang"

"Hah? Kenapa? Maksudnya?"

Dan dengan cepat Chanyeol meraih tengkuk gadis itu, mencium lembut bibir putri dan melumatnya sebentar. Menyesap bibir bawah dan atas putri bergantian selama beberapa menit, hingga akhirnya dia melepas ciuman nya dan tersenyum pada putri yang baru membuka matanya.

"Itu baru vitamin buat aku.."

Ujar Chanyeol dengan mengedipkan matanya ke arah putri dan memasang senyum jahil di wajahnya.

"Iihh!! Curang!!! Kok gak bilang sih kalau mau cium?"

"Kamu juga kan gak bilang tadi?"

"Tapi kan itu di pipi bukan di bibir Chan"

"Ya udah, di ulang lagi aja gimana? Nih, pipi aku yang sebelah lagi belum dapet ciuman kamu lho.. nanti dia iri lagi.. masa kamu cium cuma sebelah aja?"

"Itu sih mau nya kamu!!"

Putri kembali mempoutkan bibirnya dan memukuli lengan Chanyeol. Yang justru membuat Chanyeol tertawa pelan. Dia meraih tangan putri yang memukuli lengannya dan mencium lembut tangan itu.

"Sakit sayang"

"Tangan kamu sakit?"

"Enggak.. tapi tangan kamu yang bisa sakit. Tangan kamu kan kecil, mukulin aku kayak gitu bisa bisa pegel nanti"

"Chanyeollll jangan godain aku terus donk.. aku udah laper!"

"Hahaha.. iya sayangku iya.. ya udah ayo berangkat"

Lagi dan lagi Chanyeol meraih tangan putri dan membagikan jari jari mereka. Chanyeol masih sempat mencium tangan putri dan menempatkan tangannya di paha nya, lalu melajukan mobilnya ke apartemen miliknya sekarang.

.

.

--skiipp--

Sepanjang perjalanan putri terus saja berceloteh, menceritakan bagaimana dia menelepon yoora dan juga bercerita banyak hal tentang pengobatan nya di spanyol. Dia juga banyak menanggapi atau berkomentar tentang segala hal yang dia lihat di jalan malam itu.

Sampai..

"Chan.. stop!!"

Beruntungnya jalanan cukup sepi saat Chanyeol harus kembali menginjak pedal rem nya sedikit mendadak sekarang

"Ada apa bee?"

"Tunggu bentar"

Putri melepas genggaman tangan Chanyeol dan langsung keluar membuka pintu mobil Chanyeol

"Astaga apa lagi.. jangan bilang mau pergi lagi"

Ucap Chanyeol sambil mengikuti putri setelah mematikan mesin mobilnya. Ini sudah hampir tengah malam dan dia masih saja keluar mobil sembarangan saat tahu cuaca di luar begitu dingin.

Langkah Chanyeol langsung terhenti, saat dia melihat putri berjongkok di hadapan seorang anak kecil, sambil mengusap lembut kepala anak itu dan tersenyum manis.

"Kamu sendirian disini?"

"Iya Noona"

"Orang tua kamu mana?"

"Di rumah"

"Rumah kamu dimana? Kenapa jam segini masih disini?"

Anak itu menunjukkan beberapa pasang sarung tangan rajutan yang di bawanya pada putri.

"Ibuku yang membuatnya.. apa Noona mau beli? Ibu sakit dan aku tak berani pulang kalau aku tak membawa uang untuk membeli obat untuk ibu.."

"Ayo.. aku antar kamu pulang, kita ke apotek dulu untuk beli obat ya.. nama kamu siapa?"

Anak itu menatap putri sedikit takut

"Gak usah takut... Kenalin, nama aku putri.. salam kenal ya.. oh ya, sarung tangan ini.. aku mau beli, semuanya.. boleh kan?"

Seketika wajah anak itu berbinar begitu putri menyebut akan membeli semua sarung tangan yang di bawanya. Dia mengangguk kecil dan mengapung bangkit dari duduknya.

Putri berlari kecil ke arah Chanyeol yang berdiri di dekat mobilnya.

"Chan.. cari tempat makan di dekat sini sama apotek dulu ya.. uhmm sama kalau kamu ijinin.. aku mau anterin anak itu buat pulang ke rumah, sekarang kan udah malem jadi.."

"Iya.. aku antar, ayo sekarang"

Chanyeol mengusak rambut putri dan kembali ke mobil, bersama putri dan anak kecil yang bernama Jung jae.

.

.

Putri memakaikan jaket miliknya ke tubuh Jung jae, lalu duduk di hadapan anak itu yang sekarang sedang memakan sup ayam di hadapan nya dengan lahap

"Pelan pelan makan nya itu panas"

Ucap putri serius

"Iya Noona.."

Putri melirik sarung tangan yang sudah sah menjadi miliknya sekarang, dia meraih tangan Chanyeol tanpa berkata kata dan memakaikan salah satu sarung tangan itu ke tangan Chanyeol.

"Nah.. hangat kan?"

Ucap putri sambil tersenyum ke arah Chanyeol. Sementara Chanyeol hanya mengangguk dan tersenyum manis, hatinya begitu hangat sedari tadi. Rasanya Chanyeol ingin menangis karena bahagia melihat dan merasakan apa yang sekarang dia rasakan pada putri. Gadis ini benar benar sangat berharga dan sangat luar biasa.

Sekali lagi, Chanyeol jatuh ke dalam pesona putri yang begitu besar. Membuat Chanyeol menyadari bahwa putri begitu berharga untuk hidupnya sekarang dan selamanya.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top