144

Hai

Ayo lanjutkan

.

.

.

"Aku mohon.. percaya sama aku ya sayang.. sumpah demi Tuhan, aku gak pernah nyentuh dia atau pun melakukan hal yang gak seharusnya sama dia.. berpikiran kesana pun aku gak pernah.."

Chanyeol masih merengkuh dan memeluk putri dengan erat dan hangat.. sangat hening disana dan hanya terdengar suara isak tangis dari putri dan hembusan angin...

"Dia.. mengirimkan foto menjijikkan"

"Foto apa? Ini?"

Chanyeol menunjuk ke tumpukan foto yang ada di hadapannya. Tapi, putri menggeleng dengan cepat dia mengusap air matanya kadar dan menatap ke arah chanyeol.

"Kamu.. dia.. dia.. mencium kamu"

Chanyeol tak mengerti dan menangkup wajah putri lalu mengecup kedua mata putri

"Sayang, pelan pelan kalau kamu mau bicara.. aku dengerin baik baik kok. Dia cium aku.. di bibir?"

Putri menggeleng lagi

"Di bawah..."

Ucap putri hingga tangisnya tak bisa dibendung lagi karena bayangan gila itu kembali datang ke kepalanya sekarang. Sungguh, Chanyeol berpikir sangat keras sekarang tentang apa yang dimaksud oleh putri sebenarnya. Bawah? Maksudnya apa? Kenapa itu menjadi menjijikkan untuk putri?

"Bee.. aku gak ngerti maksud kamu.. sebenarnya, bawah yang kamu maksud itu apa?"

"Bagian bawah mu Chan.. kamu bahkan terlihat menutup mata dan menikmati semua yang dia lakukan di bawah sana..."

Seketika itu juga, Chanyeol mengerti apa yang dimaksud oleh Putri. Ini lah maksudnya dan alasan kenapa putri mengatakan kalau dia sangat jijik melihat foto itu.

Wanita busuk!!!

Sialan kamu sunbin!

Batin Chanyeol berteriak, amarahnya sudah tak bisa di kendalikan lagi. Semuanya sangat menyakitkan untuk putri dan dirinya juga sekarang. Rasanya, Chanyeol ingin menjambak rambut sunbin atau menampar wanita itu karena sudah memberikan fitnah pada Chanyeol dan yang utama karena sudah menyakiti hati putri serta membuat hubungan nya dengan putri menjadi kacau seperti sekarang.

Tapi, menghampiri sunbin dan menamparnya sekarang bukan lah waktu yang tepat. Karena putri, gadis yang begitu dia cintai sedang menangis dan terguncang sekarang. Ketenangan putri dan kepercayaan putri pada dirinya jauh lebih penting saat ini dibandingkan apapun juga. Terlebih lagi, Chanyeol tak mau lagi bertindak gegabah untuk menghadapi wanita seperti sunbin yang bisa dengan nekat melakukan hal hal yang gila seperti ini. Ucapan Baekhyun terlintas di kepalanya.

"Bee.. dia kirim foto itu lewat apa?"

Putri tak menjawab dan hanya menunjuk ke arah pecahan ponsel yang berserakan di ujung ruangan. Putri pasti menghancurkan ponsel itu karena foto sialan yang sunbin kirimkan.

Chanyeol pun melepaskan pelukan putri dan memunguti juga mengumpulkan setiap bagian dari ponsel itu lalu mencari kantung untuk menaruh pecahan ponsel itu.

"Kamu mau apapun ponsel aku?"

"Aku di fitnah bee.. sekalipun dia hanya mengirimkan ini ke kamu.. tapi, aku tetap saja di fitnah. Aku gak bisa biarin ini semua.. aku harap ponsel nya masih bisa di perbaiki untuk mengambil setiap foto yang ada di dalam nya. Aku akan membicarakan ini pada manager dan segera mengajukan tuntutan resmi pada sunbin. Foto foto ini juga aku ambil untuk aku tunjukkan ke manager Hyung dan Suho Hyung"

"Kalau dia.."

"Bee.. dengerin aku.. di posisi ini, kita yang akan menang.. kalau pun ada pemberitaan diluar sana nantinya. Sunbin yang akan terkena imbasnya.. karena kita sudah mengumumkan hubungan kita secara resmi dan masalah ini terjadi.. maka, bisa aku pastikan bukan kamu yang akan di serang.. tapi justru sunbin"

"Dia bilang ini foto asli.."

"Dan kamu percaya?"

"Dia bilang kalau aku bisa periksa sendiri dan bahkan konfirmasi ke kamu langsung untuk ini"

"Ya Tuhan bee.. jaman sekarang di Korea apalagi, membuat foto palsu jadi terlihat asli itu hal yang mudah dan hanya butuh waktu sekian menit aja.. aku yakin itu, karena aku memang gak melakukan apapun sama dia.. nanti aku akan bicarakan ini ke manager Hyung biar dia yang urus semua ini"

Ucap Chanyeol yakin dan kembali memeluk putri erat lalu mengecup puncak kepala gadis itu.

"Sekarang.. aku harap dan aku mohon sama kamu bee.. untuk bisa lebih percaya ke aku dan yakin sama aku.. entah itu sunbin atau siapapun juga.. yang nantinya datang ke hubungan kita dan berusaha melakukan hal hal gila untuk memisahkan kita dan menciptakan kesalah pahaman di antara kita berdua. Kamu harus tahu satu hal, aku gak akan pernah khianati kamu.. walau cuma seujung kuku aja, aku gak pernah ada niatan untuk melakukan itu kapan pun dan dengan siapapun.."

Putri mengangguk kecil

"Maafin aku Chan.."

"Ssttt.. jangan minta maaf lagi, aku tahu.. aku paham kalau kamu pasti juga sakit dan shock melihat ini semua. Makanya kamu bisa bersikap kayak begini. Tapi, untuk ke depan nya.. aku mohon.. kita harus bicarakan semuanya baik baik ya. Kalau kamu memang gak suka sama sikap atau perilaku dan ucapan aku, jujur aja tegur aja aku.. aku bakal terima itu dengan lapang hati.. begitu juga sebaliknya.."

"Iya.. maaf.."

Chanyeol mengulum senyumnya, rasa lega sudah merebak di hatinya sekarang karena putri sudah kembali percaya pada dirinya.

"Aku cinta kamu.. kamu tahu kan? Aku gak akan pernah mungkin nyakitin kamu atau duain kamu.. aku sangat mencintai kamu.."

"Iya aku tahu Chan.. aku juga, aku tadi rasanya.."

"Udah.. udah.. jangan kamu inget inget lagi ya soal foto itu atau ucapan nya sunbin. Lupakan semuanya, ini akan jadi urusan aku"

"Iya.."

"Ya udah, aku pikir untuk sementara waktu.. kamu jangan tinggal di apartemen dulu sendirian. Jarak disini sama dorm cukup jauh, dan aku gak mau ambil resiko buat biarin kamu sendirian di saat aku tahu sunbin masih neror kamu kayak gini"

"Kita mau kemana?"

"Ke apartemen aku aja"

Chanyeol memakaikan jaketnya ke tubuh putri  agar gadis itu merasa lebih hangat dan juga membantu putri untuk berdiri tapi karena lemas putri pun limbung dan hampir saja jatuh sekarang. Hingga akhirnya, Chanyeol berjongkok dan meminta putri untuk naik ke atas punggung nya.

"Ayo naik sayang"

"Kamu... Gak berat?"

"Ya enggak lah sayangku.. udah ayo naik.."

Putri pun mengalungkan tangannya ke leher Chanyeol dan membiarkan Chanyeol menggendongnya di punggung lebar yang sangat nyaman yang Chanyeol miliki.

Hembusan nafas putri terasa hangat di leher chanyeol, sementara itu putri juga merasakan wangi tubuh Chanyeol yang begitu dia rindukan.

"Chan.."

"Ya sayang.."

"Kamu tahu dari mana aku di gedung itu tadi?"

"Ada malaikat yang bisikin aku kalau kamu ada di sana sayang"

"Aku serius Chan"

Chanyeol tersenyum

"Aku juga serius sayang, mau dimana pun kamu berada.. aku pasti akan menemukan kamu.. cukup menutup mata aku dan mencari lalu mendengar suara detak jantung kamu. Maka, aku pasti bisa menemukan dimana kamu saat itu juga"

Putri tersenyum kecil

"Makasih ya"

"Untuk apa?"

"Aku tahu aku kekanakan dan gampang banget kebawa emosi.. aku minta maaf untuk itu dan makasih karena kamu mau ngerti sifat aku yang itu"

"Bee.. sayangku.. aku cinta kamu, artinya apapun dan bagaimanapun kamu dengan semua kekurangan dan kelebihan kamu.. karakter maupun sifat kamu aku tetap mencintai kamu dan menerima kamu.. aku akan merubah sifat kamu yang begini, tapi dengan cinta dan sayang aku.. bukan dengan aku kasar atau meninggalkan kamu sayang.."

Putri hanya mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan rona merah di wajah nya sekarang.

"Chan.."

"Hmm??"

"Aku.. laper.."

"Hahahaha.. kamu jadi laper karena habis nangis ya?"

"Ih.. aku serius Chan.."

"Iya iya.. ya udah, kamu mau makan apa sekarang?"

"Ehmm apa ya.."

Putri nampak berpikir dan membuat Chanyeol tersenyum kecil saat menggendong putri untuk kembali ke mobil nya yang memang terparkir cukup jauh dari pintu utama apartemen putri itu.

"Kamu mau apa Chan?"

Tanya putri dengan polosnya

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Ini mau aku publish kok gagal terus ya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top